-->

Penempatan Antena Penerima Satelit

1. Sistem koordinat
Untuk menemukan satelit dan untuk mengarahkan antena secara benar, diperlukan suatu sistem dimana posisi antena dibumi dan posisi satelit diorbit dapat dijabarkan. Untuk itu digunakan sudut memanjang dan sudut melebar (bujur dan lintang) yang membagi-bagi permukaan bumi.

2. Bujur
Garis ekuator dibagi dalam derajat dari titik tengah bumi. Dan ditarik garis lurus dari pembagian sudut tadi dari kutub Utara dan kutub Selatan. Garis yang menghubungkan kutub Utara ke kutub Selatan dinamakan Meridian

Garis nol atau Meridian nol secara historis ditetapkan dan dilewatkan melalui kota Greenwich di Inggris Dengan itu bumi dibagi dalam separuh bagian Barat dan separuh bagian Timur. Kedua bagian terdiri dari 0 derajat sampai 180 derajat.
Contoh :
Kota New York terletak pada 74 derajat bujur Barat
Kota Jakarta terletak pada 107 derajat bujur Timur

3. Lintang
Meridian dibagi dalam derajat dari titik tengah bumi sampai pada kutub dan titik potong Meridian dihubungkan satu sama lain. Dengan itu bumi dipotong dalam keping-keping
Titik nul menggambarkan ekuator, dengan itu bumi dibagi dalam setengah bulatan sisi Utara dan setengah bulatan sisi Selatan. Kedua paruhan itu melingkupi 0 derajat sampai 90 derajat
Contoh :
Kota New York terletak kira-kira pada 40,5 derajat lintang Utara.
Kota Jakarta terletak kira-kira pada 6 derajat lintang Selatan

4. Letak Antena
Dengan bujur dan lintang dimungkinkan menempatkan antena pada posisi yang tepat dari setiap titik dibumi. Dengan bujuran lintang, bumi seperti ditutup dengan jala.

Untuk menempatkan suatu titik pada bumi pasti selalu diperlukan bujur dan lintang
Contoh
VEDC Malang : 113 derajat bujur timur dan 8 derajat lintang Utara

5. Letak satelit
Satelit -satelit selalu terletak diatas ekuator, artinya derajat lintang = 0 (nol). Untuk pernyataan posisi hanya diperlukan derajat bujur .
Contoh :
Palapa - 5 (B2-p) 1987, Posisi = 113 derajat Timur.

Pertanyaan :
Diatas negara mana terletak satelit Arabsat-1 pada 19 derajat Timur.

Jawaban :
Afrika, Zaire. Sering juga dinyatakan seperti 193 Timur 193 Timur = 360 derajat -193 derajat = 167 Barat.

6. Mengarahkan antena satelit
Hal yang penting untuk mengarahkan antena harus diketahui :

  • Bujur, lintang dari antena penerima 
  • Derajat bujur dari satelit 
  • Harga koreksi magnetis-geografis kutub Utara ( ΔAZ) atau 
  • Derajat lintang dari antena penerima 
  • Perbedaan derajat bujur antena penerima - satelit 
  • Harga koreksi magnetis-geografis kutub Utara ( ΔAZ) 


7. Hubungan Optis ke satelit
Agar sinyal satelit dapat diterima harus ada hubungan optis antena-satelit. Artinya, tidak boleh ada penghalang seperti bangunan, gunung , pepohonan dan lain-lain, selain itu satelit tidak boleh terletak dibawah horison. Horison membatasi cakupan maksimum bujur kurang lebih delta L dari satelit yang diterima. Maksimal kurang lebih delta L tergantung dari derajat lintang dan sudut elevasi minimal. Pada tempat yang benar-benar datar, sudut elevasi minimal = 0 º. Sudut elevasi ℇ adalah sudut antara horisontal dan arah pancaran antena.

8. Perhitungan orbit tampak ΔLo

Grafik berikut menunjukkan ΔLo dalam fungsi sudut elevasi ℇ dan derajat lintang B Dengan grafik tidak memerlukan perhitungan

Gambar 1. lengkung jalur dari orbit geostasionery yang tergantung dari derajat lintang dari penerima dan sudut elevasi.

Contoh 1 : Satelit pada daerah mana sajakah yang dapat diterima jika sisi Barat dihalangi oleh bangunan dan sisi Timur oleh pepohonan.



Artinya satelit yang diposisikan dari 96º Timur sampai 163º , dapat diterima dari letak antena. Dimanakah letak antena diatas ? Di Teluk Korea

Contoh 2 : Anda bertempat di Medan . Apakah mungkin untuk menerima AUSSAT ( Australia ) yang terletak pada 164º Utara ?
9. Mengarahkan dengan Azimut dan elevasi (Δz-EL/X-Y)
Pada pengarahan Azimut-elevasi, 3 parameter harus diatur untuk menerima sinyal satelit.

Orang juga menyebut antena ini sebagai antena terkendali 3as. Untuk setiap posisi satelit, selalu 3 parameter ini harus diatur baru, memerlukan banyak kegiatan.

Azimut
Azimut (AZ) memberikan deklinasi ( penyimpangan ) sudut antara geografis arah Utara (kutub Utara) dan posisi satelit. Pengarahan Azimut dilakukan dengan kompas. Untuk itu perlu diperhatikan bahwa kompas menunjuk pada arah magnetis Utara-Selatan, tidak pada arah geografis. Medan magnet bumi tidaklah homogen, untuk itu terdapat perbedaan relatif besar antara kutub Utara geografis dan kutub Utara magnetis. Penyimpanagn ini ditandai pada peta geografis dan diberikan harga koreksi untuk pengukuran Azimut. Antena satelit diarahkan pada arah Utara - Selatan geografis

Az tergantung dari pada kwadrant mana letak antena dilihat dari satelit.


Elevasi
Sudah diperbincangkan sebelumnya. Lihat hubungan pandang ke satelit (hubungan optis ke satelit) /pada Lesson Plan 53710204. Elevasi dapat diukur dengan beberapa methoda yang berbeda, contoh : dengan pengukur sudut dan lot, water pass , atau alat khusus yang dibuat untuk keperluan tersebut.

Koreksi polarisasi
Polarisasi berarti arah medan lisrik atau magnetik dimana sinyal satelit dipancarkan. Polarisasi antara antena penerima dan pemancar harus bersesuaian untuk mendapatkan hasil penerimaan yang optimal. Polarisasi dalam teknik penerima satelit adalah sama seperti teknik penerima teristis. Untuk menyesuaikan polarisasi antena penerima dan pemancar, fedhorn pada antena harus diputar pada sumbu bujur. Arah putaran dan besarnya tergantung pada derajat bujur dan lintang dari antena penerima terhadap antena pemancar. Satu pengaturan polarisasi hanya penting pada polarisasi vertikal dan horisontal, tidak pada polarisasi sirkular.
Dalam arah mana hasil koreksi, tergantung pada dalam kuadran mana berada stasiun penerima, dan arah putaran dilihat dari satelit.
Grafik untuk pengaturan Azimut, Elevasi dan Polarisasi
Untuk perhitungan 3 harga ( azimut, elevasi, polarisasi ) memerlukan grafik yang pada umumnya hanya cukup untuk pengaturan kasar dari antena. Pengaturan halus selalu dilaksanaknan dengan alat ukur penerima

Untuk pengaturan Azimut, harga koreksi Δ AZ harus diletakkan sebagai berikut : 

Contoh A : Anda bertempat tinggal di Munchen, jerman 48 º Utara, 11,5º Timur. Bagaimanakah Azimut, elevasi dan polarisasi untuk TV-SAT harus diatur? TV-SAT memancarkan dalam polarisasi sirkular. 



Contoh B Anda tinggal diBrasilia, Rio de janeiro, 23º Selatan 43º Barat. Bagaimana azimut, elevasi dan polarisasi untuk BRAZILSAT pada 70º diatur ? 


10. Pengarahan dengan sudut jam
Pada pengarahan dengan sudut jam, 3 parameter diatur tetap sekali dan untuk penerimaan semua satelit berikutnya, hanya tinggal 2 parameter yang harus diatur. Pemasangan ini disebut juga “ Polarmount “ , ini sangat sederhana dan sangat murah merealisasikannya.

Sumbu kutub
Sumbu kutub terletak paralel terhadap sumbu bumi. Tanpa koreksi deklinasi pancaran antena terletak paralel terhadap ekuator. Pancaran antena terletak 90º terhadap sumbu kutub. Sumbu kutub adalah sumbu putar untuk sumbu jam.

Mengarahkan sumbu kutub
Sumbu kutub harus menunjukkan kutub bintang yaitu terletak tepat dalam arah geografis Utara-Selatan dan paralel terhadap kutub bumi. Arah itu dapat dicari dengan beberapa metoda, sebagai contoh dengan:
a) Mengarahkan kepada kutub bintang di Utara selanjutnya kepada perpotongan Selatan di Selatan.
b) Mengarahkan pada posisi matarahari pada tengah hari.
c) Mengarahkan dengan kompas dan sudut sumbu kutub.

Metoda c) adalah metoda yang akan digunakan.

Koreksi deklinasi
Deklinasi adalah sudut yang harus diatur yang mana dengan itu pancaran antena tidak lagi berjalan paralel dengan bidang ekuator, melainkan bidang ini memotong lintasan satelit. Deklinasi selalu ditarik dari bidang ekuator dan membuat sudut antara bidang ekuator dan pancaran antena dari satelit. Deklinasi terjadi dari koreksi deklinasi ditambah sudut koreksi.

Perrhitungan deklinasi ( termasuk deklinasi koreksi )

Sudut jam Sudut jam adalah penyimpangan sumbu pancaran antena berlawanan dengan bidang meridian N-S. Pada sudut jam 0º sumbu antena terletak tepat pada bidang meridian N-S. Dengan sudut jam pancaran antena dipandu sepanjang lintasan satelit.

Perhitungan sudut jam




Koreksi pengarahan kesalahan Koreksi kesalahan dari kesalahan pengarahan dapat dicapai dimana sudut sumbu kutub ju ke |∆𝝳| diatur lebih besar. Dengan itu sumbu kutub dibengkokkan terhadap ekuator supaya pada sudut jam 0⁰. pancaran antena dapat kembali bertemu pada lintasan satelit. Koreksi deklinasi harus diatur mengecil kepada ∆𝝳 . Dengan itu deklinasi benar kembali dan pancaran antena tepat mengenai satelit.

Koreksi sudut sumbu kutub berakibat optimal hanya untuk sudut jam 0⁰ . Semakin banyak pancaran antena diputar dari 0⁰ , semakin sedikit pengaruh pembengkokan tambahan dari sumbu kutub, sampai sudut jam 90⁰ tidak ditemui pengaruh sama sekali, artinya pancaran antena keluar dari bidang ekuator dan dengan begitu bidang ekuator lebih lanjut memotong dari letak antena ⇒ koreksi yang diinginkan. Dengan koreksi jenis ini kesalahan pengarahan berada didalam lebih kecil dari perpuluhan derajat ( ≈ ± 0, 2º ) pada seluruh daerah sudut jam. Awal untuk satu pengaturan dan penepatan yang teliti adalah satu ketepatan mekanik dari penyanggah antena.


Tabel dan grafik untuk pengaturan arah Utara-Selatan, sumbu kutub, sudut sumbu kutub, deklinasi. Harga perhitungan yang dipakai untuk pengarahan kasar dari antena cukup didapatkan tabel dan grafik ( untuk kasus tidak ada tabel perhitungan atau grafik yang diperlukan, teknisi harus menghitung sendiri menggunakan rumus-rumus yang telah dibahas sebelumnya ) Pengaturan halus dilakukan dengan menggunakan pesawat pengukur penerima










Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment