-->

Pemupukan Susulan Pada Budidaya Daphnia

Pemupukan susulan adalah pemupukan yang dimasukkan ke dalam media kultur selama pemeliharaan pakan alami Daphnia dengan dosis 50 – 100 % dari dosis pemupukan pertama yang sangat bergantung kepada kondisi media kultur. Pemupukan tersebut sangat berguna bagi pertumbuhan phytoplankton, detritus, fungi dan bakteri yang merupakan makanan utama dari pakan alami Daphnia. Selama dalam pemeliharaan tersebut harus terus dilakukan pemupukan susulan seminggu sekali atau dua minggu sekali dengan dosis yang bergantung kepada kondisi media kultur , biasanya dosis yang digunakan adalah setengah dari pemupukan awal. Pakan alami Daphnia mempunyai siklus hidup yang relatif singkat yaitu 28 – 33 hari. Oleh karena itu agar pembudidayaannya bisa berlangsung terus menerus harus selalu diberikan pemupukan susulan.

Dalam memberikan pemupukan susulan ini caranya hampir sama dengan pemupukan awal dan ada juga yang memberikan pemupukan susulannya dalam bentuk larutan pupuk yang dicairkan. Fungsi utama pemupukan susulan adalah untuk menumbuhkan pakan alami pytoplankton yang dibutuhkan oleh Daphnia agar tumbuh dan berkembang. Berdasarkan kebutuhan pakan bagi Daphniatersebut ada dua metode yang biasa dilakukan oleh pembudidaya yaitu Detrital system dan Autotrophic system. Detrital System adalah penggunaan pupuk kandang kering yang dimasukkan dalam media kultur Daphnia sebanyak 450 gram dalam 1000 liter air dan dilakukan pemupukan susulan dengan dosis 50 – 100% dari pemupukan pertama yang diberikan seminggu sekali. Selain itu untuk mempercepat tumbuhnya bakteri, fungi, detritus dan beragam phytoplankton ditambahkan dedak dan ragi dosis yang digunakan adalah 450 gram kotoran ayam kering ditambah 112 gram dedak dan 22 gram ragi ke dalam 1000 liter media kultur.

Autotrophic system adalah sistem dalam budidaya Daphnia dimana pakan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembangnya Daphnia tersebut dikultur secara terpisah dengan media kultur Daphnia. Phytoplakton yang dibutuhkan dibudidayakan sendiri dan didalam media kultur Daphnia tersebut ditambahkan campuran beberapa vitamin dan ditambahkan dedak. Komposisi campuran vitamin dapat dilihat pada Tabel 6. Dosis campuran vitamin tersebut adalah satu mililiter larutan digunakan untuk satu liter media kultur. Selain campuran vitamin didalam media kultur pakan alami Daphnia juga ditambahkan larutan dedak dengan dosis 50 gram dedak ditambahkan dengan 1 liter air lalu diblender dan diaduk selama satu menit, larutan tersebut disaring dengan menggunakan saringan kain yng berdiameter 60 µm. Suspensi tersebut diberikan ke dalam wadah yang berisi media kultur Daphnia, satu gram dedak biasanya digunakan untuk 500 ekor Daphnia setiap dua hari sekali.


Frekuensi pemupukan susulan ditentukan dengan melihat sample air didalam media kultur , parameter yang mudah dilihat adalah jika transparansi kurang dari 0,3 m didalam media kultur. Hal ini dapat dilihat dari warna air media yang berwarna keruh atau warna teh bening. Jika hal tersebut terjadi segera dilakukan pemupukan susulan. Jenis pupuk yang digunakan sama dengan pemupukan awal. Berdasarkan hasil penelitian Hadadi (2004), Daphnia dapat dilakukan kultur secara massal di kolam tembok yang berukuran 300 m2 dengan ke dalaman air 1 m. Sebelum kolam dipergunakan dilakukan masa persiapan yang terdiri atas persiapan wadah, pupuk dan bibit Daphnia sp. Persiapan wadah pemeliharaan meliputi penyucian, sterilisasi kolam, pengisian air dan pemupukan. Bahan yang dipergunakan untuk menghilangkan predator adalah cairan kapur atau Klorin. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kotoran unggas dengan dosis 1.000 g/L dan pupuk susulan diberikan setiap dua pekan sekali dengan dosis 300g/L. Penanaman bibit Daphniasp sebanyak 10-15 inividu/L. Pemanenan dilakukan setelah 12 hari dari penanaman, dengan menggunakan serokan selang waktu 2-3 hari. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari karena pada waktu pagi hari biasanya berada dipermukaan air sehingga akan memudahkan dalam melakukan pemanenan. Daphnia yang sudah dipanen dicuci, dibersihkan dari berbagai kotoran, ditimbang dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang selanjutnya disimpan di freezer. Produksi Daphnia sp dalam dua bulan pemeliharan di kolam dapat dilihat pada Tabel 7.

Berdasarkan tabel diatas berarti untuk memproduksi satu ton Daphnia sp per minggu dibutuhkan kolam seluas lebih kurang 1.900 m2 dengan ke dalaman 1m. Tetapi dari hasil penelitian sebelumnya untuk memproduksi satu ton Daphnia sp per minggu dibutuhkan kolam seluas 4.167 m2 dengan ke dalaman air 0,6 m. Perbedaan hasil produksi ini disebabkan oleh perbedaan jenis pupuk yang digunakan, cara pemupukan dan teknik pemanenan.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment