-->

Seleksi Calon Induk Krustasea - Rajungan (Portunus pelagicus)

6) Rajungan (Portunus pelagicus) 

Rajungan merupakan komoditas perikanan yang saat ini banyak diminati, memiliki nilai ekonomis tinggi, dan mulai dikembangkan pembudidayaannya.
Bentuk tubuh rajungan lebih ramping dengan capit yang panjang dan memiliki berbagai warna yang menarik pada karapasnya. Duri akhir pada kedua sisi karapas lebih panjang dan lebih runcing. Berbeda dengan kepiting yang mengalami migrasi ke laut untuk melakukan pemijahan, rajungan memiliki siklus hidup hanya di laut dan tidak dapat hidup pada kondisi tanpa air. Rajungan memiliki karapas berbentuk bulat pipih, sebelah kiri – kanan mata terdapat sembilan duri, dan duri yang terakhir berukuran lebih panjang. Sama seperti kepiting, rajungan memiliki 5 pasang kaki, yang terdiri dari sepasang kaki capit yang ukurannya lebih besar dan berfungsi untuk pemegang, 3 pasang kaki jalan, dan sepasang kaki yang telah mengalami modifikasi, dan berfungsi sebagai dayung saat berenang.

Rajungan hidup diperairan pantai bersubstrat pasir, pasir berlumpur, dan dipulau berkarang, juga berenang di dekat permukaan laut (sekitar 1 m) sampai kedalaman 56 meter. Untuk menetaskan telurnya, rajungan akan bermigrasi ke perairan yang memiliki salinitas lebih tinggi, sedangkan pada fase larva akan melayang – layang di lepas pantai dan saat fase megalopa berada di dekat pantai, kadang ditemukan menempel pada objek yang melayang. Saat mencapai juwana, akan kembali ke daerah estuaria. Rajungan hidup dengan membenamkan tubuhnya di permukaan pasir dan hanya menonjolkan matanya untuk menunggu ikan dan jenis invertebrata lainnya yang mencoba mendekati untuk diserang atau dimangsa.

Untuk dapat membedakan rajungan jantan dan betina, dapat dilihat dari bentuk tubuh dan warnanya. Rajungan jantan berukuran lebih besar dan berwarna lebih cerah serta berpigmen biru terang. Sedangkan yang betina berwarna sedikit lebih coklat. Bentuk abdomen bagian bawah rajungan jantan dan betina sama dengan kepiting, dimana rajungan jantan memiliki abdomen memanjang/ meruncing seperti huruf ‘V’, dan abdomen rajungan betina melebar menyerupai huruf ‘U’. Ukuran calon induk yang dapat digunakan adalah memiliki panjang karapas sekitar 5,0 – 5,5 cm dan lebar karapas sekitar 8,5 – 10 cm, sedangkan untuk induk yang siap digunakan dalam pembenihan adalah induk – induk yang telah membawa telur pada lipatan abdomennya, dengan ukuran panjang sekitar 6 – 7,5 cm dan lebar karapas 10 – 15 cm serta bobot badan 200 – 250 gram.





Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment