-->

Pendidikan Agama dan Islam Multikultural

Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai pendidikan agama Islam multikultural sebaiknya
kita lebih dahulu membatasi konteks pembahasan. Mengawali hal ini sejenak kita simak apa yang
dikemukakan oleh Marwan Saridjo, bahwa apabila kita berbicara pendidikan agama dalam konteks
dunia pendidikan di Indonesia, maka pengertian mencakup dua hal: pertama, lembaga pendidikan
agama atau perguruan agama; dan kedua, isi atau program. Pendidikan perguruan/lembaga pendidikan agama (yang Islam) yang lazim dikenal masyarakat dan menjadi binaan Departemen Agama meliputi Raudatul Athfal/Bustanul Athfal (setingkat TK), Madrasah (terdiri dari tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah Negeri dan swasta).

Pendidikan agama dalam arti isi atau program, adalah pendidikan agama yang dimasukkan ke
dalam kurikulum di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai dengan universitas negeri. Jadi
berdasarkan konteks tersebut, maka kita membahas dua aspek sekaligus yaitu pendidikan agama dalam arti lembaga dan isi atau program. Dalam konteks Indonesia yang majemuk dari segi suku, agama, budaya, bahasa dan kepentingan politik, kurikulum pendidikan agama harus memberikan materi pendidikan multikultural, yakni materi yang memberikan landasan pengetahuan tentang bagaimana seorang individu hidup di tengah-tengah masyarakat yang majemuk (plural) tersebut. Generasi muda harus dijabarkan bagaimana cara hidup seorang warga di tengah pluralisme bangsanya. Artinya, ia mampu hidup baik dalam internal kelompoknya maupun dalam eksternal kelompok lain ia selalu bisa hidup damai dalam lingkungannya.

Dalam konteks pengajaran, peserta didik harus diajarkan tentang bagaimana memaknai perbedaan
(pluralisme) dalam bingkai bhineka tunggal ika secara bijaksana dan tepat. Sebuah generasi yang mampu memahami jati dirinya dalam lingkup internal golongan, agama, budaya, kepentingan politik dan sebagainya. Dengan kata lain bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam harus dikemas dalam dimensi tanpa diskriminasi (multicultural). Pendidikan multikultural merupakan strategi pembelajaran yang menjadikan latar belakang budaya siswa yang bermacam-macam digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan pembelajaran siswa di kelas dan lingkungan sekolah. Yang demikian dirancang untuk menunjang dan memperluas konsep- konsep budaya, perbedaan, kesamaan dan demokrasi.

Ada pula yang mengatakan pendidikan multikultural adalah sebuah ide atau konsep, sebuah gerakan pembaharuan pendidikan dan proses. Konsep ini muncul atas dasar bahwa semua siswa, tanpa menghiraukan jenis dan statusnya, punya kesempatan yang sama untuk belajar di sekolah formal.
Dua definisi diatas tampaknya lahir pada setting historis khusus, yakni pada lembaga-lembaga
pendidikan tertentu di wilayah Amerika yang pada awalnya diwarnai oleh sistem pendidikan yang
mengandung diskriminasi etinis, yang belakangan hari mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan (Islam) yang ditemukan di Asia, terutama Indonesia, yang
sejak awal tidak begitu menampakkan diskriminasi radikal di dalam kelas. Perbedaan ruang kelas
antara pria dan wanita pada lembaga-lembaga tertentu pada lembaga pendidikan Islam misalnya, tidak bisa langsung diartikan sebagai tindakan diskriminatif, karena yang demikian lebih dimaknai sebagai antisipasi terhadap pelanggaran moral baik dalam pandangan Islam dan kultur masyarakat. Oleh karena itulah, pendidikan Islam multikultural disini lebih diartikan sebagai sistem pengajaran yagn lebih memusatkan perhatian kepada ide-ide dasar Islam yagn membicarakan betapa pentingnya memahami dan menghormati budaya dan agama orang lain. Secara konseptual, rumusan pendidikan islam multikultural belum menunjukkan jati dirinya secara maksimal, khususnya di dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam formal. Bukan hanya pendidikan Islam multikultural yang belum dikembangkan, tetapi juga pendidikan agama multikultural saja belum ditemukan bentuknya seperti apa. Barangkali pada lembaga-lembaga tertentu sudah ada, tetapi dalam status mata pelajaran muatan lokal.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment