-->

Melaksanakan Pemeliharaan Kesuburan Tanah pada Tanaman Buah Semusim BAG 2

e. Perhitungan Kebutuhan pupuk

Untuk menentukan kebutuhan pupuk perlu memperhatikan beberapa hal antara lain : 
1) Jenis tanaman : Masing-masing tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda dalam jenis dan jumlah, untuk dapat tumbuh subur dan menghasilkan. 

2) Kesuburan tanah : Masing-masing tanah mempunyai nilai kesuburan yang berbeda.  Tanah dengan kesuburan rendah akan memerlukan pupuk lebih banyak di bandingkan dengan tanah yang memepunyai nilai kesuburan tinggi.     

3) Jenis pupuk : Kandungan unsur hara masing-masing jenis pupukberbeda.  Dengan demikian dalam menentukan jumlah pupuk yang di perlukan dalam memenuhi ke butuhan bahan makan untuk setiap jenis tanaman, perlu di perhatikan persentase kandungan unsur hara dari setiap pupuk buatan yang akan digunakan.

4) Faktor Ekonomis : Pemberian pupuk di harapkan akan menaikan hasil tanaman, namun tidak berarti semakin banyak ketungan yang di peroleh.  Karena bila jumlah pemberian pupuk telah mencapai titk maksimum, maka tiap pemberian pupuk berikutnya tidak akan di ikuti dengan kenaikan hasil seperti pemberian pupuk sebelumnya.  Karena itu di anjurkan untuk memeberikan pupuk dengan jumlah yang optimal agar tercapai keuntunagn yang maksimal.  Dengan kata lain perlu pertimbangan ratio biaya dan pendapatan pada setiap pemberian pupuk. 

Pemupukan dasar: Pupuk kandang dapat berasal dari kotoran kerbau, sapi, kambing, ayam,dan lain-lain. Dosis pupuk kandang yang dipergunakan pada pemupukan dasar sangat bervariasi dari satu tempatpenanaman ke tempat lain, namun yang banyak dilakukan berkisar 1-3 kg/tanaman.

Contoh pemberian pupuk kandang adalah sebagai berikut; Untuk semangka yang menggunakan MPHP bila panjang bedengan 15 m, diperkirakan akan terdapat 17-18 tanaman dengan jarak tanam 85 cm sehingga pupuk kandang yang diberikan sebanyak 1,5 kg x 18 = 27 kg atau setiap 1 m2 diperlukan 1,8 kg pupuk kandang.  Untuk semangka yang tanpa MPHP, bila jarak tanam yang digunakan 75 cm dengan panjang bedengan 15 m, akan terdapat 18 tanaman sehingga diperlukan 2 kg x 18 = 36  kg pupuk kandang atau setiap 1 m2 diperlukan 2,4 kg pupuk kandang. Untuk pemberian pupuk kandang tanpa MPHP diberikan lebih banyak karena kondisi hamparannya terbuka sangat memungkinkan terjadinya erosi  dari penyiraman maupun dari akibat hujan. Untuk memudahkan pelaksanaan, pemberian pupuk kandang ditakar berdasarkan kebutuhan per bedengan dan diwadahi dalam wadah tertentu, misalnya ember. Dari takaran standar ini digunakan sebagai patokan pemberian pupuk kandang pada bedengan penanaman berikutnya. Jadi, tidak setiap saat harus menimbang terlebih dahulu.

Pupuk kandang yang diberikan pada waktu pertumbuhan tanaman, dosis yang digunakan sebanyak 30-60 kg/1-2 karung setiap hektar, ditambah pupuk lainnya seperti Urea atau NPK dengan konsentrasi 5-10 gram/liter air, larutan pupuk diberikan pada setiap tanaman sebanyak  ± 300 cc.
Pupuk kimia diberikan satu minggu setelah pemberian pupuk kandang. Pupuk yang digunakan yaitu ZA, Urea, SP-36, KCI, dan Borate. Demikian halnya bila pupuk Borate sulit diperoleh, dapat diganti dengan pupuk Fertibor dengan dosis penggunaan sama dengan Borate. Apabila kedua pupuk ini pun sulit diperoleh dapat digantikan dengan bahan kimia borax dengan dosis penggunaan Cukup 90% dari dosis Borate/Fertibor. Pupuk kimia tersebut ditambah insektisida karbofuran (misal Furadan, Curaterr, Petrofur) diaduk menjadi satu. Dengan sistem MPHP, pupuk kimia yang diberikan untuk semangka non-biji per tanaman yaitu: 85 g ZA, 50 gr Urea, 30 gr  SP-36, 85 gr KCI, ditambah 2 gr pupuk mikro Borate dan 7,5 gr insektisida karbofuran. Dengan tanpa MPHP konposisi pupuknya: 90 gr ZA, Urea 55 gr,  35 gr SP 36, 90 gr KCl, ditambah 2 gr pupuk mikro dan 7,5 gr insektisida karbofuran.    Dosis pemupukan kimia untuk semangka berbiji kurang lebih sama, tetapi komposisinya agak berbeda, terutama jumlah pupuk  SP-36 ) lebi banyak dibandingkan semangka non-biji. Pemupukan semangka non-biji menggunakan pupuk TSP lebih sedikit karena dikhawatirkan SP-36 yang banyak mampu merangsang terbentuknya bakal biji, padahal nilai jual pada semangka ini adalah non-biji. Komposisi pemupukan per tanaman semangka berbiji dengan MPHP yaitu: 80 g ZA, 40 g Urea, 60 g SP-36, dan 70 KCI ditambah 2 g Borate serta 7,5 g insektisida karbofuran. Untuk penanaman yang tanpa MPHP komposisi pupuknya: 85 gr ZA, Urea 45 gr, 65 gr, SP-36, 75 gr KCl ditambah 2 g Borate serta 7,5 g insektisida karbofuran.

Tabel 3. Dosis Kapur, Pupuk, dan Insektisida Karbufuran pada Budi daya Semangka Non Biji dan Berbiji dengan Sistem MPHP dan Tanpa MPHP

Pada Tabel 3   menjelaskan secara ringkas jumlah/dosis pupuk untuk 1 (satu) ha terdiri dari: kapur pertanian, pupuk kandang, pupuk kimia, dan insektisida karbofuran pada budi daya semangka non-biji sistem hamparan dengan MPHP. Prediksi jumlah tanaman sebanyak  3.500 tanaman terdiri dari 3.100 semangka non-biji dan 400 semangkaberbiji, ada juga penanam semangka yang tanpa  MPHP jarak tanam yang digunakan lebih sempit sehingga populasi per hektar jumlahnya meningkat begitu juga kebutuhan pupuknya. Dilakukajuga pemupukan tambahan untuk merangsang pertumbuhan vegetatip tanaman dianjurkan untuk semangka non-biji, baik sistem MHPH maupun tanpa MPHP. Pupuk tambahan ini berupa pupuk daun 2 gr/cc/liter besaran konsentrasi  tergantung pupuk daun yang digunakan dan pupuk kocoran (siraman). Untuk fase pertumbuhan generatif, tanaman semangka non-biji disemprot dengan pupuk daun dengan kandungan P dan K yang tinggi. Apabila memasuki fase pembuahan kondisi tanaman kurang subur, tanaman dapat dipacu dengan pupuk NPK yang dicairkan dengan konsentrasi 10 g/l. Satu lubang tanam diberikan pupuk kocoran sebanyak ± 300 cc. Untuk merangsang pembesaran buah dan meningkatkan kadar gula dalam buah, pada umur 45 HST dan 55 HST, tanaman diberi pupuk KNO, yang dicairkan dengan konsentrasi 10-15 g/l. Untuk satu lubang tanam disiram pupuk cair sebanyak ± 300 cc.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment