-->

Seleksi Calon Induk Krustasea - Lobster air tawar (Cherax sp)

4) Lobster air tawar (Cherax sp) 

Lobster air tawar pada mulanya merupakan komoditas ikan hias, melihat laju pertumbuhan dan sistem reproduksinya di kolam budidaya cukup baik, serta memiliki kandungan gizi yang baik maka para hobies ikan hias merubahnya menjadi komoditas konsumsi. Sejak tahun 2000, lobster air tawar sudah menjadi salah satu menu makanan di restoran dan hotel berbintang. Dengan beralihnya komoditas hias menjadi konsumsi maka permintaan lobster air tawar semakin tinggi.
Tubuh lobster air tawar hampir sama dengan tubuh udang lainnya yaitu terdiri dari kepala dan dada yang disebut dengan chepalothorax dan badan yang disebut dengan abdomen. Kepala lobster terdiri atas enam bagian ruas. Pada ruas pertama terdapat sepasang mata yang bertangkai dan bisa digerak-gerakan. Pada ruas kedua dan ketiga terdapat sepasang sungut kecil (antennula) dan sungut besar (antena). Untuk ruas keempat, kelima dan keenam terdapat rahang (mandibula), maxila I dan maxila II. Ketiga bagian ini berfungsi sebagai alat makan.

Pada bagian kepala ini  terdapat lima pasang kaki jalan yang disebut dengan periopod. Tetapi kaki pada bagian pertama, kedua dan ketiga mengalami perubahan bentuk dan berfungsi menjadi capit (chela). Pada capit pertama mempunyai fungsi sebagai senjata untuk menghadapi lawan dan menangkap mangsa yang bergerak lebih cepat serta pada capit ini terjadi pembesaran ukuran dibandingkan dengan kaki jalan lainnya. Pada capit yang kedua dan ketiga biasa digunakan untuk menangkap makanan dan berfungsi seperti tangan yaitu memasukkan makanan tersebut ke dalam mulut. Sedangkan dua kaki jalan lainnya yaitu kaki jalan keempat dan kelima berfungsi sebagai alat untuk bergerak  atau sebagai kaki jalan (walking legs).
Pada bagian abdomen terdapat empat pasang kaki renang yang terletak pada masing-masing ruas dan berfungsi untuk berenang disebut juga sebagai kaki renang (swimming legs). Selain itu pada bagian ini terdapat bagian ekor, bagian ekor ini terdiri dari dua bagian yaitu ekor kipas (uropoda) dan ujung ekor (telson).

Salah satu jenis lobster air tawar yang sudah dibudidayakan dan digunakan sebagai udang konsumsi antara lain adalah Cherax quadricarinatus. Jenis lobster ini biasa disebut dengan Red Claw  (capit merah) karena pada bagian kaki jalan pertama yang terdapat capit pada bagian ujung capit sebelah luar berwarna merah untuk individu jantan tetapi pada individu betina tidak terdapat. Bagian tubuh jenis lobster ini seluruhnya berwarna biru laut yang berkilau. Lobster ini berasal dari perairan Australia dan sudah dapat dibudidayakan di Indonesia. Jenis lobster ini mempunyai ukuran sampai 50 cm dengan berat tubuh berkisar antara 800 – 1000 gram perekor. Induk  lobster ini sudah dapat dipijahkan dan bertelur pada usia empat bulan.

Lobster yang akan dijadikan calon induk harus memiliki penampilan sehat, berukuran besar, berwarna cerah, dan mempunya organ lengkap (tidak cacat fisik). Induk lobster air tawar biasanya diperoleh dari hasil budidaya, oleh karena itu calon induk harus berasal dari induk yang juga berkualitas dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan lobster lain dari induk yang sama. Ukuran lobster yang bisa dijadikan calon induk adalah 50 – 70 gram, berumur lebih dari 6 bulan. Yang paling penting, induk tidak berasal dari perkawinan sedarah (inbreeding), karena perkawinan sedarah akan menghasilkan lobster berkelamin ganda atau intersex.
Untuk dapat membedakan lobster jantan dan betina, dapat dilihat dari morfologi dan alat reproduksinya. Lobster jantan memiliki capit berwarna merah di bagian luar kedua ujung capitnya, sedangkan lobster betina tidak ada. Namun warna pada capit ini baru akan terlihat setelah lobster berukuran 7,5 cm atau berumur lebih dari 4 bulan. Selain itu, perbedaan yang sangat jelas dapat dilihat pada letak alat kelamin. Lobster jantan alat kelaminnya terdapat tonjolan sebanyak dua buah pada pangkal kaki jalan paling belakang, sedangkan lobster betina alat kelaminnya berupa bulatan sebanyak dua buah pada pangkal kaki jalan ketiga dari belakang.






Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment