-->

Menyertakan Kelonggaran Dalam Perhitungan Waktu Baku.


Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi, merighilangkan rasa fatigue dan hambatan yang tidak terhindarkan. Dua hal yang pertama antara lain dapat diperoleh dari label 9.4. yaitu dengan memperhatikan kondisi-kondisi yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan. Untuk yang ketiga dapat diperoleh melalui pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan. Kesemuanya, yang biasanya masing-masmg dinyatakan dalam presentase dijumlahkan; dan kemudian mengalikan jumlah ini dengan waktu normal yang telah dihitung scbelumnya.
Misalkan suatu pekerjaan yang swat  ringan yang dilakukan sarnbit dnduk dengan gerakan-gerakan yang terbatas, membutuhkan pengawasan mata terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai, temperatur dan kelembaban ruangan normal, sirkulasi udara baik, tidak bising. Dan tabel didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk fatigue sebagai berikut:
( 7+ 0 + 3 + 5 + 2,5 + 0 + 2) % 19,5%
Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan yang tidak terhindarkan adalah 5%, maka kelonggaran total yang harus diberikan untuk pekcrjaan itu adalah (19,5 + 5) %= 24,5 %.
Jika waktu norm alnva telah dihitung sarna dengan 5,5 menit, maka waktu bakunva oda-
5,5 + 0.245 (5.5) 6,85 menit.









Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment