-->

Macam-Macam Sembahyang

Dalam ajaran agama Khonghucu terdapat tiga macam sembahyang, yaitu:
• Sembahyang kepada Tian (Tuhan)
• Sembahyang kepada Di (Alam)
• Sembahyang kepada Ren (Manusia)

a.  Sembahyang Kepada Tian 

1) Sembahyang Ci (Sujud dan Prastya). 

Yaitu sembahyang: Jing Tiangong, dilaksanakan setiap tanggal: 8 malam tanggal 9 bulan 1 Kongzili (Zheng Yue).

2) Sembahyang Yue (Eling dan Taqwa). 

Yaitu sembahyang: Duanyang, dilaksanakan setiap Tanggal: 5 - 5 - Kongzili (Wuyue Chuwu).

3) Sembahyang Chang (Doa dan Asa). 

Yaitu sembahyang: Zhongqiu, dilaksanakan setiap tanggal: 15 - 8 - Kongzili (Bayue Shiwu), dikenal juga sebagai saat puncak musim panen atau panen raya, maka saat itu juga dilaksanakan penghormatan kepada malaikat bumi (Fude Zhengshen).

4) Sembahyang  Zheng (Syukur dan Harapan). 

Yaitu sembahyang: Dongzhi, dilaksanakan setiap tanggal: 21 atau 22 Desember (Penanggalan Yangli atau kalender Masehi). Saat matahari di titik balik 23,5 derajat Lintang Selatan.

Catatan: 
Di samping empat sembahyang tersebut di atas, sembahyang kepada Tian juga dilaksanakan pada saat-saat yang lain, yaitu: 

1. Malam menjelang Tahun Baru (akhir tahun), yaitu sembahyang Chuxi  pada tanggal 29/30  bulan 12 Kongzili. Sembahyang dilaksanakan pada saat Zishi, yaitu antara jam 23.00 – 01.00. 

2. Sembahyang Zhaoxi, yaitu  kepada Tian juga dilaksanakan setiap hari (pagi dan sore) sebagai sembahyang pernyataan syukur. Zhao berarti awal atau pagi dan Xi berarti akhir atau sore. Jadi Zhaoxi bermakna sembahyang awal dan akhir hari. 

3. Sembahyang pada saat  Chuyi  dan Shiwu Sembahyang kepada leluhur saat Chuyi  dan Shiwu dilaksanakan pada petang hari di rumah masing-masing. Sembahyang dilaksanakan di depan rumah mengahadap langit lepas. Pada saat ini juga dilaksanakan sembahyang kepada leluhur, yakni pada altar leluhur  atau di Miao Leluhur atau Zumiao.

b.  Sembahyang Kepada Alam

1) Sembahyang Shangyuan 

Dikenal dengan sembahyang awal tanam, yaitu sembahyang Yuanxiao (Cap Go Me), dilaksanakan setiap  tanggal: 15-1- Kongzili.

2) Sembahyang Zhongyuan 

Zhongyuan adalah sembahyang atas berkah bumi yang dikaitkan dengan leluhur dan arwah umum, yaitu sembahyang Jing Heping. Zhongyuan dikenal juga dengan sembahyang panen raya yang berlanjut sampai ke puncak musin panen yaitu tanggal 15 bulan 8 Kongzili  bersamaan dengan sembahyang Zhongqiu (sembahyang Zhang yang dikaitkan dengan malaikat Fude Zhengshen). Sebenarnya, antara Zhongyuan (sembahyang atas berkah bumi atau dikenal dengan panen raya) dengan sembahyang Zhongqiu adalah dua hal yang berbeda, hanya waktunya yang bersamaan. 

3) Sembahyang  Xiayuan 

Dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan 10 Kongzili, yaitu Sebagai sembahyang panen akhir menjelang musim dingin.  Sembahyang ini juga berhubungan dengan Sangyuan yakni Tianyuan/Diyuan/Shuiyuan yang dihubungkan pula dengan pengertian iman yang sangat diwarnai oleh sejarah  agama Khonghucu, yakni: Pribudi bajik, Tata Masyarakat, dan Pengelolaan Alam.

c.  Sembahyang Kepada Manusia 

Sembahyang kepada manusia dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sembahyang kepada leluhur (Zuzong), kepada nabi (Shengren), dan kepada para suci (Shenming).

1) Sembahyang Kepada Leluhur 

a) Qingming
Dikenal dengan sembahyang sadranan/jiarah ke makam, dilaksanakan setiap tanggal: 4 atau 5 April (penanggalan Yangli/ Kalender Masehi).

b) Ershi Shengan
Sembahyang dilaksanakan pada  tanggal 24  bulan 12 Kongzili atau Shi Er Yue Er Shi Si, sehingga disebut juga Ershi  Shangan. Pada saat sembahyang Ershi Shengan ada spirit bahwa: “Sembahyang kepada yang telah tiada ingat kepada yang masih hidup.”  Karena spririt ini maka pada saat sembahyang Ershi Shengan juga lakukan bakti sosial untuk membantu orang-orang yang kurang mampu. Selanjutnya hari ini juga dikennal dengan nama ‘hari persaudaraan.’
Selain dua sembahyang disebutkan di atas,  sembahyang kepada leluhur yang umum dilaksanakan di antaranya:
(1) Zhongyuan dan Jing Heping
Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa Zhongyuan adalah sembahyang atas berkah bumi yang dikaitkan dengan leluhur dan arwah umum. Jadi pada saat Zhongyuan juga dilaksanakan sembahyang kepada leluhur tepatnya tanggal 15 bulan 7, dan sembahyag kepada arwah umum (Jing Heping) tanggal 29 bulan 7 Kongzili.

(2) Chuyi  dan Shiwu
Sembahyang pada saat Chuyi  dan Shiwu adalah saat sembahyang kepada Tian, hanya pada waktu yang sama juga dilaksanakan sembahyang kepada leluhur.  Sembahyang dilaksanakan pada petang hari di rumah masing-masing, yakni pada altar leluhur  atau di Miao Leluhur (Zumiao). Selain itu juga dilaksanakan sebahyang kepada, Shenming, dan Shengren (nabi).

(3) Chuxi
Seperti halnya sembahyang pada saat Chuyi  dan Shiwu, sembahyang Chuxi juga termasuk sembahyang kepada Tian yang dilaksanakan pada malam menjelang Tahun Baru (tanggal 29/30  bulan 12 Kongzili), namun pada saat yang sama juga dilaksanakan sembahyang kepada leluhur. 

(4) Zuji
Zuji adalah sembahyang peringatan hari wafat leluhur, oleh karenanya waktu pelaksanaan sembahyang sesuai dengan hari wafat leluhur masing-masing. Artinya, Zuji adalah sembahyang kepada leluhur yang bersifat khusus.

2) Sembahyang Kepada Nabi

a) Lahir Nabi Kongzi (Zhisheng Dan)
Sembahyang, peringatan dan perayaan yang diselenggarakan baik secara sederhana maupun dengan berbagai kegiatan adalah sangat baik kalau semuanya itu bukan sekadar kegiatan rutin melainkan juga mampu  memahami dan menghayati nyala Kebajikan, pesan-pesan suci Beliau selaku Genta Rohani yang membawakan Firman Tian Yang Maha Esa, yang menjadi pembimbing hidup manusia.
b) Wafat Nabi Kongzi (Zhisheng Jichen)
Pada setiap tanggal 18 bulan 2 Kongzili, umat Khonghucu memperingati Hari Wafat Nabi Kongzi. Pelaksanaan upacara seperti halnya dengan upacara Hari Kelahiran Nabi Kongzi), hanya penyelenggaraanya lebih sederhana serta lebih ditekankan pada suasana khidmat. Pada saat upacara sembahyang hari wafat Nabi Kongzi, kita mengenang pribadi Beliau, suri tauladan bagi sikap batin dan penghidupan kita.

3) Sembahyang Kepada Shenming 

Selain bersembahyang kepada leluhur, umat Khonghucu melakukan sembahyang kepada para suci (Shengming). Adapun yang menjadi spirit dan landasan sembahyang kepada para Shenming adalah, sebagai berikut:
• Nabi Kongzi bersabda, “Seorang Junzi memuliakan tiga hal,  Memuliakan Firman Tian, Memuliakan Orang-Orang Besar dan memuliakan Sabda Para Nabi.”
• Berdasarkan peraturan para ‘raja suci’ (Shengwang) tentang upacara sembahyang, sembahyang dilakukan kepada orang yang menegakkan hukum bagi rakyat, kepada orang yang gugur menunaikan tugas kepada orang yang telah berjerih-payah membangun kemantapan dan kejayaan negara kepada orang yang dengan gagah berhasil menghadapi serta mengatasi bencana besar dan kepada yang mampu mencegah terjadinya kejahatan/penyesalan besar.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa ada orang-orang yang karena Kebajikannya (keteladanan semasa hidupnya),  membuat masyarakat luas yang merasakan ‘manfaat’ dari kebaikan tersebut. Karena dasar itulah maka orang melakukan ibadah (menghormat/menyatakan syukur ) kepadanya. Bahkan karena begitu besarnya penghormatan itu, sampaisampai bermigrasipun dibawa dan mentradisi sampai anak-cucunya dan akhirnya men-dunia.  Inilah yang kemudian menjadi Shenming yang kita kenal. Atas dasar iman yang sama, hal ini juga dilakukan oleh umat Khonghucu dimanapun ia berada, termasuk di Indonesia, sehingga juga dikenal Shenming lokal (Indonesia).



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment