-->

Faktor-faktor penentu waktu panen bag 1


Faktor-faktor penentu waktu panen ternak, tentunya akan tergantung kepada jenis ternak yang dipelihara dan tujuan pemeliharaannya. Pada pemeliharaan ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba dan kambing), dibagi menjadi dua jenis pemeliharaan yaitu ternak ruminansia pedaging dan ternak ruminansia perah (susu). Untuk ternak ruminansia perah hasil yang di peroleh untuk di panen adalah susu dan anak yang dihasilkan.  Pada ternak unggas, terbagi menjadi ternak unggas pedaging dan
unggas petelur. Begitupun pada aneka ternak ada yang termasuk kelompok ternak penghasil daging, ternak penghasil telur, serta ternak yang dipelihara untuk kesenangan (hobi). Dari jenis-jenis ternak tersebut, tentunya akan mempengaruhiwaktu dan jenis produk ternak yang akan di panen.Namun pemanenan yang tepat waktu adalah pemanenan yang sesuai kondisi peternakan dan memberikan keuntungan optimal. Penentuan waktu panen yang tepat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti harga jual, lama pemeliharaan, bobot yang dicapai, umur ternak dan kondisi kesehatan ternak.

1) Lama Pemeliharaan 

Lama pemeliharaan setiap ternak tentunya berbeda antara ternak yang satu dengan yang ternak lainnya tergantung jenis ternak yang dipeliharan dan tujuan pemeliharaannya. 

  • Broiler 
Pada pemeliharaan ayam broiler umumnya pemanenan dilakukan setelah dipelihara antara 4-6 minggu pemeliharaan.  Ketika memasuki umur 7-8 minggu pertambahan berat badan broiler/minggu mengalami kemerosotan. Pada saat itu terjadi ketidakseimbangan antara pertambahan bobot badan dengan pakan yang dikonsumsi. Jadi lebih menguntungkan apabila broiler dijual lebih awal. Pada pemeliharaan itik dan ayam kampong pedaging, lama pemeliharaan biasanya selama 70 hari pemeliharaan baru bias dipanen. 
Sapi potong
Penggemukan sapi potong lama pemeliharaannya berkisar antara 2-4 bulan, akan tetapi ada kalanya sapi potong dipelihara hingga lebih dari 6 bulan masa pemeliharaan. Kegiatan
Pemanenan pada umumnya dilakukan saat kegiatan penggemukan berakhir. 
  • Sapi perah 
Pada pemeliharaan sapi perah, sapi perah sudah dapat dikawinkan untuk pertama kalinya setelah berumur 15-18 bulan. Dengan masa kehamilan rata-rata di daerah tropis adalah 275278 hari. Dengan demikian panen pertama susu sudah dapat dilakukan setelah ternak di pelihara 2-2,6 tahun.Pada pemeliharaan kambing perah, susu sudah dapat dihasilkan pada umur ternak 17-18  bulan pemeliharaan.
  • Ayam petelur 
Pada peternakan ayam petelur,pemanenan telur pertama berkisar antara umur 5,5- 6 bulan.Ayam petelur mulai berproduksi ketika mencapai umur 17-18 minggu. Pada umur tersebut, tingkat produksi telur baru mencapai sekitar 5% dan selanjutnya akan terus mengalami peningkatan secara cepat hingga mencapai puncak produksi yaitu sekitar 94-95% dalam kurun waktu ± 2 bulan (di umur 25 minggu).  Produksi telur diketahui telah mencapai puncaknya apabila selama 5 minggu berturut-turut persentase produksi telur sudah tidak mengalami peningkatan lagi. Sesuai dengan pola siklus bertelur, maka setelah mencapai puncak produksi, sedikit demi sedikit jumlah produksi mulai mengalami penurunan secara konstan dalam jangka waktu cukup lama (selama 52-62 minggu sejak pertama kali bertelur). Laju penurunan produksi telur secara normal berkisar antara 0,4-0,5% per minggu. Pada saat ayam berumur 80 minggu, jumlah produksi telah berada di bawah angka 70%
dan pada kondisi demikian bisa dikatakan ayam siap di afkir (HyLine Brown Management Guide, 2007). 
  • Itik petelur 
Pada peternakan itik petelur, itik mulai berproduksi  atau bertelur  rata-rata berumur sekitar 5 sampai 6 bulan. Dengan perawatan yang baik maka itik akan dapat berproduksi  telur selama 18 bulan  dan setelah itu itik harus sudah diafkir karena kalau dipertahankan sudah tidak menguntungkan lagi  dan harus diganti  dengan itik-itik dara yang siap bertelur.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment