KLASIFIKASI BATUAN BEKU BERDASAR MINERALOGI DAN TEKSTUR NYA
Analisa kimia batuan beku itu pada umumnya memakan waktu, maka sebagian besar klasifikasi batuan beku didasarkan atas susunan mineral dari batuan itu. Mineral-mineral yang biasanya dipergunakan adalah mineral kuarsa, plagioklas, potassium feldspar dan foid untuk mineral felsik. Sedangkan untuk mafik mineral amphibol, piroksen dan olivin. Batuan intrusi memiliki butiran yang kasar dan kandungan kimianya sejenis dengan lava. Pembagian besar butir untuk batuan beku, adalah butiran kasar dengan rata-rata besar butir lebih besar dari lima milimeter, sedangkan butiran halus dengan butiran sedang dengan ukurang dari satu sampai lima mili meter. Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan lebih dapan mencerminkan sejarah pembentukan batuan daripada atas dasar kimia. Tekstur batuan beku adalah menggambarkan keadaan yang mempengaruhi pembetukan batuan itu sendiri. Seperti tekstur granular memberi arti akan keadaan yang serba sama, sedangkan tekstur porfiritik memberikan arti bahwa terjadi dua generasi pembentukan mineral. Dan tekstur afanitik menggambarkan pembekuan yang cepat.
Banyak para ahli membuat Klasifikasi batuan beku berdasar kandungan mineralnya ataupun campuran antara kandungan mineral dan teksturnya. Para ahli tersebut antara lain Fenton ( 1940 ), Rosenbusch (1950), Russel B. Travis (1955) Walter T.Huang (1962 ),
Klasifikasi berdasar Mineral nya saja
Dibawah ini adalah Tabel 4.3. Klasifikasi batuan beku berdasarkan susunan mineral dan tekstur dari batuan beku . menurut para ahli. ( Fenton, 1940 ., Rosenbusch, 1955,. Russel B. Travis, 1955., Walter T. Huang , 1962., dan O‟Dunn & Sill, 1986 )
Gambar table-tabel tersebut diatas adalah Klasifikasi batuan berdasarkan, tekstur dan komposisi mineralnya.
0 komentar:
Post a Comment