Menghayati Ajaran Yesus dalam Menjunjung Tinggi Martabat Luhur Manusia
a. Baca dan renungkanlah kutipan teks Injil Lukas19:1-10 dan
Injil Markus 10:46-52 berikut.
Karena acara belum segera dimulai,
bertanyalah bapak itu kepada salah satu panitia disitu kapan acaranya
dimulai. Panitia tersebut menjawab ”Nanti. Masih menunggu pak menteri.”
lalu sang bapak itu berkata, ”Sayalah menteri yang kalian tunggu.”
Akhirnya panitia penyambutan menjadi kalang kabut karena orang tua yang
berpakaian sederhana itu ternyata adalah bapak menteri yang mereka
tunggu. (Sumber: Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus IX, Kanisius, Yogyakarta, hal 87-88)
Zakheus (Luk 19:1-10)
1
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di
situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang
yang kaya. 3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi
ia tidak berhasil karena orang
banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang
banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat
disitu. 5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan
berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang
di rumahmu.” 6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan
sukacita. 7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut,
katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” 8 Tetapi Zakheus berdiri
dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan
kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari
seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” 9 Kata Yesus kepadanya:
“Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini
pun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang.”
Yesus dan Seorang Pengemis Buta (Markus 10:46-52)
46
Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus
keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan muridmurid-Nya dan orang banyak
yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama
Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.47 Ketika didengarnya,
bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak
Daud, kasihanilah aku!”48 Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun
semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” 49 Lalu
Yesus berhenti dan berkata: “Panggillah dia!” Mereka memanggil orang
buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia
memanggil engkau.”50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri
dan pergi mendapatkan Yesus.51 Tanya Yesus kepadanya: “Apa yang
kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu: “Rabuni,
supaya aku dapat melihat!”52 Lalu kata Yesus kepadanya: “Pergilah,
imanmu telah menyelamatkan engkau!” Pada saat itu juga melihatlah ia,
lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
b. Untuk mendalami teks Injil Lukas 19:1-10 dan
Markus 10:46-52, diskusikan dengan teman-temanmu pertanyaan berikut ini.
1) Pesan apa yang disampaikan dalam bacaan tersebut berkaitan dengan
perjuangan meluhurkan martabat manusia?
2) Berilah beberapa contoh
tindakan dan perbuatan Yesus dalam upaya menjunjung tinggi keluhuran
martabat manusia!
3) Carilah contoh perilaku yang sering kamu temukan
dalam hidup sehari-hari sebagai bentuk perendahan martabat manusia!
4)
Tuliskan rencana tindakan yang akan kamu lakukan sebagai upaya dalam
menjunjung tinggi martabat manusia!
c. Setelah selesai
berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya masing-masing.
Kelompok lain dapat memberi tanggapan baik berupa pertanyaan atau
komentar kepada kelompok yang melakukan presentasi.
Manusia adalah
citra Allah yang mempunyai kedudukan paling luhur di antara segala
ciptaan Tuhan lainnya. Keluhuran martabat manusia sebagai citra Allah
terutama karena manusia dikasihi Allah secara khusus, bahkan “hampir
sama seperti Allah”. Maka setiap orang yang meluhurkan martabat dirinya
dan sesamanya, sama artinya dengan meluhurkan Allah sendiri sebagai
Penciptanya. Selama hidup-Nya, Yesus selalu menjunjung tinggi dan
memperjuangkan keluhuran martabat manusia. Sebagai murid-murid Yesus,
dalam hidup sehari-hari kita hendaknya belajar dari Yesus yang mau
menerima orang lain apa adanya. Seperti Yesus, Ia mau menerima Zakheus
apa adanya dan menghargai dia. Sekalipun oleh masyarakat Zakheus
dipandang rendah dan berdosa karena pekerjaannya sebagai pemungut cukai,
namun Yesus tetap memperlakukan Zakheus secara manusiawi. Martabat
Zakheus tidak direndahkan, tetapi dihargai.
Refleksi
Sejak awal mula manusia memiliki martabat yang luhur. Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Kepadanya dikaruniakan akal budi, hati nurani, dan kehendak bebas. Manusia diberi kuasa untuk menguasai bumi dan ciptaan lainnya. Siapapun dia, sangatlah berharga di mata Allah, karena bagi-Nya semua manusia memiliki martabat yang sama. Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita menghargai sesama sebagai pribadi? Ataukah kita menghargai orang lain karena kekayaannya? Atau karena dia cantik/tampan? Atau karena kepandaiannya? Pernahkah kita memandang rendah orang lain karena miskin? Karena kurang menarik penampilannya?Tugas
Carilah artikel dalam surat kabar tentang seorang tokoh yang dengan gigih memperjuangkan martabat manusia. Buatlah kesimpulan dalam buku catatanmu tentang usaha-usaha yang dilakukan oleh tokoh tersebut dalam memperjuangkan keluhuran martabat manusia dan kendala atau risiko yang dihadapinya!Doa
Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran mari mendoakan Mazmur 8:2-10.2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. 3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. 4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang- bintang yang Kautempatkan: 5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala- galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya: 8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan. 10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!
0 komentar:
Post a Comment