CARA MENENTUKAN NAMA BATUAN METAMORF
● Amatilah sample batuan metamorf tersebut, kemudian kalian tentukan apakah termasuk struktur foliasi atau non foliasi, dengan mengamati apakah mineral mineralnya memperlihatkan kesan penjajaran / foliasi atau tidak / non foliasi.
● Berdasarkan struktur yang telah ditentukan foliasi atau non foliasi tersebut maka penamaan batuan metamorf untuk yang :
Berstruktur foliasi adalah sebagai berikut :
Pertama kalian amati ukuran butirnya terlebih dahulu, apakah ukurannya very fine, fine, medium atau coarse (sangat halus, halus, sedang atau kasar).
Bila ukurannya sangat halus maka namanya Slate, bila ukurannya halus maka kita lihat warnanya, apakah batu ini berwarna hijau (green) atau pucat (pale), bila warnanya hijau maka namanya Phylite, bila pale maka namanya Mylonite. Bila ukurannya sedang maka namanya Schist , (Bila komposisi mineral mineral tertentu melimpah , maka nama mineralnya itu dapat dipakai sebagai sifat dalam penamaan batuan . Sebagai contoh banyak / melim pah mineral mika / muscovit . Maka namanya Skiss mika) .
Bila ukurannya kasar maka kita lihat apakah distinct (berbeda beda kandungan komposisinya) atau streaky, ( bergaris ), bila distinc maka namanya adalah Gneiss sedangkan apabila bergaris maka namanya magmatic.
Untuk yang berstruktur non foliasi adalah sebagai berikut :
Pertama kalian amati ukuran butirnya, medium atau coarse (sedang atau kasar), bila ukuran butirnya sedang dan sangat keras maka namanya adalah Hornfels. Bila ukurannya kasar, maka kita lihat mineral yang dominan dibatu itu, bila mineral yang dominan berupa mineral kalsit maka namanya Marble / marmer , bila mineral yang dominan adalah mineral kwarsa maka namanya adalah Kwarsit dan apabila mineral yang dominan adalah Pyroxin dan Feldspar maka namanya adalah Granulite.
0 komentar:
Post a Comment