Desain dan tata letak wadah pembenihan krustacea
Desain dan tata letak (lay out) setiap ruang dan wadah pembenihan harus dirancang sedemikian rupa, khususnya agar memperoleh pasokan air yang mencukupi untuk kebutuhan hidup krustasea. Selain itu, rancangan desain dan tata letak wadah pembenihan juga diperlukan untuk memudahkan pengelolaan kegiatan pembenihan. Pengaturan tata letak yang baik dalam suatu unit pembenihan krustasea dapat mencegah adanya penyebaran organisme pathogen dan kontaminasi bahan kimia yang tidak diinginkan dari suatu area ke area yang lainnya. Oleh karena itu dilakukan pengaturan tata letak berdasarkan alur produksi, dilakukan pemagaran/penyekatan dan pengaturan penyimpanan sarana produksi pada tempat yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Pengaturan berdasarkan alur produksi adalah menata tata letak serta aliran input di masing-masing sub unit secara berurutan/mengalir mengikuti proses produksi mulai dari sub unit karantina induk, seleksi induk, pemeliharaan dan pematangan induk, pemijahan, pemeliharaan larva dan post larva, penampungan benih, pengemasan dan distribusi benih. Bahan kimia, pakan dan obat – obatan harus disimpan di tempat aman dengan kondisi sesuai petunjuk teknis, sehingga menutup kemungkinan terjadinya kontaminasi ke unit pembenihan, seperti dapat disimpan di almari kaca atau kulkas di laboratorium dengan ruangan yang terpisah dari ruang produksi pembenihan. Untuk lebih melindungi unit pembenihan dari kontaminasi, maka sebaiknya pada beberapa sub unit pembenihan diberikan pagar atau sekat, misalnya pada bak karantina induk, bak pemijahan, laboratorium, gudang pakan, atau sekitar hatchery. Selain itu, perlu dilakukan pemagaran keliling pada bagian terluar dari batas unit pembenihan untuk membatasi masuknya orang atau hewan yang berpotensi membawa organisme pencemar ke dalam unit pembenihan. Sampai saat ini, tidak ada ketentuan standar dalam penentuan tata letak dan desain wadah pembenihan, baik untuk hatchery skala besar maupun skala rumah tangga. Namun umumnya, perancangan ini disesuaikan dengan keadaan lahan dan kemudahan dalam distribusi pengairan
Pada hatchery krustasea skala besar, bangunannya serba permanen dan memiliki wadah produksi yang lebih lengkap. Oleh karena itu, untuk membangun suatu hatchery skala besar diperlukan biaya yang cukup mahal. Bangunan hatchery skala besar yang ideal dan umum adalah dengan sistem tertutup, dimana bangunannya dibuat dengan posisi membujur dari Utara ke Selatan. Atapnya dibuat dari atap yang tidak tembus cahaya matahari, memiliki dinding dengan semen yang kuat. Sementara itu, untuk hatchery skala rumah tangga, bangunannya sederhana dan tidak semua wadah disediakan karena memang tidak diperlukan, misalnya untuk bak penampungan induk, bak filtrasi atau laboratorium. Bak – bak lain bisa saja tetap ada, namun bentuknya lebih sederhana dengan jumlah yang lebih sedikit atau disesuaikan dengan bak pemeliharaan larva yang ada, sehingga biaya yang dikeluarkan dalam pembuatannya juga lebih murah.
Bak tempat pemeliharaan larva sebaiknya diletakkan pada tempat dimana mudah mendapatkan cahaya matahari. Bak penyimpanan air payau sebaiknya diletakkan agak berjauhan dengan wadah pemeliharaan induk, namun berdekatan dengan bak pemeliharaan larva, untuk memudahkan distribusi air payau pada setiap bak – bak pemeliharaan. Letak bak air payau harus lebih tinggi dari bak pemeliharaan larva, sehingga memudahkan pengaliran air. Bak air payau sebaiknya berdekatan dengan bak penampungan air tawar dan air laut untuk memudahkan pembuatan media payau. Bak induk diletakkan pada ruangan yang sepi, agar induk tidak stress akibat gangguan suara (kebisingan). Oleh karena itu, biasanya bak pemeliharaan induk, bak perkawinan induk, bak pemijahan dan penetasan ditempatkan berjauhan dengan ruang genset. Bak pemijahan dan penetasan telur sebaiknya berdekatan dengan bak pemeliharaan larva, sehingga memudahkan dalam pemindahan larva. Bak larva juga sebaiknya berdekatan dengan ruang kultur pakan alami, untuk mengoptimalkan dalam kemudahan pemberian pakan, khususnya fitoplankton. Akan tetapi, bak fitoplankton harus berjauhan dengan bak zooplanton (seperti Rotifera) untuk menghindari adanya kontaminasi dan kematian fitoplankton. Gudang pakan buatan dan obat – obatan, dapat berdekatan dengan ruang pemanenan. Sedangkan laboratorium kualitas air, pakan alami dan kesehatan sebaiknya dibangun pada lokasi yang terpisah namun tetap berdekatan dengan bangunan hatchery. Contoh desain dan tata letak hatchery krustasea dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini
Pengaturan berdasarkan alur produksi adalah menata tata letak serta aliran input di masing-masing sub unit secara berurutan/mengalir mengikuti proses produksi mulai dari sub unit karantina induk, seleksi induk, pemeliharaan dan pematangan induk, pemijahan, pemeliharaan larva dan post larva, penampungan benih, pengemasan dan distribusi benih. Bahan kimia, pakan dan obat – obatan harus disimpan di tempat aman dengan kondisi sesuai petunjuk teknis, sehingga menutup kemungkinan terjadinya kontaminasi ke unit pembenihan, seperti dapat disimpan di almari kaca atau kulkas di laboratorium dengan ruangan yang terpisah dari ruang produksi pembenihan. Untuk lebih melindungi unit pembenihan dari kontaminasi, maka sebaiknya pada beberapa sub unit pembenihan diberikan pagar atau sekat, misalnya pada bak karantina induk, bak pemijahan, laboratorium, gudang pakan, atau sekitar hatchery. Selain itu, perlu dilakukan pemagaran keliling pada bagian terluar dari batas unit pembenihan untuk membatasi masuknya orang atau hewan yang berpotensi membawa organisme pencemar ke dalam unit pembenihan. Sampai saat ini, tidak ada ketentuan standar dalam penentuan tata letak dan desain wadah pembenihan, baik untuk hatchery skala besar maupun skala rumah tangga. Namun umumnya, perancangan ini disesuaikan dengan keadaan lahan dan kemudahan dalam distribusi pengairan
Pada hatchery krustasea skala besar, bangunannya serba permanen dan memiliki wadah produksi yang lebih lengkap. Oleh karena itu, untuk membangun suatu hatchery skala besar diperlukan biaya yang cukup mahal. Bangunan hatchery skala besar yang ideal dan umum adalah dengan sistem tertutup, dimana bangunannya dibuat dengan posisi membujur dari Utara ke Selatan. Atapnya dibuat dari atap yang tidak tembus cahaya matahari, memiliki dinding dengan semen yang kuat. Sementara itu, untuk hatchery skala rumah tangga, bangunannya sederhana dan tidak semua wadah disediakan karena memang tidak diperlukan, misalnya untuk bak penampungan induk, bak filtrasi atau laboratorium. Bak – bak lain bisa saja tetap ada, namun bentuknya lebih sederhana dengan jumlah yang lebih sedikit atau disesuaikan dengan bak pemeliharaan larva yang ada, sehingga biaya yang dikeluarkan dalam pembuatannya juga lebih murah.
Bak tempat pemeliharaan larva sebaiknya diletakkan pada tempat dimana mudah mendapatkan cahaya matahari. Bak penyimpanan air payau sebaiknya diletakkan agak berjauhan dengan wadah pemeliharaan induk, namun berdekatan dengan bak pemeliharaan larva, untuk memudahkan distribusi air payau pada setiap bak – bak pemeliharaan. Letak bak air payau harus lebih tinggi dari bak pemeliharaan larva, sehingga memudahkan pengaliran air. Bak air payau sebaiknya berdekatan dengan bak penampungan air tawar dan air laut untuk memudahkan pembuatan media payau. Bak induk diletakkan pada ruangan yang sepi, agar induk tidak stress akibat gangguan suara (kebisingan). Oleh karena itu, biasanya bak pemeliharaan induk, bak perkawinan induk, bak pemijahan dan penetasan ditempatkan berjauhan dengan ruang genset. Bak pemijahan dan penetasan telur sebaiknya berdekatan dengan bak pemeliharaan larva, sehingga memudahkan dalam pemindahan larva. Bak larva juga sebaiknya berdekatan dengan ruang kultur pakan alami, untuk mengoptimalkan dalam kemudahan pemberian pakan, khususnya fitoplankton. Akan tetapi, bak fitoplankton harus berjauhan dengan bak zooplanton (seperti Rotifera) untuk menghindari adanya kontaminasi dan kematian fitoplankton. Gudang pakan buatan dan obat – obatan, dapat berdekatan dengan ruang pemanenan. Sedangkan laboratorium kualitas air, pakan alami dan kesehatan sebaiknya dibangun pada lokasi yang terpisah namun tetap berdekatan dengan bangunan hatchery. Contoh desain dan tata letak hatchery krustasea dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment