Pewarisan Budaya sebagai Cara Mengatasi Memudarnya Jati Diri Bangsa
Perubahan di dunia internasional memiliki
pengaruh besar terhadap proses pembangunan nasional Indonesia.
Perkembangan internasional terus melaju dan berubah serta dapat
memengaruhi perkembangan masyarakat Indonesia. Perkembangan tersebut
turut berpengaruh terhadap keberadaan atau eksistensi jati diri bangsa
yang sudah menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Jati diri bangsa
Indonesia merupakan nilai budaya luhur yang harus dipertahankan
keberadaannya. Jati diri bangsa Indonesia yang luhur inilah yang harus
diwariskan kepada generasi berikutnya.
Jati diri bangsa
Indonesia yang syarat akan nilai luhur ternyata mulai terancam dengan
masuknya jati diri yang berasal dari luar masyarakat.
Bangsa Indonesia dikenal mahsyur
sebagai bangsa yang ramah, toleransi tinggi, peduli dengan orang lain,
gotong royong, dan masih banyak yang lainnya. Perlahan-lahan nilai luhur
bangsa itu mulai luntur oleh sikap seperti egois, apatis, dan
individualisme.
Jati diri bangsa
yang luhur harus kita jaga dan lestarikan di antaranya dengan beberapa
upaya sebagai berikut.
a. Meningkatkan pemahaman religius dan
ketakwaan terhadap Tuhan
b. Meningkatkan solidaritas antarmanusia yang
dapat dilakukan dengan kepedulian sosial seperti membantu korban gempa.
c. Menyaring budaya, teknologi,
dan nilai-nilai yang masuk ke Indonesia dan disesuaikan dengan
kepribadian bangsa
d. Tidak bergantung pada negara lain yang lebih maju
dan berkiblat ke dunia Barat
e. Memperkuat ideologi dan nasionalisme melalui berbagai
kegiatan, contohnya upacara bendera dan pekan seni budaya nusantara.
f.
Mengimbangi kemajuan iptek dengan mempertebal iman dan taqwa.
g.
Mencegah meluasnya narkoba, pornoaksi, miras, dan sebagainya.
h.
Mencintai produk dalam negeri dengan cara meningkatkan kualitas produk
dalam negeri
i. Meningkatkan persatuan dan kesatuan
j. Menjaga
kelestarian lingkungan hidup
Selain upaya di atas, masih banyak cara lain yang dapat dilakukan
oleh berbagai pihak untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa.
0 komentar:
Post a Comment