Sarana dan Media Pewarisan Budaya
Proses pewarisan budaya memerlukan sarana dan
media untuk membantu mewujudkannya. Adapun sarana
dalam pewarisan budaya di antaranya adalah keluarga, masyarakat,
sekolah, dan media massa.
a. Keluarga
Keluarga sebagai kelompok pertama yang mengenalkan anak mengenai nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, dan sebagainya. Dalam keluarga, anak mengalami hubungan sosial dan disiplin untuk pertama kalinya. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi pewarisan budaya. Apabila keluarga dalam penanaman disiplin, nilai, norma, dan kebiasaan dasar tidak mendalam karena kesibukan dan sebagainya, perkembangan kepribadian anak menjadi terganggu. Selain itu, keadaan keluarga yang harmonis ataupun broken home sangat memengaruhi pembentukan perkembangan kepribadian anak.b. Masyarakat
Pewarisan budaya terjadi melalui proses sosialisasi. Individu sebagai anggota masyarakat mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku masyarakat. Masyarakat adalah sarana kedua dalam proses pewarisan budaya. Masyarakat merupakan wadah budaya sehingga semua unsur budaya itu terdapat di dalam masyarakat. Masyarakat satu dan masyarakat lain mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda.c. Media Massa
Banyak unsur budaya yang diperoleh individu melalui media massa. Unsur-unsur yang diperoleh bisa yang diperbolehkan dan bisa juga yang tidak diperbolehkan. Fungsi lain dari media massa adalah kemampuan membentuk dan mengemukakan pendapat umum. Kekuatan media massa sangat besar sehingga membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Dampak dari media massa dalam pewarisan budaya adalah memperkukuh norma dan budaya yang berlaku. Namun, dampak lain dari media massa adalah masyarakat melakukan kegiatan yang menyimpang dari nilai budaya masyarakat karena menerima segala yang disajikan di media massa tanpa disaring terlebih dahulu.d. Sekolah
Peranan guru sangat besar dalam membentuk dan mengubah pola perilaku anak didik ketika SD dan SMP. Peranan guru dalam membentuk dan mengubah perilaku anak didik pada tingkat SMA sudah mulai terbatas. Dengan begitu harapannya, melalui sekolah, tercetak sumber daya manusia yang mempunyai jati diri bangsa yang kuat untuk membentengi mereka dari pengaruh luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment