-->

Pemanenan nauplius Artemia salina

Pakan alami Artemia yang telah ditetaskankan di media penetasan bertujuan untuk diberikan kepada larva/benih yang dipelihara atau untuk dilakukan pemeliharaan di tambak. Kebutuhan larva/benih ikan akan pakan alami Artemia selama pemeliharaan adalah setiap hari. Oleh karena itu waktu pemanenan pakan alami itu sangat bergantung kepada kebutuhan larva/benih akan pakan alami Artemiaatau kebutuhan target produksi budidaya artemia di tambak. Pemanenan pakan alami nauplius Artemia ini dapat dilakukan setiap hari atau seminggu sekali atau dua minggu sekali. Hal tersebut bergantung kepada kebutuhan suatu usaha terhadap ketersediaan pakan alami Artemia. Pemanenan pakan alami Artemia yang dilakukan setiap hari biasanya jumlah yang dipanen adalah kurang dari 20% .

Pemanenan Artemia dapat juga dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali sangat bergantung kepada ukuran Artemia yang akan diberikan kepada larva/benih ikan. KistaArtemia yang baru menetas mempunyai ukuran antara 200 – 350 mikrometer (0,2 – 0,35 mm) dan disebut nauplius. Duapuluh empat jam setelah menetas nauplius Artemia ini akan mulai tumbuh organ pencernaannya, oleh karena itu pada masa tersebut artemia sudah mulai makan dengan adanya makanan didalam media penetasan artemia akan tumbuh dan berkembang. Artemia menjadi dewasa pada umur empatbelas hari dan akan beranak setiap empat sampai lima hari sekali. Jadi waktu panen Artemia sangat ditentukan oleh ukuran besar mulut larva yang akan mengkonsumsinya dengan ukuran artemia yang akan ditetaskan. Jika didalam media penetasan tidak terdapat sumber makanan bagi Artemia maka Artemia tidak akan tumbuh dan berkembang melainkan akan mati secara perlahan-lahan karena kekurangan energi. Pada beberapa usaha pembenihan biasanya hanya dilakukan penetasan kistaArtemia tanpa melakukan pemeliharaan terhadap kista yang telah ditetaskan.

Setelah kista artemia menetas 24 – 48 jam setelah ditetaskan maka akan dilakukan pemanenan kista artemia dengan cara sebagai berikut :
1. Lepaskan aerasi yang ada didalam wadah penetasan.
2. Lakukan penutupan wadah penetasan pada bagian atas dengan menggunakan plastik hitam agar Artemia yang menetas akan berkumpul pada bagian bawah wadah penetasan. Artemia mempunyai sifat fototaksis positif yang akan bergerak menuju sumber cahaya.
3. Diamkan beberapa lama (kurang lebih 15 – 30 menit) sampai seluruh kista yang telah menetas berkumpul didasar wadah.
4. Lakukan penyedotan dengan selang untuk mengambil Artemia yang telah menetas dan ditampung dengan kain saringan yang diletakkan didalam wadah penampungan.
5. Bersihkan Artemia yang telah dipanen dengan menggunakan air tawar yang bersih dan siap untuk diberikan kepada larva/benih ikan konsumsi/ikan hias.

Untuk menghitung kepadatan Artemia pada saat akan dilakukan pemanenan, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Artemia diambil dari dalam wadah, yang telah diaerasi agak besar sehingga Artemia merata berada di seluruh kolom air, dengan memakai gelas piala volume 100 ml. Artemia dan air di dalam gelas piala selanjutnya dituangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah Artemia yang keluar bersama air. Apabila jumlah Artemia yang ada sangat banyak, maka dari gelas piala 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke dalam gelas piala 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml.Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml.

Artemia yang ada dihitung seperti cara diatas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah didalam gelas 100 ml. Sebagai contoh, apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat 200 ekor Artemia, maka kepadatan Artemia diwadah budidaya adalah 10 X 200 ekor = 2000 individu per 100ml. Artemia yang sudah dipanen tersebut dapat tidak secara langsung diberikan pada larva dan benih ikan hias yang dibudidayakan tetapi dilakukan penyimpanan. Cara penyimpanan Artemia yang dipanen berlebih dapat dilakukan pengolahan Artemia segar menjadi beku . Proses tersebut dilakukan dengan menyaring Artemia dengan air dan Artemianya saja yang dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan didalam lemari pembeku (Freezer). Mutu dari kista Artemia salina yang dijual dipasaran sangat ditentukan dari derajat penetasan kista artemia tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui apakah kista tersebut cukup baik untuk dijadikan benih pada saat budidaya artemia salina di tambak garam maka harus dihitung terlebih dahulu derajat penetasan kista tersebut. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung derajat penetasan kista artemia yang sudah ditetaskan adalah sebagai berikut:

Jumlah kista yang ditebarkan dapat dihitung dari padat penebaran kista yang ditetaskan dikali dengan jumlah kista artemia pergram. Jumlah kista artemia per gram berdasarkan hasil perhitungan berkisar antara 260.000 – 300.000 butir kista pergram. Sedangkan jumlah nauplius yang menetas dapat dihitung seperti pernyataan di alinea sebelumnya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment