-->

Kerusakan Tanaman Herbal/Atsiri Akibat Serangan Hama BAG 1

a. Pengertian Hama dan Pengelompokkannya

Hama merupakan organisme hidup yang berasal dari kelompok binatang atau hewan, bersifat merusak tanaman dan menimbulkan gangguan fisiologis tanaman sehingga  mengakibatkan kerugian secara ekonomis.  Dari pengertian ini, hama cakupannya sangat luas yaitu kelompok binatang atau hewan yang bersifat merusak dan menimbulkan gangguan pada  proses metabolsime yang terjadi dalam tubuh tanaman sehingga berakibat  gagal panen atau bahkan menimbulkan kematian tanaman.

Mengingat luasnya cakupan hama tanaman maka dalam rangka mengatasi gangguan hama  diperlukan pemahaman tentang klasifikasi / pengelompokan hama tersebut.  Djafaruddin (2004) menjelaskan bahwa  di antara anggota dari kelompok hama berdasarkan kelasnya.

Secara biologi dikatakan bahwa kelas insekta (serangga) adalah yang terpenting di antaranya karena:
  • Jumlahnya sangat banyak jauh melebihi kelas lainnya (72 %); 
  • Jenisnya bermacam-macam
  • Penyebarannya yang luas di seluruh dunia;
  • Cara hidup dan daua adaptasinya bermacam-macam;
  • Cara berkembangbiaknya bermacam-macam;
  • Dapat hidup dari segala ketinggian tempat mulai dari 0 sampai puncak gunung tertinggi (Himalaya);
  • Dapat hidup dari daerah khatulistiwa sampai ke kutub (Antartika);
  • Walaupun banyak jenisnya sebagai hama, tetapi baru sedikit yang dapat diketahui;
  • Di USA baru tercatat sekitar 150 jenis sampai 200 jenis (spesies) serangga yang menimbulkan kerusakan yang berarti;
  • Sampai saat ini diketahui kira-kira 400-500 jenis serangga yang merupakan hama, yang dapat menimbulkan kerusakan dan kerugian yang berat;
  • Sekitar 6000 spesies lainnya dapat menjadi hama, walaupun dengan kerugian atau kerusakan yang kurang berarti. 
Sedangkan Pracaya (2007) menjelaskan bahwa pengelompokan hama seperti pengelompokan dunia binatang, karena hama termasuk binatang. Dunia binatang dikelompokkan dalam beberapa golongan besar, yang di dalam bahasa ilmiah disebut filum.  Di dalam setiap filum dibagi dalam beberapa kelas, kemudian setiap kelas dibagi dalam beberapa ordo. Setiap ordo dibagi dalam beberapa famili (keluarga) dan setiap famili dibagi dalam beberapa genus (marga).

Selanjutnya setiap genus dibagi dalam beberapa spesies (jenis) dan setiap spesies dibagi beberapa varietas.  Pengelompokan hama dalam filum, di antaranya sebagai berikut:

1) Filum chordata; binatang yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah bertulang belakang. Jum lahnya lebih dari 6000 spesies, di antaranya gajah, babi hutan, tupai, tikus, dan kera.

2) Filum arthropoda;  dalam filum ini dibagi  6 kelas yaitu:
  • Serangga (hexapoda) 
  • Arachnida
  • Crustaceae
  • Diplodia
  • Chilopoda
  • Kelas kecil (Peripatus, Sym phyla, dan Pauropoda) Jumlah jenis dalam filum ini sekitar 713.000, dari jumlah tersebut 90% nya merupakan jenis serangga (640.000), Arachnida  sekitar 45.000, Crustaceae sekitar 24.500, Diplopoda sekitar 1.300 jenis, Chilopoda sekitar 1.200 jenis, dan kelas kecil sekitar 1.250 jenis. 
3) Filum Mollusca; contohnya keong, bekicot, dan siput. Jumlahnya sekitar 80.000 jenis.

4) Filum Annelida; contohnya cacing tanah

5) Filum Nemathelminthes; contohnya nematoda.

Di antara kelompok hama di atas,  serangga merupakan kelompok hama dominan (paling banyak) dan sekaligus memiliki kemampuan jelajah sangat jauh/luas, sehingga tingkat kerusakan yang ditimbulkannya sangat besar. Karena itu, dalam pembahasan pengendalian hama ditekankan pada kelompok serangga.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment