Pengertian Interferensi
Definisi interferensi Alwasilah (1985:131) didasarkan pendapat Hartman Jan dan Stork. Menurutnya, interferensi sebagai kekeliruan-kekeliruan yang disebabkan oleh adanya kecenderungan membiasakan pengucapan (ujaran) suatu bahasa terhadap bahasa lain mencakupi pengucapan satuan bunyi, tatabahasa, dan kosakata. Dengan demikian, Hartman dan Stork menunjukkan bahwa sebenarnya interferensi merupakan pengaruh yang tidak disengaja, yaitu kekeliruan yang berlangsung terus- menerus sehingga bisa menjadi kesalahan dalam tindak tutur bahasa.
Selain itu Uriel Weinreich (1970:1) mengemukakan interferensi adalah suatu bentuk penyimpangan bahasa dari norma-norma yang ada dalam penggunaan bahasa sebagai akibat adanya kontak bahasa atau pengenalan lebih dari sebuah bahasa. Di samping itu, William F. Mackey (dalam Fishman, 1972:569) merumuskan definisi interferensi sebagai penggunaan unsur-unsur bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain ketika berbicara atau menulis.
Lebih jauh lagi, Mackey menjelaskan bahwa tipe Interferenai sangat bergantung pada
apakah siswa berbicara dalam bahasa kedua atau hanyalah sekedar untuk memahami sesuatu
yang disimak atau dibacanya. Menurut Mackey, jika siswa berbicara dalam bahasa kedua dan
pola-pola bahasa ibunya telah mengakar pada dirinya, maka penguasaan bahasa ibunya itu
akan mengganggu penggunaan bahasa kedua yang sedang dipelajarinya. Sebaliknya, jika siswa
hanya berusaha untuk memahami bahasa kedua tersebut, maka pemahaman akan lebih mudah
jika kedua bahasa tersebut mempunyai banyak kemiripan (lihat juga Gerard, 1972:8).
Weinreich menganjurkan untuk membedakan interferensi dalam tuturan atau parole dan interferensi dalam bahasa atau langue (Weinreich, 1968:11). Interferensi dalam tuturan terjadi pada tuturan dwibahasawan sebagai akibat penganalisisannya terhadap bahasa lain, sedangkan dalam bahasa, gejala interferensi itu telah menjadi kebiasaan dan telah kukuh penggunaannya, tidak lagi tergantung
kepada dwibahasawan (Weinreich, 1968:11; Yus Rusyana, 1975:57). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interferensi terjadi dalam tindak tutur dwibahasawan ketika terjadi kontak bahasa dan kedwibahasawanan. Interferensi juga dicirikan sebagai wujud penggunaan unsur-unsur tertentu dalam suatu bahasa ke dalam bahasa yang lain, bisa berupa fonologi, morfologi, leksikal, dan sintaksis, baik secara lisan maupun tulisan. Interferensi yang dimaksudkan dalam tulisan ini
adalah gejala tuturan (parole) yang bersifat individual yang terjadi dalam wujud leksikal substitusi.
0 komentar:
Post a Comment