-->

Unit-unit Pengamatan Inventarisasi Flora

Unit-unit pengamatan dalam analilisis vegetasi untuk masing-masing metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Unit Pengamatan Metode Transek/Jalur
Unit pengamatan untuk analisis vegetasi dengan metode jalur/transek  yaituberupa jalur-jalur contoh yang dibuat memotong sungai dan naik atau menuruni lereng pegunungan,seperti Gambar 38.Pada umumnya lebar jalur 10 atau 20 m, dengan jarak antar jalur (200-1000 m) tergantung Intensitas Sampling (IS) yang dikehendaki. Sebaiknya untuk kelompok hutan seluas 10.000 ha atau lebih dipakai IS 2%, sedangkan hutan/kawasan yang luasnya kurang dari 1.000 Ha digunakan IS 10%. Dalam perisalahan tegakan dan pengukuran pohon, jalur yang lebarnya 20 m dibagi menjadi petak-petak kontinyu yangberukuran (20 x 20) m adalah unit pengamatan untuktingkat pohon, sedangkan jalur yang lebarnya 10 m dibagi menjadi petak-petak kontinyu yang lebarnya (10 x 10) m unit pengamatan untuktingkat tiang, (5 x 5) m unit pengamatan untuktingkat pancangdan (2 x2 atau 2 x 5) m unit pengamatan untuktingkat semai.

2) Unit Pengamatan Metode Garis Berpetak
Unit pengamatan analisis vegetasi pada metode garis berpetak sebenarnya merupakan modifikasi daricara transek atau jalur. Sebagai modifikasi dari unit pengamatan pada metode transek atau jalur, pada unit pengamatan dengan metode garis berpetak dilakukan dengan melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur.  Jadi sepanjang jalur rintis terdapat petak-petak pada jarak tertentu yang sama seperti Gambar 39.


Petak ukuran 20 m x 20 m : unit pengamatan untuk tingkat pohon Petak ukuran 10 m x 10 m : unit pengamatan untuk tingkatpoles (tiang)
Petak ukuran 5 m x 5 m : unit  pengamatan untuk tingkatsapling (pancang) Petak ukuran 2 m x 2 m : unit pengamatan untuk tingkatseedling (semai) dan tumbuhan bawah

3) Unit Pengamatan Metode Kombinasi antara jalur dan garis berpetak
Unit pengamatan untuk metode kombinasi merupakan gabungan antara metode jalur (untuk risalah pohon) dengan metode garis petak (untuk risalah permudaan). Di dalam metode tersebut, unit pengamatan untuk risalah pohon dilakukan dengan metode jalur, yaitu pada jalur-jalur yang lebarnya 20 m, sedangkan untuk unit pengamatan pada fase permudaan (fase poles, sapling, dan seedling) serta tumbuhan bawah digunakan metode garis berpetak, seperti Gambar 40.


4) Unit Pengamatan dengan MetodeQuadran Unit-unit pengamatan pada cara ini berupa titik-titik pengamatan yang telah ditentukan di lapangan, penyebaran titik dapat secara acak atau merupakan deretan titik pada garis lurus yang searah dengan arah kompas.  Metode ini juga digunakan untuk mempelajari hutan/kawasanterbatas pada tingkat tiang dan pohon.  Dimana dalam satu titik pengamatan dibagi menjadi 4 bagian atau kuadran, vegetasi yang diamati dari tiap kuadran adalah satu pohon yang terdekat dengan titik pusat, seperti Gambar 41.  Parameter yang diamati adalah jarak antara pohon yang terdekat dengan titik pusat, diameter batang atau LBDS, sedangkan frekuensi dihitung setelah data dari lapangan dikompilasi.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment