-->

Melaksanakan Pemeliharaan Kesuburan Tanah pada Tanaman Buah Semusim BAG 3

f. Waktu pemupukan

Pengambilan unsur hara selama periode pertumbuhan tanaman tidaklah sama banyaknya, tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman tersebut. 
Ada waktu tertentu dimana tumbuhnya tanaman sangat giat dan cepat sehingga penyerapan unsur haranya pun intensif, pada masa tersebut tanaman akan banyak mengambil unsur hara.  Jelasnya bahwa tingkat banyaknya unsur hara yang di serap tanaman tergantung dari keperluan dalam berbagai proses fisiologisnya.  Secara garis besar waktu pemupukan perlu mempertimbangkan antara lain : 
1) Kebutuhan dan respon tanaman: Tanaman yang tumbuh merana, akan memerlukan pemupukan yang lebih cepat dan lebih banyak dari pada tanaman yang tumbuh subur.  Pada saat pertumbuhan vegetatif tanaman banyak memerlukan unsur Nitrogen dan pada pertumbuhan genertif banyak memerlukan unsur Fosfat.   
2) Kelarutan dan macam pupuk : Ada jenis pupuk yang sukar atau lambat tersedianya untuk tanaman dan ada yang cepat serta mudah tercuci oleh air yang meresap di dalam tanah.  Untuk jenis pupuk yang daya larutanya lambat seperti TSP, DAP, Fosfat alam sebaiknya di berikan sebelum dan pada waktu tanam,sedangkan yang daya larutnya sedang atau caepat seperti ZA, NPK, dan KCl di berikan pad waktu tanam.sedang tumbuh.
3) Keadaan Iklim : Sebelum unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersedia untuk tanaman, unsur tersebut harus melarut terlebih dahulu, karena itu perlu ada air yang cukup tetapi tadak lebih.  Karena itu pada waktu pemupukan di anjurkan tidak pada waktu hujan lebat atau pada waktu terik mata hari.  4) Perlakuan khusus: Seperti penggunaan MPHP  akan berbeda waktu pemberiannya dengan tanpa MPHP.

Waktu pemberian pupuk kandang untuk budidaya semangka non biji dan berbiji yang menggunakan MPHP pada waktu bersamaan atau setelah pembuatan bedengan, sedangkan untuk budidaya semangka non biji dan berbiji yang menggunakan tanpa MPHP Pupuk kandang diberikan 5
hari setelah pembuatan lubang tanam/koan  dan pengapuran, atau bisa juga  Pupuk kandang diberikan seperti pada penggunaan MPHP    bersama-sama atau setelah pembuatan bedengan  
Untuk pemupukan susulan dengan  sistem cor diberikan  tergantung dari kondisi pertumbuhan tanamannya,  bisa juga dilakukan secara rutin setiap 1 minggu sekali.  

Pupuk kimia pada budidaya semangka yang menggunakan MPHP diberikan satu minggu setelah pemberian pupuk kandang. sedangkan budidaya semangka yang tanpa MPHP pupuk kimia tidak sekaligus seperti halnya menggunakan MPHP, tetapi diberikan secara bertahap. Tahap-tahap pemupukan kimia ini, yaitu pupuk dasar, pupuk susulan I, pupuk susulan II, dan pupuk susulan III. Pupuk dasar diberikan bersama-sama dengan pupuk kandang dan insektisida karbofuran. Komposisi pemupukan pada semangka non-biji yaitu 15 gr ZA, 15 gr Urea, 20 gr SP-36, 15 gr KCI, 2 gr Borate ditambah 6,2 gr insektisida karbofuran.  Pupuk susulan I diberikan setelah 10-15 hari bibit ditanam di lapangan.Komposisi pupuknya yaitu 20 gr ZA, 20 gr Urea, 10 gr SP-36, dan 20 g KCI. Pupuk susulan II diberikan 25-30 hari setelah tanam (HST). Komposisi pupuk susulan II adalah 20 gr ZA, 20 gr Urea, 5 gr SP36, dan 20 gr KCI.  Pupuk susulan III diberikan pada 40-45 HST.Pupuk susulan III untuk Semangka non-biji adalah 35 gr ZA dan 35 gr KCI.Pada pupuk susulan III atau pemupukan terakhir ini pupuk Urea dan SP36 sudah tidak diberikan.Untuk semangka berbiji jenis dan jumlahnya bisa dilihat pada Tabel  yang menjelaskan perbedaan dosis pemupukan kimia antara semangka non-biji dan semangka berbiji 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment