-->

Pembentukan Bedengan

 Salah satu kegiatan persiapan lahan adalah pembedengan. Kegiatan pembedengan dilakukan setelah pelaksanaan penggaruan, tanah dibiarkan Selama 5-7  hari. hal ini bertujuan agar tanah yang lengket akibat digaru menjadi  hancur karena mengalami proses pengeringan  matahari dan penganginan. Selama proses tersebut beberapa senyawa kimia yang beracun dan merugikan tanaman akan hilang perlahan-lahan. Setelah kering, tanah dibuat petakan dengan tali rafia dan ajir untuk membentuk bedengan. 

Bedengan dibentuk dengan cara mencangkuli tanah menjandi struktur tanah yang lebih remah/gembur. Bila bedengan sudah terbentuk dalam bentuk bedengan kasar/setengah jadi bedengan tersebut dikeringanginkan lagi selama seminggu agar terjadi proses oksidasi/penguapan dari unsur-unsur beracun yang ada didalam tanah sehingga diharapkan hilang. Pada pembentukan bedengan setengah jadi atau pada saat penghalusan bedengan biasanya dilakukan pemberian pupuk dasar maupun penambahan pupuk kapur.

Bedengan dibentuk dengan Ukuran panjang maksimum 15 m; dengan maksud akan memudahkan perawatan tanaman dan mempercepat pembuangan air, terutama di musim hujan, Lebar bedengan antara 100-120 cm,  tinggi bedengan dibuat sesuai dengan musim dan kondisi tanah, pada musim hujan tinggi bedengan 50 cm agar perakaran tanaman tidak terendam air jika hujan deras, dan pada musim kemarau tinggi bedengan cukup 30 cm, karena untuk memudahkan perawatan pada saat bedengan digenangi. Parit dibuat dengan lebar 50–60 cm adalah untuk memudahkan perawatan pada saat penyemprotan, pemasangan ajir, penalian, maupun pemangkasan.



 






            
Gambar 2.5 Ukuran Bedengan



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment