-->

Menjaga Kesehatan Ternak Ruminansia

Sebelum membahas permasalahan penjagaan kesehatan ternak ruminansia, terlebih dahulu apakah yang dimaksut dengan sakit ? dan bagaimana agar ternak terhindar dari suatu penyakit ! Yang dimaksud dengan sakit adalah keadaan fisik dan psikologis suatu makluk hidup yang menyimpang dari keadaan normal.
Ada beberapa sumber penyebab penyakit ternak antara lain : bakteri, virus, jamur, protozoa dan parasit. Dari masing - masing sumber penyakit cara penyebaran/ penularannya berbeda-beda. Disamping itu gejala yang ditimbulkan juga berbeda, dan sifat keganasannyapun berbeda pula.
Kesehatan ternak harus diamati setiap hari. Bila anak-anak sapi hendak dilepas dipasture maka hendaklah dipisahkan dari pasture yang dipakai oleh sapi-sapi dewasa. Hal ini supaya anak-anak sapi tak diganggu oleh sapi-sapi yang telah dewasa, mencegah anak-anak sapi menyusu pada sapi-sapi yang sedang laktasi dan cacing-cacing dari hewan yang dewasa menular kepada anak-anak sapi tersebut. Anak-anak sapi yang dilepas di pasture hendaklah sudah berumur 4 bulan lebih. Anak-anak yang lebih muda dari umur tersebut tak tahan terhadap lalat, panas matahari, dan pergerakan yang berlebih-lebihan, karena banyak berlari-lari ke sana kemari.
Anak-anak sapi yang menunjukkan tanda-tanda sakit, terutama karena pernyakit menular haruslah segera dipisahkan dari anak-anak sapi yang sehat dan lekas diobati. Bagi peternakan atau daerah-daerah yang banyak terdapat penyakit menular, maka perlu diadakan vaksinasi terhadap penyakit penyakit tersebut. Gejala-gejala penyakit diidentifikasi dan dilakukan diagnosa penyakit. Perlakukan ternak yang sakit disesuaikan dengan hasil diagnosa penyakit. Indikasi dari dari adanya gangguan kesehatan adalah nafsu makan, minum menurun, sapi lesu, dan perubahan-perubahan tanda vital ternak. Namun hati-hati menurunnya nafsu makan juga bisa disebabkan oleh pakan yang tidak baik.

Untuk mengetahui ternak sapi dalam kondisi sehat, perlu dipahami Karakteristik ternak sehat dan tingkah lakunya, antara lain :
 Nafsu makan normal
 Agresif
 Istirahat dengan tenang
 Pergerakan tidak kaku
 Keadaan mata, selaput lendir dan warna kulit normal
 Pengeluaran feses dan urin tidak sulit dengan warna dan konsistensinya normal
 Tidak terdapat gangguan dalam bernafas, denyut nadi dan suhu tubuh (suhu rektal berkisar antara 38,0 – 39,30C dengan rata-rata 38,60C)

Tanda-tanda yang memberikan indikasi bahwa ternak sakit dan ciri-cirinya dapat diamati, antara lain :
 Terjadinya pengeluaran lendir atau cairan yang tidak normal dari mulut, hidung dan mata.
 Menurunnya konsumsi pakan atau air minum, bahkan sama sekali tidak mau makan.
 Terjadinya kelainan postur tubuh, sulit berdiri, berjalan atau bergerak.
 Gelisah yang berlebihan, batuk atau bersin, diare, feses atau urin berlendir atau berdarah.
 Abnormalnya suhu tubuh, denyut nadi atau pernafasan.
 Pertambahan bobot badan menurun.

Sumber :
Direktorat Pembinaan SMK. Agribisnis Pembibitan Ternak Ruminansia Untuk Kelas 11 Semester 3. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2013



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment