Metode Formulasi Pakan Ternak Unggas
Formulasi pakan ternak unggas adalah penerapan pengetahuan tentang gizi, bahan pakan dan ternak di dalam pengembangan pakan yang bergizi yang akan diberikan dan dikonsumsi oleh ternak unggas dalam jumlah tertentu, cukup memenuhi kebutuhan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Formulasi pakan bagi ternak unggas tidak lain bertujuan untuk mensuplai gizi yang meliputi energi, protein, vitamin dan mineral agar kebutuhannya terpenuhi sesuai dengan tujuan pemeliharaan.
Pedoman formulasi komposisi pakan unggas secara teknis dan ekonomis bisa diharapkan mendekati kesempurnaan atau setidak-tidaknya kualitasnya menyamai produksi pabrik, diperlukan beberapa kali kerja. Hal ini untuk dapat menekan korelasi negatif formulasi pakan ternak. Sistematika dari tahapan yang diperlukan dalam formulasi pakan ternak unggas, meliputi : kajian kelayakan, analisis
perhitungan nutrisi pakan, hasil perhitungan dan formulasi penyusunan komposisi pakan.
Untuk itu diperlukan data kebutuhan nutrisi pakan ternak yang biasanya digunakan data dari NRC dan sumber lain. Kebutuhan pakan ternak unggas yang tertera dalam tabel berdasarkan : jenis ternak, umur ternak, berat badan, dan tujuan produksi. Tabel komposisi bahan pakan memuat komposisi bahan pakan baik hijauan, biji-bijian maupun bungkil dan lain-lain, maka dapat disusun formulasi pakan ternak unggas dengan langkah-langkah :
1) Tentukan kebutuhan zat-zat makanan ternak berdasarkan tabel komposisi kebutuhan pakan ternak unggas.
2) Pilih bahan pakan yang akan digunakan untuk menyusun formula pakan ternak unggas, dapat diketahui zat-zat makanan yang dikandungnya.
3) Susun tabel perbandingan antara bahan pakan yang dipilih dengan kebutuhan.
4) Buatlah agar kebutuhan dan zat makanan yang tersedia seimbang.
Formulasi pakan dapat dilakukan secara manual dan dengan komputer. Formulasi pakan dapat dilakukan dengan metode :
- Metode Coba-coba (Trial and Error Method)
- Metode Segi Empat Pearson (Pearson’s Square Method)
- Metode Persamaan Aljabar/Persamaan x dan y (Simultaneus Method)
- Metode Konstan Kontrol
- Metode Pendugaan
- Weigh Method
- Program komputer
Metode Coba-coba (Trial and Error Method)
Metode Segi Empat (Pearson’s Square Method)
- Basal mix (10% PK)
- Protein mix (45 % PK)
- Mineral mix (4%)
- Konsentrat
- Jagung
- Dedak
Pakan mempunyai ciri khusus sesuai dengan komposisi yang diperlukan dan kandungan zat makanannya. Apakah merupakan pakan yang komplit, pakan biji-bijian ataukah pakan suplemen yang disusun terutama sebagai sumber protein, vitamin atau mineral. Apabila merupakan pakan atau ransum komplit, bagaimana cara pemberiannya, dibatasi ataukah diberikan secara bebas (ad libitum).
Ternak itik akan makan dalam jumlah tertentu sesuai dengan kandungan gizi dalam ransumnya. Salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi konsumsi pakan adalah kandungan energi disamping faktor lain seperti adanya defisiensi dari beberapa macam gizi atau adanya suatu bahan yang tidak disukai (unpalatable).
Untuk menyusun ransum itik dapat digunakan metode sesuai dengan kepentingannya, dapat dilakukan secara manual maupun dengan komputer. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah
metode segi empat Pearson. Metode segi empat Pearson merupakan metode penyusunan ransum yang sering digunakan di lapangan, karena mudah dan praktis. Metode ini hanya dapat dilakukan apabila campuran bahan pakan yang akan disusun mempunyai kandungan zat makanan yang diperlukan. Adapun cara menggunakan metode segi empat Pearson adalah sebagai berikut :
- Penyusunan ransum itik untuk mendapatkan campuran dengan memenuhi persyaratan satu jenis zat makanan dari dua bahan pakan.
Contoh :
Susunlah ransum itik petelur periode grower sebanyak 100 kg dengan kandungan protein kasar 15%. Bahan pakan yang digunakan konsentrat dengan kandungan protein kasar 37% dan dedak dengan kandungan protein kasar 12,2%
Penyelesaian :
Tahap 1. Buatlah segi empat
Tahap 3. Tuliskan di tengah (perpotongan kedua garis diagonal) kandungan protein yang dikehendaki, tapi cukup ditulis angkanya saja.
Tahap 4. Tuliskan pada sudut kiri atas kandungan protein salah satu bahan pakan dan sudut kiri bawah kandungan protein bahan pakan lainnya, tetapi cukup ditulis angkanya saja.
Tahap 5. Hitunglah selisih antara masing-masing angka yang terdapat pada sudut sebelah kiri dengan angka yang di tengah, kemudian tuliskan angka tersebut di sudut-sudut sebelah kanan.
Perhatian : Pengurangan dilakukan dengan cara mengurangi angka yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Hasil yang didapat merupakan bagian dari campuran dan tidak menunjukkan kandungan protein.
Tahap 6. Jumlahkan angka-angka yang tertera di sudut sebelah kanan.
Tahap 7. Apabila akan membuat 100 kg campuran diperlukan :
Tahap 8. Pembuktian kebenaran :
Dalam 8,71 kg konsentrat mengandung 8,71 x 37% protein = 3,22% protein.
Dalam 91,29 kg dedak mengandung 91,29 x 12,9% protein = 11,78% protein.
Jadi dalam 8,71 kg konsentrat dan 91,29 kg dedak terdapat 3,22% protein dan 11,78% atau dalam 100 kg campuran terdapat 15% protein.
- Penyusunan ransum itik untuk mendapatkan campuran dengan memenuhi persyaratan satu jenis zat makanan dan 3 bahan pakan
- Dedak = 1/3 x 12,9 = 4,30
- Jagung = 2/3 x 8,5 = 5,67
- Untuk mendapatkan campuran dengan memenuhi persyaratan dua jenis zat makanan (protein kasar dan serat kasar) dan 3 jenis bahan pakan.
- Membuat segi empat.
- Letakan angka PK atau ENERGI ransum yang akan disusun ditengah- tengah garis diagonal, dalam hal ini angka 16% untuk PK.
- Letakan kandungan PK atau ENERGI bahan pakan pertama di sebelah kiri atas segi empat,
- Letakan kandungan PK atau ENERGI bahan pakan kedua di sebelah kiri bawah segi empat.
- Kurangi kadar protein yang dikehendaki (16%) dengan kadar protein jagung (8,8%), hasilnya diletakan di sudut kanan bawah. Angka ini menunjukkan bagian kedelai dalam kombinasi jagung dan bungkil kedele.
- Kurangi kadar protein bungkil kedele(40%), dengan kadar protein yang dikehendaki(16%), hasilnya diletakkan di sudut kanan atas. Angka ini menunjukkan bagian jagung dalam kombinasi jagung dan bungkil kedele.
- Angka persentase dapat diperoleh dari angka bagian yang telah didapat dengan jalan membagi masing-masing angka bagian tersebut dengan jumlah angka bagian, dikalikan 100.
Metode Persamaan Aljabar (Simultaneus Equation)
Dengan begitu nilai nutrisi yang akan dihitung harus ditingkatkan sebesar 100% : 99,1875% supaya total bahan baku menjadi 100%. Komposisi nutrisi pakan menjadi sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan terlihat ada sedikit perbedaan angka dengan hasil penghitungan menggunakan metode konstan kontrol. Hal tersebut tidak menjadi masalah mengingat selisih nilainya sangat kecil. Untuk
penghitungan secara manual, metode ini dianggap kurang praktis karena penghitunagannya sangat panjang dan penyelesaiannya juga sulit. Namun bagi yang mampu membuat program komputer, metode ini dapat diaplikasikan.
Sebenarnya metode matriks sama dengan metode persamaan simultan, yaitu membuat model persamaan, kemudian membuat model matriks. Perbedaannya terletak pada tahap perhitungan model. Pada metode persamaan silmultan, penghitungan dilakukan dengan cara menyamakan persamaan, baik dengan cara eliminasi maupun substitusi. Dalam metode ini, penghitungan dilakukan dengan matriks. Kita mengenal matriks kebalikan atau matriks invers. Bagian ini yang merepotkan dalam penghitungan jika bahan baku yang digunakan lebih dari tiga. Dalam mengerjakan penghitungan, sering terjadi kesalahan manusia (human error) jika dilakukan penghitungansecara manual karena angka-angka sangat rumit. Untuk menghitung matriks invers, menggunakan bantuan Microsoft Excel atau Lotus yang memang menyediakan fasilitas penghutungan matriks invers. Dengan bantuan program aplikasi tersebut, perhitungan matriks invers membutuhkan waktu dalam hitungan menit saja.
Perhitungan dengan metode matriks menghasilkan angka yang sama dengan metode persamaan simultan. Dari ketiga metode tersebut, metode konstan kontrol relatif bisa dijitung secara manual. Berbeda halnya dengan kedua metode lain yang relatif lebih sulit jika penghitungannya dilakukan secara manual karena terlalu banyak persamaan yang harus dibuat.
Misalnya kita ingin membuat pakan ayam 100 gram per hari dengan kandu ngan protein 16%, sedangkan yang tersedia adalah konsentrat dengan kadar protein 22% dan dedak halus dengan kadar protein 7%. Dengan demikian, untuk memperoleh campuran pakan dengan dengan kadar protein 16%, bisa dilakukan perhitungan sebagai berikut :
a) Jika konsentrat yang diperlukan sebesar A gram, banyaknya dedak yang dibutuhkan untuk bahan campuran adalah (100 – A) gram.
b) Dalam konsentrat terdapat protein 22% sehingga jumlah protein yang di dalam A gram adalah A x 22% = 0,22A gram.
c) Dedak halus mengandung protein 7% sehingga jumlah protein yang terkandung didalamnya adalah (100 – A) x 7% = (7 - 0,07A) gram.
d) Dalam 100 gram ransum campuran itu diperlukan protein 16% atau 16 gram. Berarti besarnya = 0,22A + (7 – 0,07A) gram. Dengan demikian, persamaan matematikanya adalah sebagai berikut :
0,22A + (7 – 0,07A) gram = 16 gram
0,22A - 0,07A = 16 – 7 gram
0,15A = 9 gram
A = 9 / 0,15
A = 60 gram
e) Dari hasil perhitungan tersebut, konsentrat yang diperlukan adalah 60 gram, sedangkan dedak halus yang dibutuhkan adalah 100 – 60 = 40 gram. Campuran tersebut pasti bisa mengupayakan kadar protein 16%.
f) Jika pakan yang dibutuhkan sebanyak 20 kg, konsentratnya sebesar 12 kg, sedangkan dedak halusnya sebesar 8 kg.
Metode Konstan Kontrol
Metode ini dipilih karena dapat menghitung kebutuhan nutrisi unggas secara lebih lengkap dan teliti. Tidak seperti metode segi empat atau metode grafik yang hanya mampu menghitung nutrisi pakan berdasarkan tingkatan energi metabolisme dan protein, metode konstan kontrol sanggup menghitung kebutuhan nutrisi ayam ras pedaging lainnya, misalnya lemak, serat, mineral, dan asam amino esensial. Metode ini memerlukan ketelitian tinggi. Tahapan penghitungan yang dilakukan langkah demi langkah (step by step) memerlukan waktu yang cukup lama. Peternak yang mampumengoperasikan personal komputer untuk aplikasi spread sheat, seperti Microsoft Excel atau Lotus 123, bisa menggunakannya untuk membantu penghitungan. Namun jika tidak memahaminya, bisa dolakukan secara manual dan tentu saja akan memerlukan waktu yang lebih lama.
Prinsip penghitungan dengan menggunakan metode ini adalah dengan menentukan bahan baku pakan sebanyak 50%, lalu menambahkan komposisi bahan baku secara bertahap 60%, 70%, 80%, 90%, hingga akhirnya mencapai 100%. Dalam setiap tahap penghitungan selalu dilakukan pencocokkan terhadap standar nutrisi relatif. Artinya, pada tahap penghitungan 60%, hasilnya dicocokkan terhadap 60% nilai standar nutrisi. Begitu juga untuk tahap berikutnya. Jika ada penyimpangan terhadap nilai nutrisi relatif, tahap berikutnya harus menambahkan bahan baku yang sesuai (sumber enrgi atau sumber protein). Proses ini dilakukan berulang-ulang, hingga didapat komposisi pakan 100% dan didapat angka nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan. Jika tidak didapat nilai nutrisi sesuai standar, perlu dilakukan penghitungan lagi dari awal dengan prosedur yang sama, tetapi menggunakan persentase atau jenis bahan baku yang berbeda. Banyaknya bahan baku yang ditambahkan ke dalam penghitungan sebanyak 10% setiap langkahnya. Angka 10% tidak mutlak. Semakin kecil persentase penambahannya, akan semakin teliti penghitungannya. Berikut ini tahapan lengkap perhitungan formula pakan dengan menggunakan metode konstan kontrol.
Tahap I
Menyiapkan lembaran pertama seperti Lampiran 2 yang berisi informasi tentang nama bahan baku, persentase batas penggunaan, kandungan nutrisi, harga per kg, harga per satuan 1.000 Kkal/kg energi, dan harga per satuan persen protein. Kandungan nutrisi yang
tercantum dalam lembaran ini adalah energi metabolisme, protein, lemak, serat, kalsium, fosfor, lisin, methionin, dan sistin. Kandungan nutrisi bahan baku dan anjuran penggunaannya bisa dilihat di Lampiran 1.
Tahap II
Menyiapkan lembaran kedua seperti Lampiran 3. Kemudian, mencantumkan standar nutrisi yang meliputi energi metabolisme, protein, lemak, serat, kalsium, fosfor, lisin, methionin, serta campuran methionin dsnn dsn sistin. Standar nutrisi diambil dari Tabel 7 tentang pedoman kebutuhan nutrisi ayam ras pedaging. Dalam hal ini kita akan menghitung formula untuk pakan starter (BR1).
Dalam tabel tersebut terlihat nilai nutrisi ayam ras pedaging mempunyai kisaran yang cukup lebar, sehingga kita dapat menentukan nilai nutrisi yang dikehendaki selama masih termasuk kisaran tersebut. Contohnya, energi metabolisme mempunyai kisaran 2.800 – 3.100 kkal/kg. Maka, kita tentukan nilainya sebesar 2.900 kkal/kg. Begitu juga dengan nutrisi lainnya.
Tahap III
Masih dalam lembaran kedua, cantumkan vitamin, premix, pemacu pertumbu han, koksidiostat, anti jamur, dan antioksidan sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Tahap IV
Pada tahap IV ini dimulai proses penghitungan, mulai langkah pertama hingga langkah keempat.
Langkah Pertama
Mencantumkan 30% bahan baku sumber energi termurah, bisa lebih dari satu bahan. Jika dilihat di lembaran pertama, bisa dipilih jagung kuning dan minyak kelapa. Cantumkan juga bahan baku sumber protein termurah, bisa lebih dari satu bahan, sehingga jumlah komposisinya menjadi 50%. Langkah selanjutnya adalah mengecek nilai nutrisi terhadap 50% standar nutrisi. Ada 5 kemungkinan yang akan terjadi.
- Energi dan protein sesuai dengan 50% nutrisi standar.
- Energi berlebih dan protein kurang dari 50% nutrisi standar.
- Energi kurang dan protein berlebih dari 50% nutrisi standar.
- Energi atau protein berlebih dari 50% nutrisi standar.
- Energi atau protein kurang dari 50% nutrisi standar.
Langkah Kedua
Jika hasil penghitungan dalam langkah pertama menghasilkan kemungkinan-kemungkinan tersebut, kegiatan yang harus dilakukan sebagai berikut :
- Energi dan protein sesuai dengan 50% nutrisi standar, harus menambahkan sumber energi termurah dan sumber protein termurah sebanyak 5%.
- Energi berlebih dan protein kurang dari 50% nutrisi standar, harus menambahkan sumber protein termurah sebanyak 10%.
- Energi kurang dan protein berlebih dari 50% nutrisi standar, harus menambahkan sumber energi termurah sebanyak 10%.
- Energi atau protein berlebih dari 50% nutrisi standar, harus menambahkan sumber energi termurah dan sumber protein termurah masing-masing sebanyak 5%. Walaupun energi dan protein berlebih, bahan tetap ditambahkan supaya persentasenya meningkat sampai 100%. Jika pada saat komposisi 100% jumlahnya tidak sesuai dengan nutrisi standar (energi dan protein berlebih), berarti pakan yang dibuat tidak optimal. Alasannya, karena kandungannya berlebih, hanya dilakukan penghitungan dari awal dengan menurunkan penggunaan bahan sumber energi dan protein yang lebih rendah kandungan nutrinya.
- Energi atau protein kurang dari 50% nutrisi standar, menambahkan sumber protein termurah dan sumber energi termurah masing-masing sebanyak 5%. Penambahan bahan baku tidak boleh melebihi batasan penggunaan bahan baku yang telah ditetapkan. Ulangi prosedur tahap IV ini untuk komposisi pakan 60%, 70%, 80%, 90%, atau sesuai dengan persentase penambahan bahan pakan.
Langkah Ketiga
Pada langkah ini, saatnya melengkapi kebutuhan nutrisi kalsium, fosfor, dan asam amino esensial yang berupa lisin dan methionin. Persentase yang ditambahkan disesuaikan supaya nilainya sesuai dengan nutrisi standar.
Langkah Keempat
Komposisi saat ini sudah mencapai lebih dari 90%, langkah selanjutnya menambahkan bahan baku sumber energi dan sumber protein, hingga didapatkan komposisi 100%. Apabila hasil akhir dari penghitungan langkah keempat ini belum memberikan hasil yang sesuai dengan standar, perlu dilakukan penghitungan ulang, mulai langkah pertama hingga langkah keempat. Contoh penghitungan yang diberikan memang hasil akhirnya menunjukkan kebutuhan nutrisi sudah tercapai, tetapi sebenarnya untuk mencapai formula tersebut, diperlukan beberapa kali perhitungan. Dari prosedur penghitungan ini, dapat dilihat betapa proses penghitungan memerlukan tahapan yang panjang. Semakin sering mencoba penghitungan ini, akan semakin mahir membuat formula pakan ternak unggas. Selain itu, metode ini, dianggap salah satu metode terbaik yang masih bisa dilkukan secara manual dengan mudah. Dari penghitungan tersebut diperoleh formula pakan ayam ras pedaging sebagai berikut :
Metode Pendugaan
Weight Method
Metode Komputer
Sumber :
Direktorat Pembinaan SMK. Agribisnis Pakan Ternak Unggas Untuk Kelas 11 Semester 3. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013
4 komentar
Luar biasa adtikelnya. Ijin untuk bisa disimpan dan ditautkan ya pak/ bu admin.
Semoga bermanfaat bagi rekan petani petenak dan menjadi peluang dalam penghematan pakan ternak dengan formulasi sendiri. Bagi rekan yang membutuhkan bahan pakan ternak dapat menghubungi kami di 08987300699.
Sukses selalu dengan karyanya. Maju terus.
Luar biasa adtikelnya. Ijin untuk bisa disimpan dan ditautkan ya pak/ bu admin.
Semoga bermanfaat bagi rekan petani petenak dan menjadi peluang dalam penghematan pakan ternak dengan formulasi sendiri. Bagi rekan yang membutuhkan bahan pakan ternak dapat menghubungi kami di 08987300699.
Sukses selalu dengan karyanya. Maju terus.
Halo, saya Helena Julio dari Ekuador, saya ingin berbicara tentang Layanan Pendanaan Le_Meridian tentang topik ini.Le_Meridian Layanan Pendanaan memberi saya dukungan keuangan ketika semua bank di kota saya menolak permintaan saya untuk memberi saya pinjaman 500.000,00 USD, saya mencoba semua yang saya bisa untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank saya di sini di Ekuador tetapi mereka semua menolak saya karena kredit saya rendah tetapi dengan rahmat Tuhan saya jadi tahu tentang Le_Meridian jadi saya memutuskan untuk mencoba mengajukan permohonan pinjaman. dengan insya Allah mereka memberi saya pinjaman 500.000,00 USD permintaan pinjaman yang ditolak bank-bank saya di sini di Ekuador, sungguh luar biasa melakukan bisnis dengan mereka dan bisnis saya berjalan dengan baik sekarang. Berikut adalah Email Investasi Pendanaan Le_Meridian / Kontak WhatsApp jika Anda ingin mengajukan pinjaman dari mereka.Email:lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.comWhatsApp Contact: 1-989-394-3740.
BOLAVITA Agent 1 User ID untuk semua permainan
Mari join segera bersama kami langgsung dan dapatkan ragam permainan hanya dengan 1 User ID
Info hub
WA:0812 2222 995