-->

Cara Pemberian Pakan dan Air Minum Ayam Pedaging

Pada awalnya pemeliharaan ayam pedaging dibedakan menjadi 2 periode,
(a). Periode pemeliharaan awal (starter), yaitu periode   pemeliharaan ayam dari awal kedatangan sampai umur 3 minggu (0 - 3 minggu).
(b). Periode pemeliharaan akhir (finisher), yaitu periode pemeliharaan  diatas umur 3 minggu sampai masa panen.  Sejalan dengan perkembangan hasil penelitian yang dilakukan pada ayam pedaging, yang salah satunya adalah kemampuan untuk mencapai bobot badan tertentu dalam waktu yang lebih singkat, maka  manajemen pemeliharaannya juga mengalami penyesuaian. Periode pemeliharaan awal (starter) yang semula umur (0 – 4 minggu), menjadi umur (0 – 3 minggu) dan periode pemeliharaan akhir (finisher) yang semula umur (>4 minggu - panen), kini menjadi umur (>3 minggu - panen). Bahkan ada yang membedakan periode pemeliharaan menjadi 5 periode,  yaitu pre-starter, starter, grower, finisher dan withdrawal.
 
Walaupun penyesuaian  fase pemeliharaan yang disebut terakhir terkesan rumit, namun sebenarnya jika dipahami dan diterapkan dengan  benar akan dapat meningkatkan efisiensi biaya pemeliharaan. Penerapan fase pemeliharaan di atas pada akhirnya menjadi keputusan atau kebijakan masing-masing peternak. Dengan adanya pembagian periode  pemeliharaan, maka kebutuhan pakan pun dapat dibedakan sesuai dengan pembagian fase pemeliharaan. Sebagai contoh, jika fase pemeliharaan dibagi menjadi 2 macam (starter dan finisher) maka kebutuhan pakan pun dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pakan starter dan pakan finisher.

Pemberian pakan selama 2 - 5 hari pertama biasanya menggunakan tempat pakan pipih yang biasa disebut chick feeder tray. Setelah itu tempat pakan diganti dengan model tempat pakan yang bulat. Tetapi ada juga yang melakukan sampai umur 2 minggu, dan tempat pakan yang  digunakan adalah karton bekas box anak ayam, setelah itu baru diganti dengan tempat pakan bentuk bulat.

Langkah-langkah pemberian pakan dapat dilakukan sebagai berikut :

  1. Siapkan tempat pakan dalam keadaan bersih sesuai dengan jumlah ayam yang akan diberikan. Misal : jumlah ayam yang dipelihara ada 2000 ekor, setiap tempat pakan dapat digunakan untuk 11 ekor ayam, sehingga untuk 2000 ekor ayam  membutuhkan 40 buah tempat pakan. 
  2. Lihat angka kebutuhan konsumsi pakan yang terdapat pada tabel konsumsi standar sesuai dengan umur ayam. Biasanya diketahui konsumsi, Misalnya: diketahui pada minggu ke 5 ayam membutuhkan pakan 0,53 kg/ekor/ minggu. 
  3. Angka kebutuhan konsumsi pakan selanjutnya dibagi 7, sehingga diketahui kebutuhan konsumsi pakan  yaitu 0,53 kg/7 hari = 0,076 kg/ekor/hari.
  4. Kebutuhan pakan per ekor per hari selanjutnya dkalikan dengan jumlah ayam yang ada di dalam kandang, sehingga diketahui jumlah pakan yang dibutuhkan pada hari tersebut untuk sejumlah ayam yang ada didalam kandang  0,076 x 2.000 ekor = 152 kg. 
  5. Pakan (sesuai dengan jenis dan peruntukannya) disiapkan  dan ditimbang. Untuk pelaksanaan di lapangan biasanya penimbangan dilakukan pada masa-masa awal saja. Pakan yang ditimbang tersebut ditakar dengan gayung  itulah  yang dijadikan acuan dalam perkiraan berat pakan yang akan diberikan sehingga tidak perlu selalu menimbang pakan. 
  6. Pakan ditempatkan di tempat pakan yang sudah disediakan. 
  7. Pemberian air minum samadengan yang dilakukan pada pem,eliharaan ayam buras pedaging.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment