-->

Penentuan Volume Kayu Rebah.

1. Cara langsung Alat ini mengacu pada hukum Archimedes, yaitu volume suatu benda sama dengan volume zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Volume air yang dipindah sebanding dengan naiknya permukaan air pada pipa gelas P.

2. Cara matematis
a. Volume kayu bulat
Cara ini menganggap bahwa batang kayu merupakan suatu benda putar sempurna berupa silinder. Sehingga berlaku rumus :
Luas bontos rataan diperoleh dari hasil ukuran diameter (pangkal dan ujung, kemudian meratakannya), akhirnya diperoleh rumus :
Volume benda-benda yang ditentukan dengan cara ini antara lain benda-benda berupa benda putar (silinder, parabola, kerucut, neiloid) dan benda-benda segi banyak yang mempunyai bentuk teratur (prisma, piramida).
Berdasarkan letak pengukuran diameter pada batang untuk menduga volume kayu bulat didekati dengan beberapa rumus (Rumus Terapan).







Memperhatikan rumusan bias volume terhadap perhitungan volume ketujuh rumusan kayu bulat tersebut bahwa rumusan Newton memiliki bias sangat kecil sekali sehingga dinyatakan biasnya nol. Bias untuk rumusan lainnya bervariasi dan secara singkat dapat dinyatakan sebagai berikut :
b. Volume kayu gergajian
Kayu gergajian (pertukangan) merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan (penggergajian) kayu bulat (dolok atau logs atau sebatang pohon) dari berbagai ukuran menjadi sortimen dengan ukuran tertentu, misalnya balok, bantalan, papan. Rumusan umumnya adalah :
Volume = panjang x lebar x tebal (tinggi)

3. Cara grafis Dasar kerjanya sama seperti pada penentuan volume pohon berdiri secara grafis. Bedanya pohon sudah tebang dan berupa kayu bulat.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment