Persaingan Gulma dan Tanaman Pokok
Rumput-rumputan di sekitar tanaman dapat menyebabkan gangguan bagi tanaman terutama dalam persaingan hara, air, sinar matahari. Rumputrumputan secara umum memiliki daya tahan hidup dan kecepatan tumbuh lebih besar dari pada tanaman pokok (tanaman yang diusahakan). Persaingan antara tanaman pokok dengan gulma menimbulkan terjadinya gangguan terhadap mekanisme penyerapan unsur hara dan air dari dalam tanah. Akibat gangguan fisiologis tersebut maka hara dan air kurang tersedia bagi tanaman sehingga dapat mempengaruhi proses fotosintesis dan respirasi berlangsung tidak sempurna hingga terjadi hambatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Gangguan fisiologis pada tanaman tersebut dapat menyebabkan pertum buhan dan perkembangan tanaman tidak normal, sehingga akan berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas produksi. Akhirnya harga jual suatu produk tanaman relatif lebih murah. Karena itu, rumput-rumputan yang tumbuh pada areal pertanaman harus dikendalikan.
Berikut ini akan diuraikan tentang pengaruh gulma terhadap pertumbuhan tanaman pokok serta bagaimana teknik pengendaliannya.
Pengaruh buruk gulma di dalam dan di sekitar lapangan yang ditanami tanaman pokok yaitu antara lain gulma mengurangi hasil tanaman dan kualitasnya. Hal ini karena terjadi persaingan dalam kebutuhan hidup, gulma mengintensifkan masalah serangga, penyakit dan hama lain dengan peran sebagai inang, gulma mengurangi efisiensi panen, dan gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi.
Gangguan fisiologis pada tanaman tersebut dapat menyebabkan pertum buhan dan perkembangan tanaman tidak normal, sehingga akan berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas produksi. Akhirnya harga jual suatu produk tanaman relatif lebih murah. Karena itu, rumput-rumputan yang tumbuh pada areal pertanaman harus dikendalikan.
Berikut ini akan diuraikan tentang pengaruh gulma terhadap pertumbuhan tanaman pokok serta bagaimana teknik pengendaliannya.
1). Pengaruh Gulma terhadap Populasi Jasad Pengganggu bagi Tanaman Budidaya
Beberapa jenis patogen penyebab penyakit atau hama, lebih menyukai hidup pada gulma. Dalam kondisi demikian, gulma bersifat sebagai daya tarik hama atau patogen, sehingga hama atau patogen tersebut tidak langsung menyerang tanaman yang dibudidayakan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa gulma pada kondisi tersebut bersifat menguntungkan bagi tanaman yang dibudidayakan. Jika gulma tidak ada, populasi jasad hama dan patogen akan menyerang tanaman yang dibudidayakan. Selain itu beberapa gulma juga memberikan habitat yang menguntungkan bagi musuh alami sehingga pengendalian gulma secara keseluruhan tidak dianjurkan.Pengaruh buruk gulma di dalam dan di sekitar lapangan yang ditanami tanaman pokok yaitu antara lain gulma mengurangi hasil tanaman dan kualitasnya. Hal ini karena terjadi persaingan dalam kebutuhan hidup, gulma mengintensifkan masalah serangga, penyakit dan hama lain dengan peran sebagai inang, gulma mengurangi efisiensi panen, dan gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi.
2). Pengaruh Gulma terhadap Pertanaman Perkebunan
Ekosistem perkebunan yaitu meliputi semua organisme yang hidup pada areal pertanaman termasuk petani dan hewan peliharaannya serta bahan-bahan anorganik berada dalam keadaan saling berinteraksi terus menerus. Pengaruh gangguan yang cukup serius terhadap ekosistem, misalnya dengan mengendalikan seluruh gulma yang ada dan penggunaan herbisida yang berlebihan akan menyebabkan gangguan keseimbangan ekosistem alami. Karena itu, penggunaan herbisida anorganik harus secara bijaksana sehingga tetap terpelihara keseimbangan ekosistem alami.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment