-->

Menerapkan Tatalaksana Perikanan yang Bertanggung Jawab / CCRF (Bagian 20)

LATAR BELAKANG

Untuk menjamin pasokan ikan sebaik mungkin untuk generasi mendatang, Tatalaksana menekankan bahwa Negara–negara dan semua yang terlibat dalam perikanan dan akuakultur harus bekerja sama untuk melestarikan dan mengelola sumber daya ikan dan habitatnya. Semua orang yang terlibat dalam perikanan harus berusaha untuk mempertahankan atau mengembalikan sediaan ikan ke tingkat-tingkat yang mampu memproduksi hasil tangkapan dalam jumlah yang layak baik sekarang maupun masa datang. Istilah hasil tangkapan lestari kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan tingkat penangkapan tersebut. Ini berarti bahwa kebijakan dan operasi penangkapan di suatu Negara harus dirancang sedemikian untuk mencapai pemanfaatan lestari sumber daya ikan sebagai salah satu cara penjaminan pelestarian sumberdaya, pasokan makanan yang sinambung dan mengangkat kemiskinan komunitas perikanan.
Karena itu, tujuan sesungguhnya tatalaksana adalah untuk membantu Negara– negara dan kelompok-kelompok negara–negara, membangun atau memperbaiki perikanan dan akuakulturnya, untuk mencapai sasaran tersebut.

Telah dimengerti bahwa pengembangan kebijakan perikanan yang baik memerlukan dana, kecakapan dan pengalaman yang mungkin tidak selalu tersedia di negara–negara sedang berkembang, dan khususnya tidak tersedia sama sekali di negara–negara yang sangat tidak berkembang dan negara– negara pulau. Tatalaksana mendorong organisasi-organisasi internasional seperti FAO untuk membantu negara–negara tersebut mengembangkan kapasitas nasionalnya guna memperbaiki kemampuannya mengembangkan dan mengelola perikanan dan akuakultur.
Tatalaksana menggambarkan bagaimana perikanan harus dikelola secara bertanggung jawab dan bagaimana operasi penangkapan harus dilaksanakan. Ia juga mengamanatkan pembangunan akuakultur, hubungan antar perikanan dan aktivitas pesisir lainnya, dan pengolahan serta penjualan hasil tangkapan. Pentingnya kerjasama antar negara dalam berbagai aspek juga disoroti dalam tatalaksana.
Tatalaksana tidak menerangkan secara tepat bagaimana nelayan, industri dan pemerintah harus mengambil langkah–langkah parsial yang diperlukan untuk melaksanakan tatalaksana. Karena itu, FAO mengembangkan sejumlah petunjuk teknis yang lebih rinci terhadap berbagai topik yang berbeda untuk mendukung pelaksanaan tatalaksana. Petunjuk teknis tersebut dimaksudkan untuk menyediakan petunjuk praktis dan teknis bagi nelayan, industri dan pengelola perikanan sebagai langkah–langkah yang mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa tatalaksana dilaksanakan sebagaimana dimaksudkan.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment