Ras 3 (reklamasi lahan alang-alang)
RAS 3 yaitu sistem wanatani
kompleks yang dibangun untuk merehabilitasi lahan alang-alang dengan
mengintegrasikan karet dan jenis tanaman cepat tumbuh lainnya yang dapat
menutupi permukaan tanah di antara barisan tanaman karet, sehingga
pertumbuhan alangalang terhambat. Padi gogo ditumpangsarikan hanya pada
tahun pertama kemudian diikuti dengan kombinasi penanaman
kacangkacangan penutup tanah (Legume Cover Crops/LCC). Sistem RAS 3
bertujuan untuk:
- merehabilitasi lahan yang terdegradasi oleh alang-alang dan miskin unsur hara.
- mengembalikan kesuburan tanah melalui biomassa dan penambatan nitrogen bebas di udara dan mengurangi kebutuhan biaya penyiangan melalui penanaman jenis LCC.
Tahapan pembangunan kebun RAS 3 adalah:
(1) Persiapan bahan tanam karet menggunakan OPAS.
(2) Persiapan bibit padi gogo dan bibit tanaman LCC.
Dalam memilih tanaman. LCC yang akan digunakan perlu beberapa pertimbangan antara lain:
- Tanaman tumbuh cepat sehingga mampu menutup tanah dan menghambat pertumbuhan alang-alang.
- Tanaman mampu memperbaiki kesuburan tanah.
- Mempunyai nilai ekonomi, terutama bila petani mengusahakan LCC ini hingga menghasilkan bibit LCC yang kemudian dipasarkan.
- Bahan tanamnya tersedia dan mudah didapat.
- Sesuai dengan kondisi local.
- Bukan merupakan tanaman inang penyakit karet.
(3) Menyiapkan lahan dengan cara tebas-tebang-bakar ringan atau kombinasi dengan penyemprotan herbisida. Selanjutnya yaitu pengajiran dengan jarak tanam karet 3 x 6 m (kerapatan 550 pohon/ha) yang diikuti dengan pembuatan lubang tanam hingga siap ditanami.
(4) Penanaman karet menggunakan OPAS yang dilakukan pada awal musim hujan dengan mengikuti tata cara penanaman.
(5) Penanaman padi gogo di antara tanaman karet pada tahun pertama. Varietas yang digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi lokal. Penyiangan padi gogo dilakukan bersamaan dengan penyiangan tanaman karet. Intensitas penyiangan padi gogo akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan karet.
(6) Penanaman LCC. Tanaman LCC ditumpangsarikan dengan karet setelah padi gogo dipanen. Benih LCC dalam bentuk biji ditebarkan di antara barisan karet. Tumbuhnya LCC akan menghambat munculnya alang-alang dan diharapkan dapat membantu mengikat nitrogen dari udara bebas yang bermanfaat untuk membantu pertumbuhan tanaman karet. Kombinasi tanaman karet dengan tanaman LCC pada RAS 3 yang telah diterapkan di Kalimantan Barat. Tanaman LCC dapat dipertahankan tumbuh dan dikelola selama dua sampai tiga tahun setelah karet ditanam. Pemangkasan dan pemotongan tanaman LCC dilakukan apabila LCC masuk ke barisan dan merambat pada batang tanaman karet. Perambatan tanaman LCC terhadap batang karet harus dihindari karena dapat menghambat pertumbuhan lingkar batang dan merusak bentuk batang untuk keperluan bidang sadap.
(7) Penanaman jenis pohon cepat tumbuh (Fast Growing TreesFGT). Untuk menghambat tumbuhnya alang-alang dapat juga ditanam jenis pohon cepat tumbuh di antara barisan karet. Penanaman pohon FGT sebaiknya dilakukan setelah karet berumur 2 tahun. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan pohon FGT yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman karet. Pengalaman percobaan RAS 3 di Kalimantan Barat dengan menanam karet bersamaan waktunya dengan pohon FGT telah menyebabkan tertekannya pertumbuhan karet dan mengakibatkan matang sadap karet tertunda sampai satu tahun lebih lama (Mulyoutami, et al.,2005). Jenis pohon FGT yang dapat ditanam di antara karet yaitu Sengon (Paraserianthes falcataria) dan Gmelina (Gmelina arborea), dengan tujuan pemanfaatan kayu untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Bahan tanam pohon FGT dapat disiapkan di polibag kemudian ditanam di tengah barisan karet dengan jarak tanam 9 x 12 m. Dengan memperhatikan pertumbuhan pohon FGT yang lebih cepat, sebaiknya kerapatan pohon FGT yang ditanam tidak terlalu padat (<100 pohon/ha).
(8) Pengkayaan jenis pohon. Untuk mempertahankan keanekaragaman jenis pohon di RAS 3, pengkayaan jenis pohon dapat dilakukan dengan memasukkan jenis dari luar kebun. Jenis yang dipilih adalah jenis pohon yang bernilai ekonomi dan toleran terhadap naungan karet. Pengkayaan jenis pohon tersebut dilakukan apabila jumlah pohon yang tumbuh dan bernilai ekonomi di dalam kebun RAS 3 relatif kecil (<75 pohon/ha).
(9) Penyiangan tanaman karet pada dua tahun pertama dilakukan hanya pada baris tanaman karet selebar 1 m ke kiri dan 1 m ke kanan setiap 2-3 bulan dan selebar 1,5 m ke kiri dan ke kanan setiap 4-6 bulan pada tahun selanjutnya. Penyiangan secara manual dilakukan dengan cara membuang rumput dan vegetasi lain menggunakan cangkul, pembuatan teras di barisan dan penebasan vegetasi lainnya. Penyiangan juga dapat dilakukan secara kimiawi menggunakan herbisida.
(10) Pemupukan tanaman karet dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan karet yang optimum. Pemupukan dilakukan setelah penyiangan dengan cara dibenamkan di empat titik yang berjarak 50-75 cm dari tanaman karet, lalu ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan dilakukan sampai tanaman karet berumur 3 tahun. Jenis dan dosis pupuk per pohon yang digunakan setiap kali pemupukan yaitu 50 gram Urea, 40 gram SP-36 dan 25 gram KCl. Pupuk Urea sebaiknya tidak dicampurkan terlebih dahulu dengan kedua pupuk lainnya. Pemupukan padi gogo di RAS 3 dilakukan dengan menggunakan dosis rekomendasi Balai Penelitian Sembawa (Penot, 1997). Jenis pupuk Urea sebaiknya diaplikasikan tiga kali yaitu pada saat tanam padi, satu bulan setelah tanam dan dua bulan setelah tanam, dengan cara membagi jumlah pupuk sebelum diaplikasikan. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan per hektar yaitu 100 kg Urea, 160 Kg SP-36 dan 175 Kg KCl. Agroforestry,
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment