-->

MANUSIA SEBAGAI PENYALUR INFORMASI.


Yang dimaksud dengan display disini ialah bagian dari lingkungan yang
perlu member informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi
lancar. Arti informasi disini cukup luas, menyangkut semua rangsangan
yang diterima oleh indera manusia baik langsung ataupun tak langsung;
biasanya berbentuk energi, seperti cahaya, suara, panas, tekanan,
gelombang, dan
lain-lain. Jarum penunjuk speedometer, keadaan jalan raya memberikan
informasi ke mata pengemudi sepeda motor sehingga bisa mengemudikan
motornya dengan baik, suatu peta yang menggambarkan keadaan suatu
kota semuanya merupakan contoh dari display.
Jalan raya merupakan contoh dari display langsung, dimana keadaan
lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk
speedometer, merupakan contoh dari display tak langsung, dimana
keadaan lingkungan (kecepatan kendaraan) diketahui secara tidak
langsung melalui jarum tersebut, dalam hal ini jarum sebagai
perantara/pemberi informasi.

Sehubungan dengan lingkungan, display bisa dibagi dalam dua kelas,
yaitu: display dinamis dan statis. Display dinamis ialah display yang yang
menggambarkan perubahan menurut waktu sesuai dengan variabelnya.
Contoh mikroskop dan speedometer. Display statis merupakan informasi
tentang suatu yang tidak bergantung terhadap waktu, misalnya
menggambarkan suatu kota. Display langsung termasuk display dinamis,
tetapi display tak langsung bisa termasuk display dinamis bisa termasuk
display statis. Yang akan menjadi persoalan bagi kita adalah display tidak
langsung ini, karena dengan demikian kita perlu memikirkan bagaimana
merancang suatu alat yang bisa memberikan atau menterjemahkan
informasi sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dimengerti
manusia pekerja.
Secara lebih lengkap dapat dikatakan bahwa display menjadi penting
apabila rangsangan tersebut tidak dapat dirasakan dengan cukup baik, hal
ini disebabkan karena:
a.  Terlalu kecil, sehingga diperlukan alat-alat pembesar elektronik,
optik atau alat-alat lain; misalnya bakteri dilihat melalui
mikroskop.
b.  Terlalu besar, sehingga agar bisa ditangkap dengan indera perlu
diperkecil; misalnya, suatu daerah tanah yang luas digambarkan
dengan suatu peta.
c.  Bercampur dengan berbagai gangguan (noise), sehingga kita perlu
menyaringnya atau memperbesamya.
d.  Ada diluar batas kemampuan manusia, sehingga untuk mengetahui
perlu dirubah kedalam bentuk energi lain yang kemudian bisa
menunjukkan keadaan aslinya; misalnya dipancarkannya melalui
TV dan radio.
e.  Perlu diamati dengan teliti, sehingga manusia bisa
membedakannya; misalnya mengenai  temperatur, suara, berat
dan lain-lain.
f.  Perlu disimpan untuk suatu jangka waktu yang panjang, misalnya,
foto-fota dan tipe recorder.
g.  Rangsangan tersebut bisa diterima dengan lebih baik apabila
diubah ke dalam bentuk lain; misalnya peta-peta untuk 
menggambarkan data-data kuantitatif atau serine untuk
menunjukkan tanda bahaya.
h.  Display merupakan cara terbaik untuk menyatakan informasi
tersebut, misalnya: rambu-rambu jalan.

Agar display dapat menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu menyajikan
informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan
pekerjaannya, maka display
harus dirancang dengan baik. Perancangan display yang baik adalah bila
display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa
menimbulkan banyak  kesalahan dari manusia yang menerimanya.

Berikut ini adalah sejumlah contoh dari perancangan display yang
memperhatikan bagaimana rancangan yang satu mempunyai kelebihan
atas lainnya.

Berger pernah menyelidiki, berapa jauh orang dapat melihal huruf
berdasarkan
perbandingan antara label dan tinggi huruf yang berbeda-beda.
Penyelidikannya menyimpulkan bahwa untuk huruf yang berwarna putih
dengan dasar hitam, perbandingan 1 : 13,3 merupakan perbandingan
paling baik dalam arti kata dapat dilihat dari tempat yang paling jauh
terhadap yang lainnya, yaitu dari jarak 36,5 meter. Sedangkan untuk huruf
yang berwarna hitam dengan dasar putih, perbandingan 1 : 8 merupakan
perbandingan terbaik, yaitu dapat dilihat dari jarak 33,5 meter. Hal ini
dapat dilihat dalam label sebagai berikut:

Kemampuan kita untuk menangkap informasi melalui suatu grafik, juga
mempengaruhi bagaimana bentuk grafik tersebut; artinya dalam bentuk
bagaimana informasi tersebut disajikan, akan berpengaruh terhadap
kecepatan menafsirkan dan berpengaruh terhadap kemungkinan salah
mengartikannya. Schutz H.G, telah melakukan penyelidikan dengan
memperbandingkan antara waktu dan ketelitian membaca terhadap
berbagai format dari peta.Ternyata Schutz menyimpulkan bahwa grafik dengan garis merupakan
penyajian terbaik dan grafik dengan balok (bar) yang horizontal
merupakan grafik terburuk. Secara ringkas, hasil penilaiannya dapat
dinyatakan sebagai berikut:
 



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment