Material sold shank Rivet
Rivet dibuat dalam bermacam-macam material, akan tetapi untuk aircraft contruction banyak menggunakan Alluminium Alloy ( aluminium paduan ) disaamping paduan lainnya Paduan lainnya ini di pasang terutama pada tempattempat atau lokasi-lokasi tertentu yang korosif atau temperatur tinggi.Didaerah lainnya ini ada yang dibutuhkan rivet yang bermatrial Titanium, monel dll.
Aircraft construction Planner, akan mengacu kepada 6 jenis rivet jenis alluminium alloy yang umum dipakai sesuai kebutuhan konstruksi. Tentu ada jenis lain yang akan disesuaikan juga dengan kebutuhan konstruksi. Paku keling Pesawat juga tersedia dalam baja, stainless steel, titanium dan monel.
Paduan diidentifikasi berdasarkan spesifikasi rivet oleh seorang desainer. Termasuk adanya code / penandaan yang tertera pada kepala rivet. The aluminum association number juga mengidentifikasi paduan dasar. The aluminum association number berlaku untuk semua bentuk paduan aluminium dan bukan hanya pada rivet aluminium alloy saja.
Pada aircraft construction alluminium alloys yakni material yang dominan dipakai mempunyai kodefikasi 1100 sampai dengan 7075 T. Pemasangan rivet, materialnya harus sama dengan komponen yang akan dirakit.
Berdasarkan jenis paduannya, rivet terbagi dalam dua jenis,
a. Rivet siap pakai.
1. 1100 (A) Rivets, 1100 Al. Alloy, adalah aluminium murni dan secara teknis bukan paduan karena tidak ada unsur paduan. Rivet yang terbuat dari bahan ini adalah non-treatment ( Rivet ini tidak bisa dibuat lebih keras menggunakan perlakuan panas). Rivet ini lunak (sekitar 15.000 psi kekuatan tarik) dan dapat dibentuk "seperti yang diinginkan". Rivet ini digunakan untuk aplikasi komponen non structural, dimana kekuatan tidak terlalu dipertimbangkan.
2. 5056 (B) Rivets. 5056 adalah aluminium dengan unsur paduan utama 5% Magnesium ditambah unsur-unsur lain dengan persentase kecil. Karena magnesium adalah sangat "aktif" logam, struktur paduan magnesium sangat rentan terhadap korosi galvanik. Rivet B ini digunakan dalam struktur pesawat, juga digunakan untuk meminimalkan efek logam berbeda yang akan ada ketika
menggunakan salah satu dari 2000 (tembaga) seri rivet. Rivet B cukup lunak untuk diriveting "seperti yang diinginkan". Rivet ini juga nontreatment. 3. 2117 (AD) Rivets. 2117 adalah aluminium paduan dengan unsur paduan utama dari 2,6% tembaga dan sebagian kecil dari elemen lain. Paku keling AD mungkin merivet paling umum digunakan dalam struktur pesawat umumnya. Kekuatan mereka (sekitar 27.000 psi) dan ketahanan terhadap korosi yang baik. Rivet ini bisa dilakukan heattreatmen untuk kebutuhan pemasangan pada lokasi tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan dan masih cukup lunak untuk bisa dirivet " sesuai yang diinginkan".
4. 7050 (E) Rivets, Rivet 7050 adalah aluminium dengan unsur paduan utama dari 6,2% Zinc dan persentase yang lebih kecil dari unsur-unsur lain. Rivet 7050 "E" adalahrivet terkuat dibanding yang lainnya. (sekitar 46.000 psi). Rivet ini memiliki keuntungan tambahan karena cukup lunak untuk bisa dirivet langsung, tidak perlu perlakuan panas terlebih dahulu. Untuk kemungkinan ini, rivet ini bisa menggantikan rivet "D" dan "DD" pada pemakaiannya. Namun, "E" paku keling harus diperoleh dalam panjang yang tepat.
5. Titanium, untuk komponen carbon composite atau pada daerah yang mempunyai atau mengalami temperatur sangat tinggi, misalnya daerah engine.
6. Baja paduan, dipasang pada daerah yang banyak menggandung kimia yang korosif.
b. Tidak siap pakai - Rivet heat treatment
Rivet-rivet yang tidak siap pakai, artinya rivet yang harus mengalami perlakuan panas terlabih dahulu ( heat treatment ).
2024 (DD) Rivets. Rivet 2024 adalah aluminium dengan unsur paduan utama dari 4,4% tembaga dan persentase kecil dari unsur-unsur lain. Pada akhirakhir ini, rivet ini adalah mayoritas digunakan dan kekuatannya tinggi (sekitar 35.000 psi). Secara umum rivet ini dipasang pada daerah struktur primer atau daerah yang mempunyai gaya tarik yang kuat dan menahan berat, karena rivet ini mempunyai kekuatan tinggi, yang juga sebanding dengan rivet 7075 aluminium alloy . Semua paku keling DD terlalu sulit untuk dirivet lansung, sifatnya keras dan rapuh, sehingga diperlukan proses pelunakan ( anealing ) sebelum riveting. Proses pelunakan ini didapatkan dengan memasukan rivet kedalam dapur pemanas pada temperatur tertentu kemudian didinginkan, sehingga didapatkan pelunakan yang cukup dalam opersai riveting selama; 60 menit untuk 2017 dan 10 menit untuk 2024. Untuk memperpanjang waktu lunak rivet maka rivet dapat disimpan pada refrigerator temperatur minus 20ยบ Celcius.
0 komentar:
Post a Comment