-->

Kerusakan Tanaman Herbal/Atsiri Akibat Serangan Hama BAG 2

b. Mengidentifikasi Hama 

Serangga disebut juga insekta (insect) atau hexapoda. Insect berasal dari kata insecare. Kata in artinya  menjadi, sedangkan secare artinya memotong atau membagi. Jadi insect berarti binatang yang badannya terdiri dari potongan-potongan atau segmen-segmen. Kemudian hexapoda berasal dari  kata hexa berarti enam dan podos artinya kaki. Jadi hexapoda merupa kan binatang berkaki enam (Pracaya, 2007).

Untuk memudahkan  pengenalan serangga hama, maka perlu diketahui hal-hal sebagai berikut:

1)   Morfologi serangga 

Pracaya (2007) menjelaskan bahwa  serangga memiliki ukuran sangat beragam yaitu mulai dari yang ter kecil kurang dari 0,25 mm, sedang kan ukuran paling besar mencapai 15-25 cm. Berat rata-rata serangga tidak lebih dari 5,72 mg.

Bagian tubuh serangga terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut:

a) Kepala (cepal)

Kepala terdiri dari 6 ruas (segmen), di bagian ini terdapat mata, antena, dan mulut. Satu pasang mata majemuk yang terletak di kiri-kanan kepala. Mata majemuk terdiri dari beberapa puluhan atau ratusan bahkan ribuan ke satuan mata faset menyerupai lensa yang berbentuk heksagonal, tergantung dari jenis serangga. Satu pasang antena sebagai alat perasa. Dengan antena, serangga dapat mengetahui keberadaan makanan, arah perjalanan, jodoh, bahaya, dan dapat mengadakan hubungan dengan sesamanya.

Ada beberapa macam mulut serangga menurut kegunaannya yaitu:
  • Sebagai alat untuk menggigit atau mengunyah. Mulut tersebut berfungsi  agar bagian tanaman yang telah dikunyah  dapat terus ditelan. Mulut jenis ini adalah ulat, jangkrik, dan belalang. Serangga yang memiliki mulut ini disebut serangga pengunyah.  
  • Sebagai alat untuk menyerap (absorb). Mulut jenis ini ada pada lalat rumah. 
  • Sebagai alat untuk menusuk  dan menghisap cairan tanam an. Alat tersebut disebut stylet. Jenis mulut ini terdapat pada Aphis,  lalat sapi, kupu-kupu penusuk buah, dan thrips. 
  • Sebagai alat penghisap. Jenis mulut penghisap terdapat pada kupu-kupu penghisap madu. 
  • Sebagai alat mengunyah dan menjilat. Mulut jenis ini terdapat pada lebah madu.   

b)   Dada (thorax)

Dada merupakan bagian untuk me lekatnya (bersambungnya) kaki  dan sayap. Serangga memiliki bagian dada yang terdiri dari; prothorax, mesothorax, dan metathorax. Setiap ruas dada memiliki sepasang kaki. Tetapi, ada beberapa serangga muda yang tidak memiliki kaki. Sebaliknya ada beberapa serangga mu da yang memiliki 3 pasang kaki pada dadanya, bahkan ada tambahan 2-8 pasang kaki yang lunak (kaki semu) pada bagian perutnya. Serangga me rupakan binatang invertebrata yang memiliki sayap. Jumlah sayap ber macam-macam, tidak ada serangga yang memiliki sayap lebih dari dua pasang (empat sayap). Namun ada beberapa serangga yang memiliki satu pasang sayap yaitu lalat. 

Ditinjau dari jenis kelamin serangga, ada serangga jenis kelamin jantan bersayap, sedangkan kelamin betina tidak bersayap. Bahkan ada jenis serangga dewasa tidak memiliki sayap yaitu semut. Bentuk sayap setiap golongan serangga berbeda-beda sehingga dijadi kan penentu dalam klasifikasi serangga. Umumnya pada ordo serangga yang berakhiran ptera artinya sayap, contoh:
  • Diptera; contoh lalat, merupakan serangga bersayap dua  
  • Coleoptera, contoh kumbang, merupakan serangga bersayap penutup 
  • Lepidoptera contoh kupu-kupu, merupakan serangga bersayap bersisik 
  • Hemiptera contoh kutu busuk, merupakan serangga bersayap setengah 
  • Hymenoptera contoh lebah, merupakan serangga bersayap selaput (membran) 
  • Orthoptera contoh belalang, me rupakan serangga bersayap lurus.
Ukuran sayap serangga bervariasi, mulai dari 0,025 (terkecil) cm sampai ukuran terbesar (25-30 cm). Faktor yang menentukan kecepatan terbang selain besarnya sayap, juga jumlah kepakan sayap per detik. Umumnya serangga bersayap kecil atau sedang justru jumlah kepakan per detiknya cukup banyak. Contoh kupukupu sekitar 9 kali setiap detik, capung 28 kali, lalat 180-350 kali, dan lebah madu 200-400 kali setiap detik.

c)   Perut (abdomen)  

Serangga memiliki perut beruas-ruas antara 11-12 ruas. Ruas perut terakhir (ke 11) terdapat tambahan ruas yang disebut cercus. Wujudnya berupa sepasang ruas yang sederhana, menyerupai antena. Cercus yang sangat panjang menyerupai ekor. Cercus yang panjang jumlah nya  2 atau 3, misal pada lalat. 

2)   Pernafasan serangga

Serangga memiliki sistem pernafasan yang berbeda dengan binatang lain. Serangga bernafas tidak dengan paru-paru atau insang, tetapi dengan alat pertukaran udara (ventilasi) khusus. Cara bernafasnya tidak melalui hidung atau mulut tetapi udara masuk melalui lubanglubang sampai yang terletak di bagian sisi dada atau perut (spiracle). Bagian dada terdapat 2 pasang spiracle, sedangkan bagian perut 6-8 pasang spiracle.

3)  Perlindungan diri

Untuk melindungi diri dari musuh dan iklim yang tidak baik, serangga memerlukan alat perlindungan atau cara-cara menghindari bahaya. Con tohnya serangga memiliki kerangka luar (exoskeleton) fleksibel dan kuat yang disebut kutikula. Bagian  terluar dari kutikula disebut epi cutikula, tebalnya 1-2 mikron dan sangat ta han terhadap bahan kimia dan tidak larut dalam pelarut biasa   (termasuk asam mineral yang pekat).

4)   Perkembangbiakan

Serangga hama, baik betina maupun jantan, dapat menimbulkan kerusak an. Serangga jantan menghasilkan sperma, sedangkan yang betina menghasilkan telur. Dari telur yang te lah dibuahi, kemudian bergabung menjadi satu sel yang akan ber kembang menjadi serangga baru.  Tetapi ada juga serangga yang tanpa melalui perkawinan  dapat menghasilkan serangga baru. 

Seperti Anda ketahui, hama  adalah semua binatang yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan oleh manusia. Akibat serangan hama, produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuan titas, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu, kehadiran hama perlu dikendalikan jika populasinya telah melebihi ambang ekonomi.  Dalam rangka pengendalian hama, perlu dilakukan pengenalan secara detil (identifikasi) terhadap jenis hama yang umum dijumpai di areal pertanaman perkebunan. Pengenal an hama tersebut mencakup nama umum, siklus hidup, dan sifat/ karakteristik) sangat diperlukan bagi petugas lapangan.  Melalui kegiatan pengenalan hama tersebut, maka berbagai jenis hama dapat diketahui. Selain itu, pengenal an terhadap tanda-tanda   kerusakan tanaman juga sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah-langkah tindakan pengendalian hama. Kesalahan dalam mengambil tindakan pengendali an hama, dapat mengakibatkan keru gian biaya, tenaga dan aspek lainnya. Dari kelompok hama tersebut,  serangga merupakan kelompok paling besar pengaruhnya terhadap kerusakan tanaman.  Secara umum, pengenalan serangan kelompok serangga dapat diketahui dari tanda-tanda atau gejala yang nampak pada bagian tanaman yang rusak. Tanda-tanda atau gejala se rangan serangga hama yang biasa muncul di lapangan yaitu berkaitan dengan tipe alat mulut hama.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment