-->

Prinsip-prinsip Komunikasi

a)  Prinsip Komunikasi Lisan

Dalam berkomunikasi lisan, faktor yang utama adalah faktor suara dan bunyi. 

Suara adalah getaran udara ketika melewati pita suara.

Bunyi  adalah  getaran  udara  yang  timbul  akibat  sentuhan  atau pergeseran dua benda atau lebih.

Berbicara mempunyai suatu makna apabila perubahan suatu bunyi dari organ bicara dapat menimbulkan getaran udara melalui pita suara yang disampaikan dan akan menimbulkan suatu pengertian dari pihak pendengar.

Nada adalah tinggi rendahnya suara. Nada dasar adalah nada yang digunakan sebagai dasar/basis bagi seseorang yang akan diproyeksikan suaranya. Modifikasi bunyi atau perubahan bunyi dapat menimbulkan suara yang terdiri dari:

  1. Suara dari bunyi huruf hidup (vokal/vowel), yaitu: a, i, u, e, o.
  2. Suara dari bunyi hurup mati (konsonan/consonant), yaitu bunyi c = ce, d = de, g = ge, j = je, b = be, s = es, dan lain-lain.

Kemampuan   seseorang   mengeluarkan   suara   sangat   bergantung kepada kondisi fisiknya. Kondisi fisik seseorang akan sangat menentukan daya tahannya dalam mengeluarkan suara. Kekurangan produksi suara seseorang, dikenal dengan sebutan cacat vokal, dapat berupa:

  1. Serak (parau)
  2. Bindeng (sulit membuat bunyi nasal) Gagap (bicara tersendat-sendat)
  3. Cadel (sulit membunyikan huruf konsonan)

b)  Prinsip Dasar Teknik Berbicara

Untuk   dapat   berbicara   secara   menarik   dan   jelas   sehingga mencapai   tujuan,   perlu   dipahami  prinsip-prinsip   dan   teknik berbicara yang efektif. Prinsip-prinsip tersebut yang penting adalah sebagai berikut:

1)  Prinsip Motivasi dalam Komunikasi

Motivasi adalah dorongan untuk  membangkitkan  minat terhadap seseorang atau para pendengar. Prinsip motivasi dalam berbicara adalah memberikan dorongan untuk membangkitkan  minat  para  pendengar  dalam  menanggapi suatu masalah yang disampaikan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam prinsip motivasi yaitu:

a.  Mengutarakan dorongan kebutuhan

Dengan mengutarakan pentingnya bahan yang mau dibicarkan, terutama bagi para pendengar, sebagai contoh misalnya seorang guru surat-menyurat bicara didepan peserta didiknya: “Anak-anak, pelajaran ini sangat penting, karena  kehidupan  sehari-hari  kita  tidak  terlepas  dengan urusan surat-menyurat.

Andaikan setelah anda lulus sekolah nanti paling tidak pasti akan melamar pekerjaan, untuk itu perlu menulis surat”

b.  Menghargai si pendengar

Untuk   menjadi   pembicara   yang   baik   hendaknya seorang pembicara juga harus bisa menghargai pendengaran    (hadirin)    misalnya,    dalam    suatu pertemuan rapat seorang berpidato: “Bapak-bapak dan Ibu- ibu saya banyak mengucapkan terima kasih, karena Bapak- bapak dan Ibu-ibu telah bersedia untuk meluangkan waktu, guna memenuhi undangan kami.

c.   Memanfaatkan dorongan ingin tahu

Pada dasarnya setiap  manusia yang sehat  selalu mempunyai dorongan ingin tahu baik dari dalam dirinya maupun hal-hal yang berada diluar dirinya. Dengan kata lain sipembicara mula-mula membuat hadirin jadi bingung dan penuh tanda tanya, setelah itu dihilangkan dengan cara menjelaskan masalahnya. Dengan demikian ceramah menjadi efektif karena perhatian hadirin penuh.

c)  Prinsip Perhatian

Sebelum menjelaskan tentang prinsip perhatian terlebih dahulu dijelaskan apa itu perhatian. Perhatian adalah pemusatan pikiran pada   suatu   masalah   atau   objek.   Dengan   demikian   prisnsip perhatian dapat menarik perhatian hadirin. Hal-hal yang menarik perhatian hadirin dapat dijelaskan sebagai berikut:

1)  Hal-hal yang aneh

Pada dasarnya orang tertarik pada hal-hal yang aneh-aneh atau yang  jarang  terjadi.  Untuk  hal-hal  yang  aneh  biasa  banyak dimuat rubrik, terutama dalam hal aneh tapi nyata. Oleh karena itu, pembicaraan yang disampaikan harus menarik, kita dapat meniru yang ada pada rubrik.

2) Membicarakan hal yang lucu

Sesuatu  dianggap  lucu  jika  menyimpang  dari  logika  (akal sehat) secara mendadak. Maka untuk dapat melucu seseorang harus menuntun jalan pikiran hadirin kearah pikiran yang sehat, setelah itu secara mendadak disimpangkan, tetapi perlu diingat dalam pembicaraan jangan terlalu banyak humor, jika terlalu banyak ceramah/ pembicaraan berubah menjadi adegan lawakan.

3)  Membicarakan hal yang dominan (menyolok)

Dalil ini dapat kita pergunakan untuk menarik perhatian para pendengar.  Caranya  jika  ingin  menekankan  hal-hal  yang penting,   maka   pengucapannya   harus   lebih   keras   atau mengucapkannya dilambatkan.

4)  Membicarakan hal yang sesuai dengan kebutuhan

Pada pokoknya seorang pembicara harus bisa menyinggung hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan hadirin. Orang akan segera tertarik perhaatiannya jika ada pembicaraan yang menyangkut kepentingan.

5)  Hal yang sekoyong-koyong terjadi

Dalil-dalil ini dapat diterapkan dalam teknik berbica agar menarik   perhatian   pendengar.   Sebagai   contoh   jika   kita memulai  berbicara  dan para  pendengar  masih ramai  terus, maka pembicara dapat mengetuk meja barang satu atau dua kali.   Hal   ini   jika   dilakukan   akan   menarik   perhatian   si pendengar.

d)  Prinsip keinderaan dalam komunikasi

Pembicaraan akan mudah ditangkap oleh hadirin jika penyampaian berita berita disajikan sedemikian rupa, sehingga pendengaran, penglihatan  dan  tangan  hadirin  aktif.  Ini  semua  adalah  prinsip utama dari prinsip keinderaan. Prinsip ini bertumpu pada pendapat seorang sarjana Amerika yang bernama Jonh Dewey ia mengatakan bahwa “belajar” yang  baik  adalah  berbuat  (Learning  by  doing).  Sebagai contoh   jika   ingin   ceramah   tentang   Pasar   Modal   sebaiknya membawa alat-alat peraga yang lengkap.

Dikantor-kantor atau perusahaan pada waktu ini umumnya telah memiliki alat-alat audio-visual. Alat-alat tersebut adalah sebagai berikut:

1) Overhead projector

Yaitu projector yang dapat memantulkan tulisan atau gambar kelayar putih, tulisan atau gambar tadi ditulis di atas kertas plastik. Selain itu hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan overhead projector adalah voltase dari projector tersebut, dan jangan terlalu lama menghidupkannya. (kira-kira 5 menit)

2) Film

Alat audio visual yang baik adalah film, karena dengan film tersebut mendekati kejadian yang sesungguhnya, dimana gambar-gambar bergerak seperti aslinya.Dalam memberikan ceramah dengan film yang penting adalah adanya diskusi yang menyimpulkan setelah film diputar.

3)  Tape rekorder

Pembicaraan dapat pula menggunakan tape recorder, tape diputar sebagian, lalu didiskusikan kemudian disimpulkan.

e)  Prinsip pengertian di dalam berbicara

Suatu prinsip dalam penyampaian informasi lisan atau penyampaian pembicaraan yang mudah dimengerti oleh pendengar, sehingga mudah dihafal dan mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Cara yang terbaik dalam penyampaian prinsip pengertian adalah sebagai berikut:

1)   Sebelum  menguraikan  suatu  masalah,  uraikan  sistematika yang   akan   dibahas,  kemudian   baru   dibahas   per   pokok bahasan. Setelah selesai diutarakan ringkasannya, terakhir, simpulkan keseluruhan secara singkat.

2)  Uraian pembicaraan sistematis dan logis. Maksudnya, teratur menurut tingkatannya serta dapat diterima akal. Dengan cara ini, pendengar mudah mengerti.

3)  Memberikan ungkapan-ungkapan yang kongkrit. Maksudnya, untuk mempermudah cara penyajian dan mempermudah penangkapan pendengar.  Misalnya:

  • Memberikan ilustrasi (gambaran dari suatu peristiwa) Membuat suatu perbandingan
  • Memberi contoh
  • Memberi pertanyaan
  • Memberi kesimpulan

Prinsip ulangan menghendaki adanya materi penting yang diulang, agar lebih meresap mudah diingat kembali.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment