Kelenteng (Miao) Sebagai Rumah Ibadah Khonghucu BAG 1
1. Sejarah Kelenteng
Miao atau Kelenteng (dalam istilah Indonesia) sudah ada sejak awal turunnya Wahyu Tian dalam agama Khonghucu. Dalam Wujing dan Sishu, paling tidak di jaman Raja Suci Yao dan Shun (2356 – 2205 SM.), sudah disebut tentang kuil untuk sembahyang kepada Tian dan Leluhur. Nabi Kongzi meneliti dan mencatat kenyataan tentang pelaksanaan ibadah umat Ru, baik ibadah kepada Tian, para Shen Ming, atau para leluhur. Didapati kenyataan bahwa peribadahan tersebut diatur sebagai berikut: 1. Ibadah kepada Tian Yang Maha Pencipta (Qian) hanya boleh dilaksanakan dan dipimpin kaisar (Huangdi) sebagai putera Tian (Tianzi).2. Sembahyang kepada malaikat bumi (Tushen) dilaksanakan oleh raja muda (Gong), dan berkembang menjadi persembahyangan bagi para suci (Shen Ming) di Kelenteng (Miao).
3. Sembahyang kepada Leluhur (Zuzong) di mana yang wajib melaksanakannya adalah rakyat atau umat manusia.
Di zaman purba hingga masa kehidupan Nabi Kongzi para pembesar (Dafu) sampai rakyat hanya boleh bersembahyang dan berdoa kepada arwah para leluhurnya. Ketika Nabi Kongzi menjabat sebagai Pembesar (Dafu), Beliau mulai memikirkan agar sistem ibadah Rujiao dapat diajarkan kepada seluruh rakyat/manusia. Pada zaman Nabi Kongzi, Miao atau Kelenteng sudah ada sebagai tempat penghormatan kepada raja yang sudah mahrum. Miao pada waktu itu juga menjadi tempat menyimpan benda-benda milik raja yang sudah meninggal. Nabi Kongzi sering mengunjungi Miao itu sebagai tempat belajar membuka wawasan. Dalam kitab Lunyu diceritakan bahwa setiap kali Nabi Kongzi memasuki Miao (Kelenteng) selalu saja banyak hal yang ditanyakan. Di dalam kitab Lunyu tercatat: Tatkala Nabi Kongzi masuk ke dalam Miao besar (untuk memperingati Pangeran Zhao), segenap hal ditanyakan. Ada orang berkata, “Siapa berkata anak negeri Co itu mengerti kesusilaan? Masuk ke dalam Miao segenap hal ditanyakan.” Mendengar itu nabi bersabda, “Justru demikian inilah Kesusilaan.” (Lunyu. III: 15)
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment