-->

Sale Buah

Sale buah, seperti sale pisang merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari pisang yang diawetkan dengan cara pengeringan, baik secara alami maupun buatan dalam almari pengering. Sale pisang memiliki tekstur yang padat dengan rasa manis, warna kecoklatan dan memiliki aroma yang spesifik.

Menurut Munadjim (1983), tidak semua jenis pisang dapat dibuat menjadi sale, jenis pisang yang baik untuk sale adalah jenis pisang memiliki rasa manis dan aromanya yang tajam, seperti pisang ambon, pisang raja dan lain-lain.

Menurut Sri Nuryani dan Soedjono (1993), pisang untuk sale sebaiknya dari pisang yang mengandung kadar karbohidrat relatif tinggi dan pisang benar-benar masak atau pisang yang sudah siap dipanen kemudian diperam untuk beberapa saat. Menurut Suyanti Satuhu (1992), buah pisang yang kurang masak dan kurang tua apabila diolah menjadi sale maka sale yang dihasilkan akan berwarna putih (kurang menarik), dan rasanya pun kurang enak.

Buah pisang yang masih hijau dan sudah cukup tua, dagingnya mengandung 21-25% zat tepung. Bila buah tersebut diperam atau dibiarkan masak di pohon, maka zat tepung tersebut akan diubah menjadi beberapa jenis gula, yaitu dekstrosa, levulosa dan sukrosa, di mana ketiga jenis gula tersebut mudah dicerna di dalam tubuh manusia (RismunAndar, 1989). Dengan demikian maka untuk mendapatkan sale dengan kualitas yang baik, hendaknya berasal dari buah yang tua atau dengan tingkat kemasakan tertentu, biasanya ditAndai dengan warna kulit kuning kehijauan atau kuning, kadang-kadang ditAndai dengan bercak-bercak sawo matang, aroma buah tajam, konsistensi sedang dan kulit mudah dilepas. Proses pembuatan sale pisang dapat dilakukan baik secara tradisional maupun secara modern. Secara tradisional proses pembuatan sale  pisang meliputi pengupasan pisang, pengerokan buah, kemudian dikeringkan menggunakan tampah yang telah dialasi merang di bawah sinar matahari dan dilakukan pengepresan sampai diperoleh ketebalan tertentu (Made Astawan dan Mita Astawan, 1991). Secara modern sale dikeringkan dengan alat pengering yang dapat diatur suhu dan lama pengeringannya. Untuk mengawetkan sale pisang dapat digunakan bahan kimia seperti natrium bisulfit dan belerang. Setelah buah dikerok, maka pisang diatur di atas rak pengering, kemudian diasap dengan menggunakan belerang sebanyak 1-2 gr/kg bahan selama 1 jam, setelah itu dipipihkan dan dikeringkan sampai diperoleh kadar air 20- 30%, pembuatan sale dengan cara ini sale pisang akan memiliki daya tahan 1-2 bulan (Suyanti Satuhu, 1992).

Pada pembuatan sale pisang, akan terjadi perubahan warna pisang dari kekuningan menjadi kecoklatan. Proses pencoklatan atau browning sering terjadi pada buah-buahan seperti pisang, peach, pear, salak, pala dan apel. Buah yang memar juga dapat mengalami proses pencoklatan

Sale pisang dapat langsung bisa dimakan atau diberi lapisan tepung selanjutnya digoreng



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment