-->

Aplikasi herbisida BAG 1


Prosedur pengendalian gulma secara kimia  tidak terlepas dari peralatan semprot (sprayer) dan herbisida yang digunakan. Penguasaan penggunaan alat sprayer sangat berpengaruh terhadap efektifitas hasil pengendalian gulma.

1) Jenis sprayer 

Ada beberapa jenis sprayer yaitu:

a) Knapsack sprayer  

Merupakan alat semprot punggung, paling banyak digunakan di perusahaan perkebunan.  Prinsip kerjanya yaitu pompa ditekan dengan menggerakkan tangan penyemprot sehingga larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga tekanan dalam tabung meningkat. Dengan demikian larutan herbisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan oleh nozle ke gulma sasaran.
Untuk menjaga agar tekanan tetap stabil selama penyemprotan maka setiap berjalan dua langkah, pompa harus digerakkan satu kali naik dan satu kali turun. Tekanan pompa yang tidak stabil mengakibatkan butiran-butiran herbisida tidak seragam, sehingga 80 % butiran berukuran 100 mikron (mudah hilang terbawa angin). Ukuran butiran ideal agar dapat diserap oleh gulma adalah sekitar 250 mikron dan berbentuk seragam.

b) Motor sprayer 

Merupakan alat semprot dengan menggunakan sumber tenaga penggerak dari mesin. Cara penggunaan motor sprayer bervariasi tergantung jenis/merek yaitu digedong di punggung, ditarik dengan kendaraan, diletakkan di atas tanah, dibawa dengan pesawat terbang. Contoh motor sprayer yaitu mist blower, power sprayer, dan boom sprayer. Penggunaan motor sprayer memiliki keuntungan yaitu kapasitas kerja sangat luas dengan waktu relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran tanpa batas, dan tenaga kerjanya sangat sedikit. Sebaliknya, kelemahannya harga mesin relatif mahal, biaya operasi dan perawatan   lebih mahal dibandingkan sprayer biasa. Motor sprayer tidak dianjurkan untuk tanaman perkebunan yang masih muda karena dikhawatirkan drift dapat mengenai dan merusak tanaman.

c) Controlled droplet application (CDA) sprayer 

CDA berbeda dengan kedua alat knapsack sprayer dan motor sprayer yaitu tidak menggunakan tekanan udara untuk menyebarkan larutan herbisida, melainkan berdasarkan gaya gravitasi dan putaran piringan. Prinsip kerjanya yaitu larutan mengalir dari tangki melalui selang plastik menuju nozzle, diterima oleh putaran piringan bergerigi (spining disc) dan tersebar ke arah gulma sasaran. Penggunaan alat semprot CDA  Mikron Herbi  77,  lebih efisien dibandingkan kedua alat semprot di atas.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment