-->

Batang Atas

Batang atas yang biasanya disebut entres (scion) adalah calon bagian atas atau tajuk tanaman yang di kemudian hari akan menghasilkan dan berkualitas unggul.  Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam teknik okulasi (budding) maupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas, atau ranting dengan tunas pucuk yang digunakan dalam sambungan (grafting).Entres inilah yang disambungkan pada batang bawah, untuk menggabungkan sifat-sifat yang unggul dalam satu bibit tanaman.  Karena itu entres sebagai batang atas harus diambil dari pohon induk yang sudah diketahui betul sifat unggulnya.

Pohon induk mempunyai bagian yang berbeda-beda fase perkembangannya.  Bagian pangkal pohon merupakan bagian yang tertua menurut umurnya, tetapi karena terbentuk pada masa awal pertumbuhan pohon tersebut maka sel-selnya bersifat sederhana, muda (juvenile) dan sangat vegetatif.  Semakin ke arah ujung ranting, semakin muda menurut umurnya, tetapi sel-sel yang terbentuk paling akhir ini justru bersifat lebih kompleks, dewasa (mature) dan siap untuk memasuki masa berbunga dan berbuah (generatif).  Pengambilan entres dari pucuk tajuk pohon akan tetap membawa sifat dewasa atau generatif.

Cabang yang akan dijadikan batang atas sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut: 
1) Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang bawahnya, sehingga batang atas ini mampu menyatu dan dapat berproduksi dengan optimal.
2) Cabang dari pohon yang sehat, pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama dan penyakit
3) Cabang berasal dari pohon induk yang sifatnya benar-benar yang seperti kita kehendaki, misalnya berbuah lebat dan berkualitas tinggi.
4) Diusahakan agar entres ini tidak bercabang-cabang, tetapi berupa cabang tunggal sepanjang kurang lebih 20-30 cm.

Biasanya batang atas dipak, hal ini bertujuan untuk  menjaga kesegaran bahan batang atas selama mungkin, hingga dapat segera disambungkan di kebunpembibitan.  Caranya adalah cabang atau ranting pohon induk dipilih sesuai dengan kriteria dan idealnya berdiameter 2-4 mm untuk durian (diameter tergantung jenis dan kualitas pohon induknya), kemudian segera dirontokkan seluruh daunnya.  Tujuannya adalah untuk mengurangi terjadinya kehilangan air dari permukaan daun yang dapat mengakibatkan entres menjadi keriput.  Entres ini lalu disortir atau dipisahkan berdasarkan baik tidaknya mata tunas.  Diusahakan agar entres ini tidak bercabang-cabang, tetapi berupa cabang tunggal  sepanjang kurang lebih 20-30 cm.  Cabang tunggal ini kemudian diikat dengan karet gelang sebanyak 10-30 entres setiap ikatnya, tergantung dari besar-kecilnya diameter entres.
Bahan pembungkus yang digunakan untuk membungkus entres harus bisa meredam panas dan sekaligus menjaga kelembaban entres.  Bahan yang biasa dipakai dan mudah didapat adalah kertas koran, kertas tisu, kantong plastik, daun dan pelepah pisang.  Setiap ikat entres yang telah disortasi kemudian dibungkus dengan beberapa lapis kertas tisu atau kertas koran.  Bungkus pertama ini perlu diperciki dengan air agar agak lembab,tetapi jangan terlalu basah.Setelah itu dibungkus lagi dengan kantong plastik.  Dengan cara ini, kesegaran entres dapat bertahan 2 hari.  Lebih baik lagi kalau bungkus paling luar adalah pelepah pisang.  Bahan ini merupakan peredam panas yang ideal, karena jaringan batang pisang segar banyak mengandung air dan sekaligus rongga-rongga udara.  Kotak kardus atau karton dapat juga dipakai sebagai alternatif.

Pada waktu diangkut kendaraan,entres yang sudah dibungkus tidak boleh terkena sinar matahari langsung dan ditaruh di dekat mesin, karena entres bisa kering.  Posisi menaruh entres harus datar agar cairan dalam entres tidak bergerak turun akibat gaya gravitasi, sehingga kulit batang entres tidak akan mengerut dan sulit untuk dikelupaskan dari kayunya.  Hal lain yang perlu diperhatikan adalah entres jangan dicuci dengan air, karena akan mengundang bakteri patogen dan cendawan masuk jaringan entres dan kambiumnya cepat tertarik keluar sehingga sering keluar cairan kental dari luka, sehingga pada saat akan diokulasikan atau disambungkan pada batang bawah, entres sudah membusuk.  Juga setelah turun hujan jangan melakukan pengambilan cabang entres.  Bila ini terpaksa dilakukan, maka setelah cabang entres dipotong dari pohon induknya, segera dikeringanginkan, baru kemudian dibungkus.Penggunaan es kering (dry ice) yang dimasukkan bersama-sama entres ke dalam cool box (termos) ternyata membawa pengaruh buruk terhadap kondisi entres, sehingga saat akan diokulasikan mata tunasnya banyak yang sudah kering.Begitu juga halnya dengan menyimpan entres di dalam refrigerator (kulkas), perlu berhati-hati terhadap suhu dan kelembaban yang rendah.  Kondisi demikian dapat menarik air keluar dari entres sehingga entres menjadi keriput dan kehilangan kesegarannya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment