-->

Bagan Kerja Inventarisasi Jenis Flora bag 2 [end]

2) Metode Garis Berpetak
Metode garis berpetak merupakan modifikasi dari cara transek atau jalur. Sebagai modifikasi metode transek atau jalur, pada cara ini dilakukan dengan melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur. Jadi sepanjang jalur rintis terdapat petak-petak pada jarak tertentu yang sama. Adapun teknis pelaksanaannya yaitu:
  • Menentukan letak jalur rintis pada hutan/kawasan yang akan dianalisis dengan memotong garis contour atau topografi, sungai atau garis pantai
  • Menentukan letak petak-petak sepanjangcontoh sesuai dengan jarak yang sama dalam jalur dan membuat petak-petak dengan ukuran seperti ukuran Gambar 35.

  • Menghitung Frekuensi (F), Frekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), Dominansirelative (DR), Kerapatan (K), Kerapatan Relatif (KR) dan Indeks Nilai Penting (INP) serta menyusun hasil analisis vegetasi berdasarkan nilai INP tertinggi ke yang rendah
3) Metode Kombinasi antara jalur dan garis berpetak
Salah satu metode dengan petak yang banyak digunakan adalah kombinasi antara metode jalur (untuk risalah pohon) dengan metode garis petak (untuk risalah permudaan). Di dalam metode tersebut, risalah pohon dilakukan dengan metode jalur, yaitu pada jalur-jalur yang lebarnya 20 m, sedangkan untuk fase permudaan (fase poles, sapling, dan seedling) serta tumbuhan bawah digunakan metode garis berpetak. Setelah bahan dan alat yang diperlukan tersedia maka tahapan-tahapan kerja di lapangan dilakukan sebagai berikut :
  • Kegiatan analisis vegetasi dilakukan secara berkelompok. Kelompok ini terdiri dari pembersih areal, penunjuk arah, pengukur pohon, pengenal pohon, dan pembawa perbekalan. 
  • Menentukan lokasi jalur yang akan disurvei (unit contoh) di atas peta, panjang masing-masing jalur ditentukan berdasarkan lebar hutan (dalam survei ini panjang jalur 500 meter per regu). Jalur dibuat dengan arah tegak lurus kontur (memotong garis kontur).
  • Membuat contoh  unit jalur dengan desain seperti Gambar 36.

  • Mengidentifikasi jenis dan jumlah serta mengukur diameter (DBH) dan tinggi (tinggi total dan bebas cabang) untuk tingkat tiang dan pohon. Sedangkan untuk tingkat semai dan pancang hanya mengidentifikasi jenis dan jumlahnya saja. Data hasil pengukuran dicatat dalam tally sheet. 

  • Menghitung Frekuensi (F), Frekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), Dominansi Relatif (DR), Kerapatan (K), Kerapatan Relatif (KR) dan Indeks Nilai Penting (INP) serta menyusun hasil analisis vegetasi berdasarkan nilai INP tertinggi ke yang rendah. 

4) Menggunakan Titik (Poin)
Metode menggunakan titik merupakan teknik analisis vegetasi tanpa menggunakan petak contoh, akan tetapi menggunakan titik-titik yang kontinyu dan sistematik.  Sebelum dilakukan, terlebih dahulu ditentukan arah kompas untuk pendataan vegetasi.  Pada umumnya“metode menggunakan titik” berlaku untuk tingkat pohon dan tiang.  Salah satu metode menggunakan titik yang sering digunakan dalam kegiatan analisis vegetasi adalah metode kuadran.

5) Metode Titik Pusat Kuadran (Point Centered Quartered Method)
Cara inimenggunakan titik-titik pengamatan yang telah ditentukan di lapangan, penyebaran titik dapat secara acak atau merupakan deretan titik pada garis lurus yang searah dengan arah kompas.  Metode ini juga digunakan untuk mempelajari hutan yang belum diketahuikeadaanya, akan tetapi terbatas pada tingkat tiang dan pohon.  Dimana dalam satu titik pengamatan dibagi menjadi 4 bagian atau kuadran, vegetasi yang diamati dari tiap kuadran adalah satu pohon yang terdekat dengan titik pusat.  Parameter yang diamati adalah jarak antara pohon yang terdekat dengan titik pusat, diameter batang atau LBDS, sedangkan frekuensi dihitung setelah data dari lapangan dikompilasi.

Tahapan kerja metode kuadran :
  • Menentukan arah kompas, yaitu arah dilakukannya pengamatan pada titik-titik tertentu sepanjang arah yang ditentukan.
  • Menentukan titik pusat pengamatan, serta membagi daerah pengamatan menjadi 4 kuadran, seperti Gambar 37.

  • Menentukan pohon atau tiang terdekat dengan titik pusat pengamatan pada masing-masing kuadran
  • Mengukur jarak antara pohon dengan titik pusat pengamatan
  • Mengisi data lapangan pada Tabel kerja di lapangan seperti Tabel 26. 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment