-->

Melaksanakan Pengendalian Gulma Tanaman Buah Semusim bag 1

a. Konsep dan Batasan Gulma

Gulma adalah  suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya dalam hal ini pada tanaman buah semusim, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok/tanaman buah semusim atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat  atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991 lihat Dody.K ).  Karena luasnya penyebaran, gulma mempunyai berbagai nama sesuai dengan asal daerah dan negaranya seperti Weed (Inggris), Unkraut (Jerman), Onkruit (Belanda), Tzao (Cina), serta banyak nama yang lainnya.
Pendapat  para ahli gulma yang lain mengatakan  bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian.
Oleh karena itu kehadiran gulma pada lahan pertanian  atau pada lahan agribisnis dapat menimbulkan berbagai masalah.

Secara umum masalahmasalah yang ditimbulkan  gulma pada lahan tanaman buah semusim ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut.
1) Menurunkan produksi akibat terjadinya kompetisi atau persaingan dalam hal:  penyerapan zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam tanah,  penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.  
2) Menurunkan mutu produksi akibat terkontaminasi oleh bagian-bagian gulma
3) Sebagian besar tumbuhan gulma  dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat  toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah allelopati.
4) Menjadi tempat hidup atau inang, maupun tempat berlindung hewanhewan kecil, insekta dan hama sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan baik. Akibatnya hama tersebut akan menyerang dan memakan tanaman pokok/tanaman buah semusim.
5) Mempersulit pekerjaan diwaktu panen maupun pada saat pemupukan.
6) Mengganggu tata guna air
7) Secara umum, kehadiran gulma akan meningkatkan biaya usaha tani karena adanya penambahan dipertanaman. 

b. Sifat-sifat  Gulma secara Umum 

Setiap jenis tumbuhan berpotensi menjadi gulma.Tumbuhan yang berpotensi sebagai gulma cenderung mempunyai ciri khas tertentu yang memungkinkannya untuk mudah tersebar luas dan mampu menimbulkan gangguan dan kerugian.

Ciri khas dari pada gulma antara lain:
1) Pertumbuhannya cepat,
2) Mempunyai daya saing yang kuat dalam  memperebutkan faktor-faktor kebutuhan hidupnya, 
3) Mempunyai toleransi yang besar terhadap kondisi  lingkungan yang ekstrem.
4) Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh pada daerah kering sampai daerah yang lembab bahkan tergenangpun  masih dapat bertahan. 
5) Alat perkembangbiakannya mudah tersebar melalui  angin, air, maupun binatang, dan 
6) Bijinya mempunyai sifat dormansi yang  memungkinkannya untuk bertahan hidup dalam  kondisi yang kurang menguntungkan.

c. Penggolongan Gulma 

Gulma dapat dibedakan menjadi  beberapa golongan atau kelompok berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus hidup, sifat morfologi,  botani, dan perkembangbiakan  

1) Pengolongan gulma berdasarkan bentuk daun 

Berdasarkan bentuk daun dapat dibagi dua yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit.
  • Gulma berdaun lebar 
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:
a) mempunyai lintasan C3
b) nervatio (pertulangan daun) menyirip
c) dari kelompok  Dicotyledoneae
d) bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.Contoh:Amaranthus spinosus L, Ageratum conyzoides (bandotan), Eupatorium odoratum, Centella asiatica 
  • Gulma berdaun sempit
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang;
a) mempunyai lintasan C4
b) nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang.
c) dari kelompok monocotyledoneae
d) bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dll. contoh:Sprobolus poiretii, Cyperus rotundus, Imperata cylindrical.

2) Penggolongan Gulma berdasarkan Habitat 

Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:
a) Gulma darat (terristerial weed) yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan tumbuhnya di darat, seperti: Imperata cylindrical, Melastoma malabathricum, dsb. Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau arealnya seperti:
  • Gulma sawah tanaman palawija,  contoh: Portulaca oleracea, Cyperus rotundus, dll 
  • Gulma ladang,  contoh: Leersea hexandra, Imperata cylindrical, dll 
  • Gulma kebun,  contoh: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp, dll
b) Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan berkembang biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah dan tergenang, Contoh: Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata, Pistia stratiotes, Nymphaea sp.

3) Penggolongan berdasarkan Daur Hidup  

Berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma dapat dikelompokkan pada beberapa golongan yaitu:
a) Annual (semusim)
Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau satu tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang  biak. Contoh gulma semusim adalah: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.
b) Biennial (dua musim)
Yaitu   tumbuhan  gulma  yang  mempunyai   daur  hidup    mulai    dari    tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun. Contoh: Lactuca canadensis L.
c) Perinnial (gulma musiman atau tahunan)
Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh; Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, dll

4) Penggolongan berdasarkan sifat morfologi  

Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu:
a) Golongan rumput-rumputan (grasses) semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae). Contoh dari gulma ini  banyak sekali dan ditemukan pada berbagai tempat, baik di areal tanaman budidaya maupun di daerah yang terbuka, ; Eleusine indica, Imperata cylindrica, Panicum repens, Leersea hexandra. 
b) Golongan Teki-tekian (sedges) Kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae. Contohnya: Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dll.
c) Golongan gulma berdaun lebar (broad leaf weed)
Kelompok ini terdiri dari gulma yang berdaun lebar (luas) contoh: Ageratum conyzoides, Melastoma malabathricum, Phylanthus niruri, dll.

5) Penggolongan berdasarkan sifat botani  

Menurut Triharso (1994), berdasarkan sifat-sifat botaninya maka  gulma dapat dikelompokkan  menjadi beberapa golongan  yaitu:
a) Golongan gulma Dicotyledoneae (berkeping dua) contoh: Crotalaria sp, Melastoma malabathricum, Phyllanthus niruri, Lantana camara, dll.
b) Golongan gulma Monocotyledoneae (berkeping satu) contoh: Imperata cylindrical, Panicum repens, Dactyloptenium sp., Eragrostis amabilis, Cynodon dactylon, cyperus rotundus, dll.
c) Golongan gulma Pteridophyta (pakis-pakisan) contoh: Neprolepsis bisserata. 

8) Penggolongan berdasarkan Perkembangbiakan Gulma 

Berdasasarkan perkembangbiakan (reproduksi) maka gulma dapat dikelompokkan  menjadi beberapa golongan  yaitu:
a) Melalui biji Sebagian besar  gulma berkembangbiak dengan biji  dan menghasilkan jumlah biji yang sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon, Eragrostis amabilis.  b) Stolon Adapula gulma yang dapat membentuk individu baru  dengan  stolon yaitu bagian batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh: Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon, dll.
c) Rhizome (akar rimpang) batang beserta bagian-bagiannya yang manjalar di dalam tanah, bercabang-cabang, tumbuh mendatar dan pada ujungnya atau
pada buku dapat muncul tunas yang membentuk individu baru. Contoh: Imperata cylindrica.
d) Tuber (umbi) Umbi merupakan pembengkakan  dari batang atupun akar yang digunakan sebagai tempat penyimpanan atau penimbun makanan cadangan, sehingga umbi tersebut bisa membesar. Pada beberapa bagian dari umbi tersebut terdapat titik (mata) yang pada saatnya nanti bisa muncul atau keluar tunas yang merupakan individu baru dari gulma tersebut. Contoh: Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dst.
e) Bulbus (umbi lapis) Bulbus termasuk umbi yang merupakan tempat menyimpan makanan cadangan tetapi bentuknya  berlapis-lapis. contoh: Allium veneale (bawang-bawang).
f) Dengan daun Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan  daunnya yang telah dewasa. Daun ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi atau terdapat lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru. Contohnya: Calanchoe sp (cocor bebek),  Ranunculus bulbasus.
g) Runner (Sulur) Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat panjang, membentuk tunas pada bagian ujung. Contoh: Eichornia crassipes.
h) Spora. Gulma berkembang biak dengan spora, dimana  spora ini bila telah matang  dapat diterbangkan oleh angin. Contoh gulma ini kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp, dll. 

Dari penggolongan tersebut diatas dapat diketahui suatu populasi gulma di suatu areal agribisnis tanaman buah semusim biasanya yaitu melalui identifikasi sebarapa  banyak, dan berapa jenisnya. 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment