-->

Nasihat Terakhir dan Parinibbana

 Menjelang Maha Parinibbana, Sang Buddha menahbiskan Subhadda menjadi Bhikkhu. Subhadda merupakan siswa terakhir Sang Buddha.

Proses mengamati dapat kalian lanjutkan melalui membaca dan mencermati teks berikut lalu merumuskan pertanyaan-pertanyaan.
Setelah menahbiskan Subhadda, selanjutnya Sang Buddha menasihati Y.M. Ananda sebagai berikut:
“Ada kemungkinan, Ananda, bahwa beberapa orang dari kalian akan berkata, tanpa Sang Buddha, Guru Agung, tak ada lagi Guru untuk kita. Tidak, Ananda, engkau tidak seharusnya berpikir seperti itu. Apa saja yang diajarkan di dalam Dharma dan Vinaya dan dibabarkan oleh Tathagata akan menjadi Guru kalian setelah Tathagata tiada”.
Kemudian Sang Buddha berkata kepada para Bhikkhu lainnya:
“Jika ada di antara kalian yang mempunyai keragu-raguan terhadap Sang Buddha, Dharma, dan Sangha, tanyakanlah kepada Tathagata. Sekarang atau akan datang, Engkau mungkin bisa menyesal karena tidak bertanya ketika Tathagata masih bersama kalian”.
   Akan tetapi, mendengar kata-kata demikian, tidak seorang pun dari para bhikkhu yang angkat bicara. Tidak seorang pun yang memiliki pertanyaan, dan semua dari mereka diam. Kedua dan ketiga kalinya Sang Buddha menyampaikan amanat tersebut kepada para bhikkhu. Akan tetapi, semua bhikkhu tersebut diam. Kemudian Sang Buddha berkata:
“Mungkin ini karena rasa hormat kepada Guru, sehingga kalian tidak menanyakan sesuatu pun kepada Sang Tathagata. Biarlah selaku teman, oh para siswa, mengatakannya kepada teman lainnya”.
Namun demikinan, tetap saja para siswa tersebut berdiam diri. Kemudian Ananda berkata kepada Sang Buddha, “Sungguh mengagumkan, sungguh menakjubkan, Yang Mulia! Saya sungguh percaya bahwa di dalam kumpulan besar para bhikkhu ini, tak ada seorang pun yang memiliki keragu-raguan mengenai Sang Buddha, Dharma, dan Persaudaraan para Bhikkhu (Sangha), atau Sang Jalan dan tentang cara-cara latihan dan perilaku”.

   “Menurutmu, Ananda”, ujar Sang Buddha, “Ini mungkin masalah keyakinan dan kepercayaan. Tetapi, Ananda, Tathagata tahu bahwa tak seorang pun bhikkhu yang berkumpul di sini memiliki keraguan atau pertanyaan tentang hal-hal ini. Dari ke-500 orang bhikkhu di sini, Ananda, ia yang berada di paling belakang pun adalah seorang Sotapanna, bukanlah terjatuh lagi ke alam kehidupan yang lebih rendah, tetapi telah menuju kepada Penerangan Sempurna”.
Sang Buddha menegaskan kepada semua bhikkhu, dan ini merupakan kata-kata terakhir yang Sang Buddha ucapkan:
“Perhatikan, O para bhikkhu, inilah nasihat terakhir Tathagata kepada kalian. Semua bentuk perpaduan di dunia ini adalah tidak kekal. Berjuanglah dengan sungguh-sungguh untuk mencapai Kebebasan Sejatimu”.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment