-->

Etiket Memelihara Lingkungan Kantor

Pegawai bekerja di kantor lebih dari 7 jam setiap kerja, sehingga kantor merupakan tempat yang cukup lama dihuni pegawai. Oleh karena itu berkembanglah usaha untuk membuat pegawai betah dikantor. Salah satu usaha tersebut antara lain adalah pengaturan ruang kantor dalam arti seluas-luasnya dengan memanfaatkan pola pengembangan tata ruang kantor (office lay out).

Masalah  itu  menjadi  bagian  yang  penting  dari  usaha merealisasikan salah satu tujuan agar kantor menjadi tempat menarik, produktif. Dengan perkataan lain pengaturan tata ruang kantor memberi tempat tentang masalah estetika, artistika, produktivitas yang akan mempengaruhi  pegawai  agar  merasa  senang  bekerja  di  kantor  dan dapat menghasilkan produk kerja yang optimal. Tak berkelebihan bahwa kantor sering dijuluki the second family atau rumah tangga kedua pegawai.

Lingkungan  kantor  yang  ideal  adalah  lingkungan  tertib,  teratur, aman dan produktif. Keadaan seperti itu menjadi idaman bagi setiap anggota  keluaarga,  kantor,  manager  kantor  dan  pimpinan.  Namun jangan  hanya  merupakan  idaman  belaka,  sebab  yang  lebih  penting adalah mengadakan realisasi dari idaman itu menjadi terwujud.

Sopan santun ditempat kantor, seperti di halaman parkir, ditaman, di tempat kerja, kamar kecil dan kantin merupakan pokok permasalahan uraian di bawah ini.

a)  Etiket di Tempat Parkir

Dikota masalah parkir kendaraan bermotor sudah menjadi masalah yang  unik.  Kantor  yang  memiliki  peralatan  sudah  makin  menciut, lebih-lebih  dikota  besar.  Ini  disebabkan  jumlah  kendaraan  yang setiap hari diparkir di kantor tidak seimbang lagi dengan jumlah luas peralatan parkir yang tersedia.

Akibat loncatan teknologi kendaraan bermotor yang dihasilkan oleh pabrik kian hari kian bertambah dan pegawai yang mempunyai kecendrungan ingin memperoleh kemudahan transportasi juga menunjukkan kenaikan, maka dikota besar jumlah pegawai yang memiliki kendaraan pribadi pun menjadi berlipat. Sebagai akibat kejadian itu peralatan parkir kantor yang tersedia menjadi tidak muat untuk menampung kendaraan pegawai, kendaraan kantor dan kendaraan tamu.

Untuk membantu mengatasi masalah itu dan untuk menjaga agar dipelataran parkir kantor tetap tertib dan teratur, pegawai kantor dituntut memiliki sopan santun ketika mereka parkir kendaraannya di parkiran kantor. Sopan santun memarkir kendaraan dihalaman parkir antara lain sebagai berikut:

1) Ikutilah petunjuk yang ada dipelataran parkir kantor

2) Biasa telah diatur pelataran parkir untuk kendaraan pejabat, kendaraan pegwai dan kendaraan tamu. Patuhilah petunjuk- petunjuk itu.

3) Masuklah dari pintu masuk dan ikutilah rambu-rambu dipelataran parkir dan minta karcis tanda masuk

4) Keluar dari pintu keluar dengan mengikuti rambu-rambu, lalu berikanlah karcis tanda parkir anda keluar

5) Kuncilah semua pintu mobil anda dan sebaiknya mengosongkan mobil dari barang-barang berharga seperti STNK, SIM, Surat Penting dan lain-lain.

6) Jika memungkinkan bebaskan perseneling mobil dan lepaskan rem tangan, sehingga petugas dapat mengatur kendaraan yang diparkir dibelakang mobil anda, kalau akan lebih dahulu.

7) Sebaiknya jangan memakai klakson atau gas tetapikemudian kendaraan dengan halus sehingga tepat di kantor tepat ditempat parkir yang disediakan, demikian pula nkalau keluar hindari membunyikan kelakson dan memainkan gas berlebihan.

8) Sediakan uang pas untuk biaya parkir kalau kantor anda terpaksa mengadakan peraturan itu.

9) Jika pada waktu anda memarkir mobil menyenggol mobil lain karena sempit ruangan parkir, sampai menimbulkan cacat seperti lecet dan lain-lain, mintalah maaf dengan mempergunakan kartu nama anda dan selipkan di wiper pada mobil yang lecet. Katakan anda bersedia mengganti kerugian.

10)  Dibeberapa tempat parkir  ada peralatan parkir khusus  untuk pegawai yang diatur dengan komputer. Pegawai cukup memasukkan tanda pengenal kedalam slot, kalau ingin keliuar masuk ke halaman parkir untuk membuka pintu halaman parkir

11).   Ada   pula   tempat   parkir   yang   diatur   khusus   pemarkiran kendaraan diatur oleh para petugas tersebut.

Pemilik   kendaraan   (khusus   tamu)  memberikan   kunci   mobilnya kepada petugas parkir dan petugaslah yang  memarkir kendaraan diperataran parkir. Jika pemilik kendaraan akan keluar meninggalkan kantor sudah selesai urusannya, cukup memberitahukan kepada resepsionis  dan  mobil  akan  disiapkan  di  pintu.  Untuk  memarkir sepeda motor biasanya telah tersedia tempat khusus. Ikutilah tata tertib parkir sepeda motor dan jangan mengkunci kendaraan.

b)  Etika di Taman Kantor

Taman yang ditata dihalaman pekarangan kantor mempunyai fungsi sebagai penyedap pandangan dan mempercantik lingkungan. Tumbuh-tumbuhan hias juga berfungsi sebagai pelindung alam serta mencegah polusi.  Oleh karena itu banyak kantor yang tidak memiliki halaman taman terpaksa membuat taman buatan dengan pohon dan tanaman plastik sebagai penyejuk ruangan. Pegawai harus ikut merawat, menjaga dan melestarikan tumbuh-tumbuhan yang ditanam dihalaman kantor atau taman-taman diruangan kerja, gang, ruang tamu dan lain-lain dilingkungan kantor.

Sopan santun pegawai dalam kaitannya dengan melestarikan taman, tumbuh-tumbuhan ditaman halaman kantor lain sebagai berikut:

1)  Hindari membuang sampah ditaman.

2)  Hindari menaruh puntung rokok di pot tempat tumbuh-tumbuhan ditanam.

3)  Ikutlah  memelihara  keindahan  dengan  melestarikan  tanaman kantor.

4)  Hindari memetik bunga, sekalipun itu menarik perhatian anda.

5)  Ikutilah berusaha untuk melestarikan tanaman.

Jika seluruh pegawai ikut menjaga melestarikan taman dan tanaman yang ada sudah tentu akan tercipta lingkungan yang indah sejuk dan bersih sedap dipandang.

c)  Etiket Penerimaan Tamu Kantor

Pegawai kantor merupakan tuan rumah. Tanpa kecuali pegawai rendah, menengah atau tinggi hendaklah memiliki sopan santun kepada tamu yang berkunjung kekantor. Setiap pegawai harus dapat ertindak sebagai penerima tamu yang baik dan tuan rumah yang menyenangkan.   Pelayanan   kepada   tamu   merupakan   reklame murahan tanpa ongkos, oleh karena itu perlu sekali setiap pegawai mengetahui prinsip-prinsip penerimaan tamu.

Secara  umum  tamu  yang  datang  berkunjung  kekantor  bertujuan untuk  memperoleh  pelayanan  sebaik-baiknya  dengan  layak,  tamu juga menghendaki dapat menemui orang yang akan dituju untuk menyelesaikan   sesuatu   keperluan,   oleh   karena   itu   pegawai hendaklah dengan penuh perhatian melayani tamu sekalipun belum mengadakan perjanjian.

Sikap  kepribadian  umum  yang  hendaknya  dipegang  oleh  setiap orang pegawai kantor antara lain menunjukkan perhatian kepada setiap tamu yang datang di kantor dan segera menghentikan pekerjaan kalau ada tamu yang bertanya dengan menghampiri meja kerja pegawai.

Beberapa   tindakkan   yang   seharusnya   dilakukan   oleh   pegawai apabila ada tamu kantor adalah sebagai berikut:

a)  Hormatilah tamu tanpa pilih kasih. Tetapi duduk dikursi tanpa peduli  adalah  kurang  terpuji.  Berdiri  sejenak  dan  sambutlah, lebih-lebih kalau tamu tersebut tamu pimpinan atau tamu dari rekan yang lebih tua dari anda.

b) Segera tanyakan maksud kedatangannya, agar segera pula dihubungkan  kepada  petugas  yang  dikehendaki  tamu  berada dilain tempat, tunjukkan dengan memberi keterangan sejelas- jelasnya kemana tamu harus meneruskan langkah-langkah.

c)  Layani setiap tamu dengan layak dan ramah.

d)  Apabila tamu terpaksa harus menunggu, usahakan tamu dapat menunggu dengan tenang dengan cara memberi bacaan berupa majalah,  surat  kabar.  Persiapan  tempat  abu  rokok  di  meja sebagai pertanda tamu boleh merokok sementara menunggu.

e) Perkenalkan  tamu  kepada  orang  yang  dituju  dengan menyebutkan nama dan mengucapkan maaf terpaksa meninggalkan.

Dikantor-kantor yang besar ada bagian khusus yang mengurusi penerimaan tamu. Bagian ini tersebut dengan resepsionis. Bagian ini mempunyai tugas mengatur tamu-tamu yang akan berhubungan dengan pegawai atau pejabat kantor.

Tamu yang datang wajib mendaftarkan diri dengan mengisi formulir tertentu dan dengan demikian resepsionis dengan mudah dapat seleksi mengatur kepada siapa tamu harus berhubungan.

a) Menghubungkan tamu dengan petugas/pejabat yang hendak ditemui tamu

b)  Tamu harus dipersilakan masuk, kalau ada atasan sudah siap menerima. Persiapan atasan berdasarkan formulir tamu yang menyebutkan maksud kunjungan, sehingga atasan atau pejabat bersangkutan sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk keperluan pertemuan banyak.

c) Ada kalanya atasan terpaksa tidak mempunyai kesempatan menerima   tamu,   maka   resepsionis   hendaklah   memberikan secara diplomatis dan meminta maaf atas hal tersebut.

d)  Tamu yang sudah mengadakan perjanjian untuk bertemu dengan seorang pejabat ada kalanya tamu sedikit sabar menunggu, karena masih ada keperluan pejabat yang akan ditemui.

e)  Penolokan  yang  belum  membuat  perjanjian,  kadang-kadang dapat menimbulkan renggangnya persahabatan kantor. Oleh karena   itu   sebelum   menolak   tamu   yang   tanpa   perjanjian, tanyakan dahulu kepada pejabat untuk memperoleh keterangan apakah dapat menerima atau tidak, dengan membawa data-data tamu yang tertulis diformulir pendaftaran tamu.

d)  Etiket Dalam Surat Menyurat.

Surat masih menempati urutan terpenting dalam percaturan penyelenggaraan administrasi suatu kantor. Sebagai alat komunikasi tertulis surat memiliki berbagai fungsi antara lain sebagai piranti kominikasi, dokumen tertulis, wakil dan duta penulis dan terahir sebagai alat tata usaha.

Selain fungsi tersebut di atas surat juga memilki misi khusus untuk bertindak sebagai reklame atau advertising sipenulis. Dalam hubungan surat menyurat kantor hendaklah mempunyai keyakinan setiap setiap surat yang berasal dari kantornya harus menjadi duta dan reklame.

Untuk dapat menjadi duta pamungkas dan tuntas serta mejadi reklame maka surat yang dihasilkan hendaklah ditata, dirancang dan dibentuk sedemikian rupa sehingga pantas menjadi duta dan reklame kantor. Hal ini akan terwujud kalau penulis surat senantiasa memperhatikan kaidah penggunaan bahasa Indonesia   khususnya untuk  surat,  memilih  bentuk  surat  yang  cocok,  mengetik  isi  surat dengan bersih, rapi dan benar dan akhirnya memperhatikan pemilihan alat tulis menulis yang serasi.

Mengingat surat menyurat mempunyai fungsi penting dalam percaturan  penyelenggaraan  administrasi  perkantoran, maka berkembanglah  seni  membuat  surat  dengan  memperhatikan  tata aturan dan tertib penulisan surat kantor. Tata tertib penulisan surat kantor   termasuk   etiket   penggunaan   bahasa,   bentuk   pemilihan peralatan tulis menulis umumnya diatur dalam pedoman surat- menyurat. Pedoman surat menyurat untuk tiap-tiap kantor berbeda- beda,  namun  pada  dasarnya  memilki  kesamaan  isi.  Adapun  isi pedoman surat menyurat kantor meliputi:

a)  Penggunaan kaidah bahasa surat 

b)  Penetapan bentuk surat

c)  Teknik pengetikan surat

d)  Pemilihan alat tulis menulis

Pemilihan penggunaan bahasa surat yang tepat merupakan seni merangkai  untaian  bahasa  surat.  Pemilihan  kata  dan  kalimat  yang tepat akan dapat bertindak sebagai duta dan reklame yang ampuh.

Kemampuan memilih kata-kata, kalimat-kalimat kemudian merangkai dalam tata susunan kalimat surat yang baik dapat dipelajari dan dilatih dengan tekun. Apabila sungguh-sungguh mempelajarinya tentu akan merupakan modal besar untuk menjadi penata rangkaian surat yang baik. Dapat dikemukan bahwa bahasa surat yang tercantum pada surat, memegang peranan penting menentukan dalam upaya menjadikan  surat  sebagai  alat  komunikasi  yang  menguntungkan, karena akan terjalin pengaruh yang sama seperti kehendak sesungguhnya sipenulis surat dan si penerima surat.

Apabila bahasa surat sudah dapat menjangkau urgensi yang dikehendaki penulis surat dan ditangapi oleh penerima surat dengan respon  positif,  kejadian  itulah  yang  akan  membawa  fungsi  surat sebagai duta.  Selanjutnya jika sipenerima surat  mulai tergiur  untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh isi surat dan tertarik kepada seluruh penampilan surat maka disitulah surat berfungsi sebagai reklame kantor si penulis.

Oleh karena itu bahasa surat merupakan kunci utama keberhasilan surat agar dapat bertindak sebagai alat komunikasi yang efektif. Mengingat pentingnya bahasa surat bagi penulis surat, maka pemahaman pedoman surat yang dibahas dalam buku pedoman surat- menyurat mutlak dipelajari dengan seksama.

Apakah bahasa surat itu?  Berbedakah dengan bahasa surat kabar dan bahasa ilmu pengetahuan? Tentu saja berbeda. Untuk memberi batasan tentang bahasa surat dapat dikemukakan bahwa bahasa surat adalah bahasa yang dipergunakan dalam penulisan surat, atau bahasa untuk  surat-menyurat.  Lebih  jauh,  “Bahasa  surat  adalah  bahasa tertulis, dipergunakan dalam surat-menyurat, berisikan buah pikiran si penulis surat, berintikan pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam isi surat dan dikirimkan kepada si penerima surat untuk memperoleh tanggapan positif.”

Sebagai  pedoman  untuk  menghasilkan  surat  dengan  bahasa  surat yang  baik  ikutilah  sopan-santun  pemilihan  bahasa  surat  sebagai berikut:

a)  Keinginan pembaca diutamakan 

b)  Nada bahasa tepat

c)  Kalimat sederhana

d)  Merumuskan isi surat

e)  Mengutarakan dengan jelas 

f)   Pengaturan alinea

g)  Menghindari kesalahan

Untuk lebih mendalami tentang pedoman penggunaan bahasa surat yang baik, terutama harus berpedoman kepada pedoman surat menyurat yang ditetapkan oleh kantor, bantuan buku-buku korespondensi dan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku.

Persiapan pembuatan surat hingga surat tersebut siap untuk dikirim, sebenarnya sama pentingnya dengan isi surat (massage) yang terkandung dalam isi surat. Oleh karena itu penyusunan surat yang baik  dengan mempergunakan bahasa yang baik harus dimulai dari sejak awal. Tehnik yang efektif memilih bahasa surat adalah menggunakan bahasa yang sederhana, susunan kalimat-kalimat dirangkai  singkat,  kata-katanya  dipilih  yang   lugas,  namun  tetap menjaga agar tetap jelas serta tanpa meninggalkan kesopanan pemakaian kaidah-kaidah Bahasa Indonesia.

Buku-buku korespondensi Bahasa Inggris misalnya memuat rumusan bahasa surat yang baik adalah dengan memperhatikan 4 C yang meliputi: conciseness, courtesy, correctnees dan clarify.

  • Conciseness           :      berarti ringkas, singkat pokok pokok permasalahan yang penting, tetapi  tidak mengingkari kaidah-kaidah paramasastra dan tak kabur.
  • Courtesy                 :      berarti      sopan-santun.      Sopan      santun menggunakan bahasa surat berarti penggunaan bahasa surat yang mengikuti kaidah tata kesopanan, tertib penggunaan bahasa yang tidak menyimpulkan dengan kaidah bahasa, tertib penggunaan pembakuan bagian-bagian surat.
  • Correctness            : berarti benar. Ejaan da tata bahasanya benar, benar pembagian pengaturan surat, benar pengetikannya dan benar isinya.
  • Clarify                      : jelas, berarti surat yang disiptakan isinya benar- benar jelas, tanpa menimbulkan keraguan dan salah tafsir.

Dikalangan  surat  menyurat  niaga,  masalah  4  C  benar-benar sangat diperhatikan. Motto “Time is Money”, harus tercermin dalam  wujud  surat  secara  tepat,  cepat  dan  menguntungkan.

Message  yang  terkandung  harus  dapat  menggugah  minat  karena dituangkan dengan jelas, ringkas, tepat dan sopan.

Pemilihan   kata-kata   tepat   dan   isitilah   dengan   tepat   dan sebaiknya memilih istilah niaga yang sudah baku. Kata-kata dan kalimat-kalimat dirangkai dengan teratur dan menyelipkan istilah yang tepat akan merupakan bumbu pemanis kalimat surat.

Kalimat surat sebaiknya dirangkai dengan jelas, lugas dan ringkas.  Massage surat yang termuat pada surat mengemban misi penghargaan dan penghormatan kepada sipenerima surat, agar memberi reaksi (feedback) yang menguntungkan.

Surat yang memenuhi kriteria dan persyaratan surat yang baik amat besar pengaruh dan daya tariknya. Untuk dapat menulis surat secara baik dan memenuhi criteria surat, haruslah senantiasa berlatih dan belajar, sambil mengikuti perkembangan Bahasa Indonesia dan istilah bisnis.

Selain bahasa surat, bentuk suratpun memegang peranan yang tidak sedikit. Semua pegawai kantor yang diserahi mengurus penulisan surat yang akan dikirim ke isntansi lain, haruslah memilih satu bentuk surat  yang  telah  ditetapkan  dalam  buku  pedoman  surat-menyurat. Lima bentuk surat yang terutama dan umum dipilih untuk surat-surat dinas perkantoran adalah:

a)  Surat bentuk lurus penuh (full block style)

b)  Surat bentuk lurus (block style)

c)  Surat bentuk semi lurus (semi block)

d)  Surat bentuk lekuk (indented style)

e)  Surat bentuk bergantung (hanging paragraph)

Kelima bentuk surat tersebut di lingkungan kantor-kantor di Indonesia sering diubah-ubah dan menjadi surat bentuk lain.

d)  Etiket Pelayanan Surat Menyurat dan Dokumen

Kantor  merupakan  pusat  tempat  pengolahan  pekerjaan  yang bersifat administratif. Sering pula bahwa kantor adalah “Pusat-pusat (central, centres) dari pada birokrasi itu adalah kantor-kantor, biro-biro, sekretariat-sekretariat, desk-desk, dan sebagainya yang berhubungan satu sama lain secara tertentu.”

Di kantor dilaksanakan pengurusan keterangan-keterangan. Inti dari aktifitas kantor secara terperinci meliputi aktifitas tata usaha berupa “pencatatan, penghimpunan, pengolahan, penggandaan,   pengiriman   dan   penyimpanan   serta   penggunaan keterangan.”

Pekerjaan pengurusan tata usaha tersebut meliputi pekerjaan yang berhubungan dengan masalah-masalah kertas, warkat dokumen dan surat-surat keterangan lainnya. Semua keterangan yang diurus di kantor umumnya mempunyai maksud untuk menyelesaikan realisasi tujuan kantaor. Bagaimana perincian masalah pengurusan keterangan dan apa saja yang diurus? Pekerjaan kantor ternyata tak putus- putusnya mengurusi masalah yang berhubungan dengan keterangan yang diwujudkan dalam bentuk data-data yang realitanya berupa warkat, surat, dokumen, dan lain-lain.

Pekerjaan kertas (paper work) berkisar pada kertas atau papier (apakah namanya itu “surat”, “nota”, “formulir”, “arsip”, “dokumen”, dan sebagainya) yang memuat suatu data, atau informasi dan pada dasarnya hanya bersifat enam macam handling, yaitu:

a)  Menerima 

b)  Mencatat 

c)  Menyortir 

d)  Mengolah

e)  Menyinpan

f)   Menyampaikan

Keenam kegiatan tersebut  dilakukan oleh pegawai kantor  untuk melayani keperluan masyarakat dan juga melayani kebutuhan kantor sendiri. Dalam kegiatan memberi pelayanan itulah, maka pegawai kantor harus memberi pelayanan dengan baik, penuh sopan. Etika pelayanan warkat/dokumen yang diharapkan dari pegawai kantor adalah pelayanan dengan cepat  dan tepat  serta memuaskan  bagi yang membutuhkan pelayanan.

Pelayanan   kepada   masyarakat   pemakai   yang   membutuhkan warkat,  surat,  dokumen,  keterangan  menjadi  lebih  efektif  kalau pegawai  menguasai  dan  melaksanakan  prinsip-prinsip  penataan warkat dan filing dengan seksama. Dalam hubungan member pelayanan permasalahan dokumen ini, maka pegawai mempunyai kewajiban menyelenggarakan pengaturan arsip, filing sebaik-baiknya agar dapat member pelayanan kepada masyarakat pemakai jasa informasi dengan cepat, tepat dan memuaskan sesuai dengan sopan santun pelayan warkat.

Pengetahuan tempat menyimpan sistem penyimpanan warkat banyak membantu pegawai dalam memberi pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan dokumen atau keterangan. Selain itu, kemampuan menemukan kembali warkat, dokumen atau keterangan dengan cepat jika diperlukan akan menambah kesan yang baik pelayanan kantor yang dikerjakan oleh pegawai-pegawai.

Memilih   salah   satu   cara   yang   praktis   dan   efesien   untuk menyediakan  keperluan  dokumen,  warkat,  surat,  atau  keterangan yang diperlukan oleh pemakai.

Ada lima jenis sistem filing yang perlu diketahui oleh pegawai ialah:

a)  Sistem abjad 

b)  Sistem subjek

c)  Sistem nomor 

d)  Sistem wilayah

e)  Sistem kronologis

e)  Etiket Pelayanan Pemeliharaan Peralatan Kantor

Pekerjaan sehari-hari atau pekerjaan kantor rutin pegawai kantor merupakan jembatan penyelesaian tujuan kantor secara menyeluruh. Pekerjaan yang diselesaikan oleh tiap-tiap bagian yang dimotori oleh para pegawai adalah penunjang dan keberhasilan pekerjaan kantor secara totalitas atau tujuan kantor yang telah digariskan dalam perencanaan suatu kantor.

Untuk pelaksanaan tugas sehari-hari dengan lancar, efektif dan produktif, pegawai memerlukan peralatan minimal berguna untuk kelancaran tugasnya. Peralatan tersebut antara lain berupa alat tulis kantor, mesin-mesin dan perabot yang akan menunjang pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar.

Untuk  menjaga kelancaran  pekerjaan  bahrian  setiap  pegawai  perlu sekali bersopan santun dalam ikut menjaga, mempergunakan dan merawat peralatan dan alat-alat tulis kantor, sehingga dapat benar- benar membantu kelancaran produktifitas kerja.

Beberapa saran untuk menjaga agar para pegawai dalam kerja dapat dengan lancar menyelesaikan tugas, maka etiket penggunaan alat-alat kantor antara lain sebagai berikut:

a)  Buatlah    terlebih    dahulu    rencana    kerja    untuk    pekerjaan keesokannya sebelum pulang kantor.

b)  Perencanaan    misalnya    tentang    pekerjaan,    sumber    yang membantu    mempermudah    penyelesaian    kerja,    alat    yang

dipergunakan, dengan siapa harus berhubungan, dan lain-lain

c)  Dalam bekerja sebaiknya menghindari diri dari kebiasaan pinjam meminjam peralatan kantor.

d)  Jangan membawa peralatan kantor dengan dalil untuk lembur di rumah, kecuali kerja itu harus dikerjakan di rumah.

e)  Ikut menjaga dan memelihara keawetan penghematan peralatan kantor seperti alat tulis, mesin kantor, perabot, dan lain-lain.

f)   Rencana  kebutuhan  sehari-hari  akan  peralatan  diminta  kepada petugas peralatan dengan melalui prosedur yang berlaku. Jangan waktu pemakaian sebaiknya teratur.

Pelayanan dokumen sangat mempengaruhi kesan masyarakat terhadap pelayanan pegawai kantor. Oleh karena itu pegawai yang mengurus pelayanan dikumen kepada masyarakat harus mempunyai   dedikasi  tinggi,   bertanggung   jawab   dan   bekerja secermat-cermatnya   agar   tidak   mengecewakan   para  anggota masyarakat yang meminta pelayanan permasalahan dokumen.


Sumber : Samsir Rambe, B.Sc., Drs. Wahyu Lay, Etika Komunikasi, Penerbit, Angkasa, Bandung, 1999




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment