-->

Teknik Pengunduhan Benih Tanaman Hutan


Kegiatan pengunduhan/pemanen buah/benih tidak kalah pentingnya dengan pemilihan sumber benih, karena bila pengunduhan benih dilakukan dengan tidak benar maka akan diperoleh benih bermutu rendah. Semua usaha yang dilakukan untuk mencari sumber benih yang baik akan percuma bila pengunduhan benih tidak dilakukan dengan cara yang benar.
Berikut ini Anda akan menyimak teknis pelaksanaan pengunduhan benih (pemanenan dan pengumpulan  benih) tanaman hutan menurut Ari Hidayanto, 2010 sebagai berikut.

a) Teknik Pengumpulan Benih dari Lantai Hutan / Tanah.

(1) Pengumpulan Benih dari Lantai Hutan yang jatuh secara Alami.
Teknik pengunduhan benih ini banyak diterapkan pada beberapa jenis tanaman hutan secara umum. Teknik ini diyakini paling mudah, murah dan tidak membutuhkan tenaga kerja ahli. Akan tetapi teknik ini juga memiliki keterbatasan. Teknik pengumpulan benih dari lantai hutan ini dapat dilihat pada Gambar 8.



Teknik pengunduhan/ pengumpulan benih dari lantai hutan dapat dilakukan jika jenis benih memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Ukuran benih sedang-besar 
  • Buah tidak memecah/menyebar 
  • Benih tidak mudah dimangsa 
  • Benih tidak mudah berkecambah 
  • Benih tidak mudah rusak/ kehilangan viabilitas 

(2) Pengumpulan benih dari tanah/lantai hutan setelah penggoyangan
Pengumpulan benih dari tanah hutan dibagi menjadi 2 teknik yaitu penggoyangan manual (menggunakan tangan, bantuan tali, pengait) dan penggoyangan mekanis (mesin).
Teknik ini diterapkan untuk beberapa jenis tanaman yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Benih berukuran sedang-besar. 
  • Benih yang tidak mudah rontok setelah benih matang. 
  • Benih yang memiliki waktu rontok yang tidak bersamaan walaupun sudah matang.
Teknik pengunduhan/pemanenan benih dengan penggoyangan dilakukan dengan beberapa cara:
  • Penggoyangan dilakukan pada cabang pendek yang dapat digapai dengan galah pengait dan pada cabang tersebut banyak terdapat buah seperti Gambar 9.  



  • Jika tidak dapat digapai dengan galah, dapat dilakukan penggoyangan dengan menggunakan tali yang dibelitkan pada cabang yang memiliki buah yang banyak seperti pada Gambar 10



  • Untuk mendapatkan benih yang lebih banyak, dapat dilakukan dengan menggunakan alat penggoyang mekanis seperti truk. Hal ini  dapat dilhat pada Gambar  11 



  • Lebih efektif dan efisien jika sebelum dilakukan penggoyangan dilantai hutan dibentangkan terpal atau jaring untuk menampung benih yang jatuh, sehingga mudah dalam mengumpulkan benih tersebut.

b) Teknik Pemanenan Benih yang berasal dari Tajuk Pohon pada Pohon  yang telah Ditebang

Pada beberapa perusahaan yang bergerak pada hutan tanaman industri (HTI) kecukupan kebutuhan benih sangat mempengaruhi proses produksi hasil (kayu). Jika benih terbatas maka ketersediaan bibit akan terganggu sehingga proses penanaman tidak berjalan dengan optimal.  Akhirnya berdampak pada produksi kayu yang rendah.    
Untuk mencukupi kebutuhan benih dalam hal penanaman dapat dilakukan pemanenan benih dari kebun-kebun benih yang dimiliki perusahaan. Jika benih masih belum mencukupi dapat juga dikumpulkan dari benih yang berasal dari areal/tegakan tanaman yang akan di tebang.

Teknik pengunduhan benih dilakukan dengan memperhatikan persyaratan: 
(1) Individu dengan fenotipa baik ditandai pada saat sebelum penebangan. Jumlah pohon yang diseleksi dalam satu hektar bervariasi yaitu 8-13 pohon per hektar (pada Pinus radiata di Selandia Baru).
(2) Namun jika tidak memperhatikan faktor fenotipa dan hanya memperhatikan kuantitas/jumlah maka dapat dikumpulkan pada semua pohon yang ada pada areal pohon tersebut.
(3) Pengumpulan benih dilakukan secepat mungkin setelah pohon yang ditandai ditebang.
(4) Untuk keamanan pengumpulan benih dapat dilakukan setelah semua pohon yang berada pada areal yang dikendaki telah ditebang.
(5) Atau dapat juga dilakukan sebelum proses kegiatan penebangan dilakukan.
(6) Untuk benih berukuran kecil, lebih efektif dengan menggunakan alat penggaruk yang tidak bergerak/rak seperti pada Gambar 12



(7) Pengumpulan benih yang berasal dari penjarangan awal tidak dianjurkan, karena fenotipe belum diketahui secara pasti dan benih masih muda.

c) Teknk Pemanenan Benih dari Tegakan Pohon

1) Pemanenan Benih dengan mengakses dari bawah tegakan
(a). Menggunakan tangan 
Teknik ini dapat diterapkan pada tegakan yang rendah, atau memiliki cabang yang menjulur sampai ketanah sehingga mudah dilakukan penamenan langsung dengan tangan atau dengan bantuan gunting atau gergaji. Contoh pada jenis Sorbus aucuparia dapat dilhat padaGambar 13.



(b) Menggunakan galah (alat pendek) atau tali
Teknik pengunduhan benih dengan galah atau tali diterapkan apabila benih pada batang/cabang tidak dapat digapai dengan tangan. Adapun alat pendek yang dapat digunakan adalah Galah yang disertai pengait pada ujungnya. Galah yang disertai pemotong pada ujungnya dan galah yang disertai gergaji pada ujungnya.

Teknik pengunduhan benih dengan galah dilakukan dengan ketentuan:
  • Cabang yang berbuah dapat digapai dengan galah yang dilengkapi pemotong atau penggergaji pada ujungnya. 
  • Cabang yang lentur dan dapat ditarik dengan pengait sehingga mudah dilakukan pemetikan benih dengan menggunakan tangan atau alat bantu seperti gunting tangan. 
  • Cabang berukuran < 5 cm dapat dipotong. 
  • Cabang berukuran 5-10 cm dapat digergaji 
  • Cabang yang tinggi dapat ditarik dengan tali kemudian baru di potong atau digergaji
Berbagai jenis peralatan untuk pengunduhan benih tanaman hutan dapat dilihat pada Gambar14.


2) Memanjat
Teknik pengumpulan/pengunduhan buah/benih dengan memanjat diperlukan keahlian khusus seorang pemanjat pohon. Pengunduhan dengan memanjat dapat dilakukan dengan cara langsung memanjat tanpa bantuan peralatan (seperti tali) ataupun dengan bantuan peralatan tali. Pengunduhan buah dengan memanjat, si pemanjat harus dibekali pengetahuan tentang kriteria buah masak. Buah yang masak di pohon agak berbeda dengan yang sudah jatuh. Umumnya, buah yang masak di pohon beberapa belum menunjukkan perubahan warna yang signifikan. Sebaiknya teknik pengunduhan buah dengan memanjat, buah dikumpulkan dari tajuk bagian tengah.
Berdasarkan karakteristik pohon yang akan dipanjat terdapat 3 teknik pengunduhan buah/benih dengan pemanjatan yaitu:
a) Pemanjatan pada pohon lurus dan tidak banyak cabang.
b) Pemanjatan langsung masuk kedalam tajuk pohon
c) Pemanjatan dengan memetik benih secara langsung dari tajuk pohon

Ketiga teknik pemanjatan dalam pengunduhan buah/benih tanaman hutan dapat menggunakan alat-alat sebagai berikut:
a) Spurs (spike/penancap)   
b) Tangga/ladder  
c) Tree net
d) Tali 

Peralatan di atas dapat dilihat pada Gambar 15.






Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment