-->

Memahami Gelar, Lambang, Peran Roh Kudus Dalam Kehidupan Gereja

Dalam kehidupan beriman kristiani, kita sering mendengar berbagai penamaan atau gelar Roh Kudus. Ada yang menyebut Roh Tuhan, Roh Kristus, dan sebagainya.


Tugas Kelompok

Guru mengajak peserta didik berdiskusi kelompok untuk mencari dari Kitab Suci, untuk mengenal sebutan/gelar Roh Kudus. Beberapa kutipan berikut bisa dipakai acuan atau contoh: 1 Petrus 4:14, Galatia 3:14; Efesus 1:13, Roma 8:15; Galatia 4:6, 2 Korintus 3:17, Yohanes 16:13.

Kitab Suci menyebutkan beberapa wujud kehadiran Roh Kudus, sebagaimana nampak dalam kutipan berikut:
•    1 Korintus 12:13, Yohanes 19:34; 1 Yohanes 5:8, Yohanes 4:10-14; 7:38; Keluaran 17:1-6; Yes. 55:1; Zakharia 14:8; 1 Korintus 10:4; Wahyu 21:6; 22:17
•    1 Yohanes 2:20-27; 2 Korintus 1:21
•    Kisah Para Rasul 2:3-4
•    Lukas 1:35, Lukas 9:34-35
•    Yohanes 6:27; bdk. 2 Korintus 1:22; Efesus 1:13; 4:3.
•    Lukas 11:20; Keluaran 31:18; Keluaran 31:18; 2 Korintus 3:3.
•    Matius 3:16, Yohanes 1:32


Karunia-karunia Roh Kudus yang khusus, karisma-karisma, diarahkan kepada rahmat pengudusan demi kesejahteraan umum Gereja. Allah juga bertindak melalui aneka rahmat yang membantu, yang dibedakan dari rahmat habitual, yang selalu ada di dalam kita. Dari definisi di atas, kita dapat memahami beberapa pengertian berikut:

a) Kerjasama dengan rahmat pembantu memberikan rahmat pengudusan 

Nabi Zakharia menulis, “Kembalilah kepada-Ku, maka Akupun akan kembali kepadamu” (Zakharia 1:3). Jika seorang pendosa bekerjasama dengan rahmat pembantu, maka dia akan menerima rahmat pengudusan, di mana Roh Kudus sendiri diam di dalam diri orang itu. Rasul Paulus menyebut tubuh kita sebagai bait Roh Kudus (lihat 1Korintus 6:19). Rahmat Pengudusan membuat jiwa kita berkenan kepada Allah. Rahmat pengudusan membuat kita menjadi ‘serupa’ dengan Kristus, atau kita menjadi sahabat Allah.

b) Cara untuk menerima rahmat pengudusan 

Cara biasa yang diberikan Tuhan kepada kita adalah lewat Sakramen Baptis dan Sakramen Tobat. Katekismus Gereja Katolik menuliskan: “Tritunggal Mahakudus menganugerahkan kepada yang dibaptis rahmat pengudusan, rahmat pembenaran, yang menyanggupkan dia oleh kebajikan-kebajikan ilahi, supaya percaya kepada Allah, berharap kepadaNya, dan mencintai-Nya; menyanggupkan dia oleh anugerah-anugerah Roh Kudus, supaya hidup dan bekerja di bawah dorongan Roh Kudus; menyanggupkan dia oleh kebajikan-kebajikan susila, supaya bertumbuh dalam kebaikan. Dengan demikian, berakarlah seluruh organisme kehidupan adikodrati seorang Kristen di dalam Pembaptisan kudus”. Tetapi rahmat pengudusan dapat hilang akibat dosa berat. Dosa berat mengakibatkan manusia kehilangan kebajikan ilahi, kasih, dan rahmat pengudusan. terkucilkan dari Kerajaan Kristus dan menyebabkan kematian abadi di dalam neraka. Agar bisa kembali dalam kondisi rahmat, maka kita memerlukan Sakramen Tobat. Dengan demikian, menjadi sangat penting bagi kita untuk senantiasa mengadakan pemeriksaan batin dan bila didapati dosa berat, segeralah mengaku dosa.

c) Bila Roh Kudus tinggal dalam diri kita, maka Ia membawa kehidupan rohani yang baru 

Bila kita menerima Roh Kudus, maka kita akan memperoleh hidup ilahi yang memampukan kita mengenal, mengasihi dan menikmati Tuhan. Ini adalah hidup yang adikodrati. Selanjutnya kita akan mengalami:
•    Roh Kudus memurnikan kita dari dosa berat Sebagaimana besi dimurnikan oleh api, demikianlah jiwa dimurnikan oleh api Roh Kudus. Rahmat yang menguduskan tidak dapat ada bersama-sama dengan dosa berat. Maka Roh Kudus hanya dapat tinggal dalam diri orang-orang yang tidak dalam keadaan berdosa berat.
•    Roh Kudus mempersatukan kita dengan Tuhan dan menjadikan kita bait Allah Orang yang mempunyai Roh Kudus disatukan dengan Kristus, seperti halnya ranting disatukan dengan pokok anggur (lihat Yohanes 15:5). Roh Kudus membuat kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi (2 Petrus 2:14). Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa manusia adalah Allah (lih. Yohanes 10:34, Mazmur 82:6). Tuhan menghendaki agar kita berjuang agar menjadi seperti Allah, namun dalam kesatuan di dalam Dia. Keberadaan Roh Kudus menjadikan kita bait Allah. Rasul Paulus mengajarkan, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1Korintus 3:16); “kita adalah bait dari Allah yang hidup” (2Korintus 6:16).
•    Roh Kudus menerangi pikiran dan mendorong berbuat baik. Roh Kudus memperkuat akal dan kehendak kita, terlebih lagi Ia memberikan terang iman (2 Korintus 4:6) dan menyalakan api kasih ilahi (Roma 5:5), membuat kita mampu dan mau untuk bekerja sama dengan dorongan-Nya. mendorong kita untuk berbuat baik. Roh Kudus mengubah seluruh kehidupan rohani kita, sehingga manusia tidak hanya memikirkan hal-hal duniawi, melainkan mengarahkan sebagian besar pikirannya kepada Tuhan, dan mendorongnya untuk mengasihi Tuhan. Ia akan dapat berkata bersama Rasul Paulus, “Aku hidup, tetapi bukannya aku lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2:20).
•    Roh Kudus memberikan damai yang sejati Orang yang mempunyai terang Roh Kudus hidupnya akan penuh dengan damai yang melampaui segala akal (Filipi 4:7).
•    Roh Kudus adalah Guru dan Pembimbing kita Roh Kudus akan mengajar kita segala sesuatu (1 Yohanes 2:27). Roh Kudus bagaikan Guru yang membuat kita mengerti segala sesuatu. Roh Kudus adalah Pembimbing kita, yang memimpin kita seperti seorang bapa menggandeng tangan anaknya melalui jalan yang sulit.
•    Roh Kudus mendorong kita melakukan perbuatan baik untuk memperoleh Kerajaan Surga Roh Kudus selalu aktif, selalu mendorong kita untuk berbuat baik, menggerakkan hati kita untuk melakukan perbuatan yang berguna untuk keselamatan kekal dan sempurna
•    Roh Kudus membuat kita anak-anak Allah dan ahli waris Kerajaan Surga. Berkat Roh Kudus masuk ke dalam jiwa kita melalui Baptisan, Allah Bapa menerima kita sebagai anak-anak angkat-Nya dan Surga terbuka bagi kita. Kita tidak lagi di bawah roh perhambaan dosa melainkan roh anak-anak Allah, sehingga kita dapat memanggil Allah sebagai “Abba, Bapa” (Roma 8:15). Semua yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah (Roma 8:14). Jika kita adalah
anak-anak Allah, kita juga adalah ahli waris kerajaan-Nya, bersama dengan Kristus (Roma 8:17).

Tujuh Karunia Roh Kudus (lihat Yesaya 11:1-2)

1) Karunia takut akan Tuhan (Fear of The Lord) 

Takut akan Tuhan adalah takut akan penghukuman Tuhan, takut bahwa dirinya akan terpisah dari Tuhan. Ketakutan pada tahap ini membantu seseorang dalam pertobatan awal. Namun, bukankah Rasul Yohanes mengatakan bahwa dalam kasih tidak ada ketakutan? (lihat 1Yohanes 4:18) Takut akan penghukuman Tuhan akan berubah menjadi takut menyedihkan hati Tuhan, kalau didasarkan pada kasih. Inilah yang disebut takut karena kasih, seperti anak yang takut menyedihkan hati bapanya.

2) Karunia keperkasaan (Fortitude) 

Karunia keperkasaan adalah keberanian untuk mengejar yang baik dan tidak takut dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghalangi tercapainya kebaikan tersebut. Karunia keperkasaan dari Roh Kudus adalah keberanian untuk mencapai misi yang diberikan oleh Tuhan, bukan berdasarkan pada kemampuan diri sendiri, namun bersandar pada kemampuan Tuhan. Inilah yang dikatakan oleh rasul Paulus, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13). Juga, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31) Melalui karunia ini, Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita untuk yakin dan percaya akan kekuatan Allah. Allah dapat menggunakan kita yang terbatas dalam banyak hal untuk memberikan kemuliaan bagi nama Tuhan. Sebab Allah memilih orang-orang yang bodoh, yang lemah, agar kemuliaan Allah dapat semakin dinyatakan dan agar tidak ada yang bermegah di hadapan-Nya (lih. 1Korintus 1:27-29).

3) Karunia kesalehan (Piety) 

Karunia kesalehan adalah karunia Roh Kudus yang membentuk hubungan kita dengan Allah seperti anak dengan bapa; dan pada saat yang bersamaan, membentuk hubungan persaudaraan yang baik dengan sesama. Karunia ini menyempurnakan kebajikan keadilan, yaitu keadilan kepada Allah – yang diwujudkan dengan agama – dan keadilan kepada sesama. Karunia kesalehan memberikan kita kepercayaan kepada Allah yang penuh kasih, sama seperti seorang anak percaya kepada bapanya. Hal ini memungkinkan karena kita telah menerima Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah, yang dapat berseru “Abba, Bapa!” (lihat Roma 8:15). Dengan hubungan kasih seperti ini, kita dapat melakukan apa saja yang diminta oleh Allah dengan segera, karena percaya bahwa Allah mengetahui yang terbaik. Dalam doa, orang ini menaruh kepercayaan yang besar kepada Allah, karena percaya bahwa Allah memberikan yang terbaik, sama seperti seorang bapa akan memberikan yang terbaik bagi anak- anaknya. Mereka yang menerima karunia kesalehan akan memberikan penghormatan kepada Bunda Maria, para malaikat, para kudus, Gereja, sakramen, karena mereka semua berkaitan dengan Allah. Juga, mereka yang diberi karunia ini, juga akan membaca Kitab Suci dengan penuh hormat dan kasih, karena Kitab Suci merupakan surat cinta dari Allah kepada manusia. Dalam hubungannya dengan sesama, karunia kesalehan dapat menempatkan sesama sebagai saudara/i di dalam Kristus, karena Allah mengasihi seluruh umat manusia dan menginginkan agar mereka juga mendapatkan keselamatan. Mereka yang saleh ini akan menjadi lebih bermurah hati kepada sesama. Dan dalam derajat yang lebih tinggi, mereka bersedia memberikan dirinya demi kebaikan bersama.

4) Karunia nasihat (Counsel) 

Karunia Roh Kudus ini adalah karunia untuk mampu memberikan petunjuk jalan yang harus ditempuh seseorang agar dapat memberikan kemuliaan yang lebih besar bagi nama Tuhan. Karunia ini menerangi kebajikan kebijaksanaan, yang dapat memutuskan dengan baik, pada waktu, tempat dan keadaan tertentu. Karunia ini perlu dijalankan dengan benat-benar mendengarkan Roh Kudus, membiarkan diri dibimbing olehNya, sehingga apapun nasihat dan keputusan yang kita berikan sesuai dengan kehendak Allah.

5) Karunia pengenalan (Knowledge) 

Karunia pengenalan memberikan kemampuan kepada kita untuk menilai ciptaan dengan semestinya dan melihat kaitannya dengan Sang Penciptanya (bandingkan Kebijaksanaan Salomo 13:1-3) Dengan karunia ini, seseorang dapat memberikan makna akan hal-hal sederhana yang dilakukannya setiap hari dan mengangkat ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu sebagai jalan kekudusan. Ini berarti semua profesi harus dilakukan dengan jujur dapat menjadi cara untuk bertumbuh dalam kekudusan. Semua hal di dunia ini dapat dilihat dengan kaca mata Allah, dan dihargai sebagaimana Allah menghargai masing-masing ciptaan-Nya.

6) Karunia pengertian (Understanding) 

Karunia pengertian adalah karunia yang memungkinkan kita mengerti kedalaman misteri iman, mengerti apa yang sebenarnya diajarkan oleh Kristus dan misteri iman seperti apakah yang harus kita percayai. Raja Daud memahami karunia ini, sehingga dengan penuh pengharapan dia menuliskan, “Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.” (Mazmur 119:34). Karunia ini memberikan kedalaman pengertian akan Kitab Suci, kehidupan rahmat, pertumbuhan dalam sakramensakramen, dan juga kejelasan akan tujuan akhir kita, yaitu Surga. Karunia ini mendorong agar apapun yang kita lakukan mengarah pada tujuan akhir hidup ini.

7) Karunia kebijaksanaan (Wisdom) 

Karunia kebijaksanaan ini memungkinkan seseorang mampu melihat segala sesuatu dari kacamata ilahi. Orang yang memiliki karunia ini dapat menimbang segala sesuatu dengan tepat, mempunyai sudut pandang yang jelas akan kehidupan, melihat segala yang terjadi dalam kehidupan sebagai rahmat Tuhan yang perlu disyukuri, sehingga ia tetap mampu bersukacita sekalipun di dalam penderitaan. Karunia ini memungkinkan seseorang menjalani kehidupan sehari-hari dengan pandangan terarah kepada Tuhan. Karunia ini membuat seseorang menjadi cermin akan Kristus, seperti yang dituliskan oleh rasul Paulus “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (1Korintus 3:8)



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment