-->

MANUSIA SEBAGAI KOMPONEN SISTEM MANUSIA-MESIN



Yang dimaksud dengan sistem manusia-mesin disini ialah kombinasi
antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau beberapa "mesin"
dimana salah satu mesin dengan lainnya saling berinteraksi untuk
menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang
diperoleh.
Yang dimaksud dengan "mesin" dalam rangka ini adalah mempunyai arti
luas, yaitu mencakup semua obyek fisik seperti peralatan, perlengkapan,
fasilitas dan benda-benda yang bisa digunakan oleh manusia dalam
melaksanakan kegiatannya.

Katau kita perhatikan lingkungan sekitar kita, maka akan ditemukan
obyek-obyek fisik buatan manusia, seperri: kursi, meja, tempat ridur, ball
point dan sebagainya. Kursi tempat duduk misalnya, mempunyai
kegunaan yang optimal bagi manusia, apabila perancangannya
memperhatikan sistem manusia-kursi. Artinya ukuran-ukuran dari kursi
tersebut harus memperlihalkan ukuran-ukuran manusia yang
menggunakannya, dan bentuk atau tipe dari kursi tersebut harus
memperhatikan tujuan pemakainya. Jelas di sini, bahwa untuk bisa
merancang sistem kerja yang baik, kita harus menyeimbangkan fungsi
manusia sebagai pihak yang aktif dengan fungsi obyek yang dibuatnya
sebagai pihak yang aktif dengan fungsi obyek yang dibuatnya sebagai
pihak yang pasif.

Penyelidikan terhadap manusia-mesin didasarkan atas suatu kenyataan
bahwa antara manusia dan mesin, masing-masing mempunyai kelebihan
dan kekurangan: artinya ada beberapa pekerjaan yang akan lebih baik jika
dikerjakan oleh manusia dan sebaliknya ada beberapa bidang pekerjaan
yang lebih baik jika dikerjakan oleh mesin. Katau kekurangan dan
kelebihan antara manusia dengan mesin ini kita perbandingkan, maka
akan diperoleh tabel berikut:
 

 
 



Masing-masing perbedaan kemampuan di atas bisa saling melengkapi,
dan adalah tugas para perancang untuk menyeimbangkannya.
Kelebihan utama dari manusia dibandingkan mesin ialah sifatnya yang
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Manusia bisa berubah
peranannya dengan cepat dan teratur, sehingga memungkinkan untuk
bekerja dalam kondisi bagaimanapun. Tetapi sifat yang berubah-ubah dari
manusia ini juga menunjukkan kelemahannya; cara menghadapi suatu
masalah yang sekarang belum tentu sama dengan cara yang mungkin
dilakukan kemudian hari. Keadaan ini akan menimbulkan ketidak
menentuan jalannya suatu sistem. Dengan kata lain, secara keseluruhan,
sistem manusia-mesin dipengaruhi oleh kemampuan dan keterbatasan
manusia.
Sehingga dengan mempelajari "manusia sebagai salah satu komponen
sistem manusia-mesin", diharapkan akan bisa meletakkan fungsi manusia
dengan segala kemampuan dan keterbatasannya, dalam hubungan untuk
merancang sistem manusia-mesin yang terdiri dari manusia, peralatan
dan lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga memberikan hasil akhir
secara
keseluruhan yang optimal.

Di atas sudah dikatakan bahwa untuk bisa menerapkan Ergonomi, perlu
informasi yang lengkap mengenai kemampuan manusia dengan segala
keterbatasannya. Salah satu usaha untuk mendapatkan informasi
informasi ini, telah banyak dilakukan penyelidikan-penyelidikan dan dalam
buku ini pembahasannya akan dilakukan menurut empat kelompok besar
sebagai berikut:
a.  Penyelidikan tentang display.
Yang dimaksud dengan display disini adalah bagian dari
lingkungan yang berkomunikasikan keadaannya kepada manusia.
Contohnya, katau kita ingin rnengetahui berapa kecepatan motor
yang sedang kita kemudikan, maka dengan melihal jarum
speedometer, kita akan mengetahui keadaan lingkungan: dalam hal
ini kecepatan motor.
b.  Penyelidikan mengenai hasil kerja manusia dan proses
pengendaliannya. Dalam hal ini diselidiki tentang aktifitas-aktifitas
manusia ketika bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur
dari setiap aktifitas tersebut; dimana penyelidikan ini banyak
berhubungan dengan Blokmekanik.
c.  Penyelidikan rnengenai tempat kerja.
Agar diperoleh tempat kerja yang baik, dalam arti kata sesuai
dengan kemampuan dan keterbatasanm manusia, aka ukuran
ukuran dari tempat kerja tersebut harus sesuai dengan tubuh
manusia. Hal-hal yang bersangkutan dengan tubuh manusia ini
dipelajari dalam Antropometri.
d.  Penyelidikan mengenai lingkungan fisiko
Yang dimaksud dengan lingkungan fisik disini rneliputi ruangan dan
fasilitas-fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia, serta kondisi
lingkungan kerja, yang kedua-duanya banyak mempengaruhi
tingkah laku manusia.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment