Arus kas
Menurut IAI dalam PSAK No.2 paragraf 5 tahun 2009 arus kas adalah
aliran kas masuk dan aliran kas keluar atau setara kas. Laporan arus kas
menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas dalam periode tertentu. Setara kas
adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang bisa segera ditukar dengan
kas. Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan
menurut tiga kategori utama :
a. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan
(principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Aliran kas dari aktivitas operasi
terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. pada
umumnya arus kas tersebut berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penentapan laba atau rugi bersih (Syakur, 2009).
Dalam PSAK No. 2 paragraf 13 (IAI : 2009) menyatakan bahwa jumlah
aliran kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada
sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis
bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi
masa depan.
b. Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus
kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya
yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan (Syakur,
2009).
c. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Pengungkapan
arus kas yang timbul dari transaksi ini berguna untuk memprediksi klaim terhadap
arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan (Syakur, 2009).
Menurut PSAK No.2 paragraf 04 (IAI:2009), laporan arus kas disusun
dengan tujuan untuk memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna
untuk mengevaluasi perubahan dalam asset bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta
waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, sehingga memungkinkan para pengguna
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari
laporan arus kas dengan laporan arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah dari aktivitas
operasi. Hal ini disebabkan karena komponen dari laba akuntansi adalah arus kas
dari aktivitas operasi dan akrual (Prabowo, 2010).
0 komentar:
Post a Comment