Pemeliharaan Kesuburan Tanah pada Tanaman Herbal/Atsiri BAG 2
Beberapa jenis pupuk N adalah:
(1) Amonium Sulfat (ZA) Rumus kimianya adalah (NH4)2 SO4
Pupuk fosfor (P) dibedakan menjadi tiga golongan berdasar atas kelarutannya,
(1) DSP (Double Superphosphate) Rumus kimia: Ca(H2PO4)2
(1) Kalsium Sulfat (ZK) Rumus kimia: K2SO4
(1) Amonium Sulfat (ZA) Rumus kimianya adalah (NH4)2 SO4
- Biasanya diperdagangkan dalam bentuk kristal, berwarna putih, abuabu, kebiru-biruan dan kuning (warna tergantung dari pembuatannya). Umumnya berwarna putih seperti gula pasir.
- Kadar N = 20.5-21.0%
- Tidak higroskopis, baru akan me nyerap uap air bila kelembaban nisbi udara 80% pada 300C.
- Reaksi fisiologis masam, ekivalen kemasaman 110. Dapat menyebabkan kemasaman tanah.
- Mudah larut dalam air dan cepat bekerjanya.
- Berbentuk kristal berwarna putih, atau butir-butir bulat.
- Kadar N 45% karena kadar N yang tinggi maka lebih ekonomis (murah) dari pada pupuk N yang lain.
- Higroskopis, mudah mulai menarik uap air pada kelembaban nisbi udara 73%. Sering diberi selaput (coated) untuk mengurangi sifat higroskopis.
- Reaksi fisiologis agak masam dengan ekivalen kemasaman 80. Tidak terlalu mengasamkan tanah.
- Untuk dapat diserap tanaman, nitrogen dalam urea harus diubah dulu menjadi amonium dengan bantuan enzim tanah urease melalui proses hidrolisis:
- Bila diberikan ke tanah proses hidrolisis tersebut cepat sekali terjadi sehingga mudah menguap sebagai amonia.
- Dalam proses pembuatan urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah banyak. Agar tidak menggangu kadar biuret dalam urea harus kurang dari 1.5-2.0%
- Garam rangkap dari amonium nitrat dan amonium sulfat.
- Berbentuk kristal, berwarna kuning sampai kuning kemerahmerahan.
- Kadar N 26% dimana 19.5 % dalambentuk amonium, 6.5 % dalam bentuk nitrat.
- Dalam timbunan menjadi keras, harus dihaluskan sebelum dipakai.
- Higroskopis
- Reaksi fisiologis lebih masam dari urea, tetapi kurang jika dibanding dengan ZA. Ekivalen kemasaman 93, mengasamkan tanah.
- Mudah larut dalam air, bekerjanya cepat.
- Berbentuk butir-butir putih seperti ZA
- Kadar N 25%
- Reaksi fisiologis masam dengan ekivalen kemasaman 128 (lebih masam dan ZA). Sangat mengasamkan tanah.
- Bekerjanya cepat.
Pupuk fosfor (P) dibedakan menjadi tiga golongan berdasar atas kelarutannya,
- Larut dalam asam keras
- Larut dalam asam sitrat
- Larut dalam air
(1) DSP (Double Superphosphate) Rumus kimia: Ca(H2PO4)2
- Kadar P2O5 36-38%
- Berupa bubuk kasar, berwarna putih kotor, abu-abu atau coklat muda
- Larut dalam air
- Bekerjanya perlahan-lahan se hingga dianjurkan untuk pemupuk an sebelum tanam. Mempunyai daya ikutan
- Kadar P2O5 46-48%
- Berupa butir-butir kecil berwarna abu-abu
- Sifat-sifat lain sama dengan DSP
- P2O5: 19-21 %
- MgO : 15-18 %
- Keduanya melarut dengan asam lemah (asam sitrat)
- Merupakan bubuk yang berwarna abu-abu keputih-putihan
- Reaksi fisiologis alkali
- Tidak higroskopis
- Bekerjanya perlahan-lahan, dianjurkan untuk pemupukan awal (sebelum tanam), mempunyai daya ikutan
- Pupuk fosfat alam dari luar negeri (Afrika utara, Algeria)
- Mengandung 25% P2O5, larut dalam asam keras (lambat tersedia bagi tanaman).
- Tidak higroskopis.
(1) Kalsium Sulfat (ZK) Rumus kimia: K2SO4
- Kadar Cl tidak boleh lebih dari 3 %
- Berupa tepung putih yang larut dalam air
- Agak memasamkan tanah (reaksi fisiologis masam lemah)
- Bekerjanya sedang, dapat digunakan untuk pemupukan awal atau sesudah tanam.
- Paling ekonomis karena kadar K yang tinggi.
- Kadar K2O 52-55 %
- Reaksi fisiologis masam lemah
- Agak higroskopis
- Hanya digunkan untuk tanaman yang tahan akan chlorida.
- Kadar K2O 21-30 %, MgO =6-19.5%
- Reaksi fisiologis masam lemah
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment