-->

Domestikasi Pohon

1) Latar belakang dan pengertian domestikasi 

Latar belakang Laju kehilangan hutan di negara berkembang selama beberapa dasawarsa terakhir ini sangat tinggi, sehingga permintaan kayu untuk pasar tidak lagi bisa dipenuhi dengan cara menebang hutan yang tersisa. Kebutuhan kayu bangunan ini sebagian dipenuhi oleh petani yang menanam lebih banyak pepohonan. Dampak lain dari penebangan hutan adalah penurunan keaneka- ragaman pohon dan erosi genetik jenis pohon terbaik, yang disebabkan oleh kehilangan habitat, berkurangnya populasi dan adanya seleksi negatif karena pembalakan selektif.

Ada dua tujuan yang mendorong petani menanam pohon di lahan pertaniannya, yaitu untuk produksi dan untuk jasa. Pohon dapat menghasilkan beraneka produk seperti kayu untuk bahan bangunan, bahan bakar, pulp dan kertas, resin atau lateks, sayuran, buah, akar, pakan ternak, obat-obatan, dsb. Sedangkan produk jasa yang diberikan

Jadi apa yang bisa kita putuskan untuk penerapan budidaya lorong dengan contoh ini?
oleh pepohonan antara lain: perlindungan terhadap cahaya matahari, angin dan hujan, pengendalian erosi, perbaikan sifat-sifat tanah (struktur, porositas, infiltrasi dan kesuburan tanah), pengawetan keanekaragaman hayati, dsb.

Pemahaman terhadap domestikasi pohon dan kualitas inputan yang bagus akan menolong para petani untuk menjadi petani pohon yang sukses daripada hanya sekedar penanam pohon. Aktivitas domestikasi meliputi: perbanyakan, penanaman, pengelolaan, dan pemanfaatan.  Inputan kunci meliputi plasma nutfah dan pengetahuan yang diperlukan oleh petani untuk mengambil keputusan yang kompeten berkaitan dengan alokasi lahan dan sumber daya finansial berkaitan dengan domestikasi pepohonan.  Bantuan dari pihak luar akan memperbaiki keberhasilan usaha para petani, dan mengurangi tekanan deforestasi pada sumber daya hutan setempat.

Di beberapa negara ada pembedaan antara jenis pohon lokal atau tradisional (indigenous) dan jenis pohon eksotik. Pohon eksotik berasal dari luar daerah itu, sementara pohon tradisional sudah sejak lama ada dan tumbuh di daerah tersebut. Petani ternyata lebih banyak menanam jenis pohon eksotik daripada pohon lokal, karena:
a) Kesulitan memperoleh bahan tanam spesies pohon lokal walaupun petani lebih menyukainya, sedangkan bahan tanam dari jenis pohon eksotik lebih mudah diperoleh di pasaran dan/atau melalui program pemerintah, LSM, dsb.
b) Beberapa jenis pohon lokal sulit diperbanyak dan/atau petani belum memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk perbanyakan.
c) Petani belum yakin bahwa jenis pohon yang berasal dari hutan dapat ditanam dan tumbuh di luar daerah asalnya.
d) Ada pandangan di kalangan petani dan masyarakat bahwa spesies luar (jenis eksotik) lebih modern dan unggul, harganya lebih mahal dan permintaan lebih banyak.

Selain alasan tersebut, masih ada kesulitan-kesulitan teknis budidaya yang dihadapi petani ketika harus menanam jenis pohon lokal, misalnya:
a) Pengumpulan dan pemindahan bahan tanaman (yang umum digunakan adalah anakan) dari hutan ke kebun sangat sulit dan menyita waktu.
b) Anakan yang berasal dari hutan memerlukan perawatan yang lebih khusus (penyiraman, penaungan, penahan angin, dll.) dibanding jenis pohon dari luar yang telah beradaptasi atau sudah yang tumbuh di daerah setempat.
c) Jenis lokal dari hutan setempat biasanya memiliki daya tahan hidup lebih rendah, meskipun telah dirawat secara khusus.
d) Jenis pohon lokal dari hutan setempat pada umumnya memiliki masa pertumbuhan yang panjang, misalnya kayu bangunan kualitas utama biasanya dipanen sedikitnya setelah berumur 10-15 tahun.

Pada umumnya petani peralihan juga ingin mengembangkan jenis-jenis pohon yang berasal dari hutan sekitar ke dalam hutan keluarga. Namun pengembangan jenis pohon lokal tersebut memang sulit dilakukan, walaupun oleh petani yang sudah berpengalaman. Jika pengintegrasian jenis pohon lokal ke dalam hutan keluarga dianjurkan, maka masalahmasalah mendasar seperti cara memperoleh bibit yang diinginkan, cara perawatan dan pengelolaannya perlu lebih diperhatikan. Kegiatan pendukung untuk mengatasi permasalahan inilah yang tercakup dalam program domestikasi pohon.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment