Melaksanakan Pembibitan Tanaman Buah Semusim bag 4
c. Rumah pembibitan
Rumah pembibitan dibuat untuk melindungi bibit101tanaman yang masih muda dari terik sinar matahari, air hujan, dan serangan hama dan penyakit. Luasan pembibitan tergantung dari luasan penanaman yang akan dilakukan, semakin luas penanaman semakin luas pula kebutuhan tempat/rumah pembibitan. Model rumah pembibitan disesuaikan dengan luas penanaman. Berikut ini diuraikan beberapa model rumah pembibitan antara lain:1) Model I
Model I mempunyai ukuran panjang 10-15 m, lebar 100-120 Cm, dan tinggi 75 Cm sebaiknya dibuat setengah lingkaran. Model I biasa digunakan untuk penanaman skala kecil. Polibag yang telah diisi dilapisi media semai ditata secara berjajar, terlebih dahulu di bagian bawah dilapisi kertas koran agar perakaran bibit nantinya tidak menembus ke dalam tanah. Kelemahan dari model ini harus memindahkan bibit-bibit ke nampan/kotak khusus, baru diangkut ke lokasi penanaman sehingga memerlukan waktu dan tenaga lebih banyak.Kerangka naungan dapat terbuat dari besi, bambu, kayu atau bahan lain yang ada berbentuk setengah lingkaran. Atap sungkup dapat terbuat dari plastik bening transparan, kain strimin atau gabungan keduanya. Apabila hanya menggunakan plastik bening transparan maka harus sering dibuka dan ditutup. Sungkup dibuka mulai pagi hari sampai pukul 12.00 siang, kemudian ditutup.Sore hari sungkup dibuka lagi dan ditutup pada malam hari.
Apabila menggunakan kain strimin dapat digunakan berbagai macam warna. Berdasarkan pengalaman, kain strimin warna hijau memberikan pertumbuhan bibit tanaman yang lebih sehat dan cepat dibandingkan dengan warna lain.
Penggunaan kain strimin mempunyai beberapa keuntungan , antara lain tidak perlu membuka dan menutup berulang-ulang karena sinar matahari yang masuk tidak 100%, selain itu pemeliharaan seperti penyiraman dan penyemprotan fungisida dapat dilakukan tanpa membuka kain strimin. Keuntungan lainnya mencegah hama masuk ke pembibitan sehingga mengurangi penyemprotan insektisida. Pada penggunaan plastik transparan sebagai sungkup, hama seperti belalang, ulat tanah, dan anjing tanah (orong-orong) dapat dengan mudah masuk ke pembibitan. Kerugian penggunaan kain strimin sebagai penutup sungkup yaitu memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan plastik transparan bening.Pada saat musim hujan, sebaiknya digunakan rangkap antara plastik bening dengan kain strimin untuk melindungi bibit tanman dari terpaan air hujan.
2) Model II
Model II biasa digunakan untuk skala penanaman besar. Rumah pembibitan ini di buat besar seperti saung (gubug) yang di dalamnya dibuat para-para dengan ketinggian ±50 cm dari permukaan tanah. Para-para ini tempat menaruh barisan nampan/wadah plastik yang berisi 103tanaman semai. Rumah pembibitan ini mempunyai ukuran panjang 5-8 m, lebar 3,5-5,0 m, dan tinggi 3,5 m. (gambar 4.2)Keunggulan model ini mudah dalam perawatan karena orang dapat masuk ke dalamnya. Rak bibit pun dapat langsung diangkut ke lahan tanpa memindahkan polibagnya satu per satu seperti model I. Kelebihan lainnya rumah pembibitan ini dapat digunakan berkali-kali. Kerugiannya diperlukan biaya yang lebih besar daripada model I.
3) Model III
Model rumah pembibitan ini merupakan perpaduan antara rumah pembibitan model I dan model II. Ukuran dan modelnya sama dengan model I, hanya pada model I terletak di permukaan tanah, sedangkan model III dibuat para-para sehingga berjarak ± 50 cm dari permukaan tanah (gambar 4.3). Model III sangat sesuai untuk pembibitan di musim hujan. Penggunaan bahan bambunya lebih hemat dibandingkan dengan rumah model II, lebih aman dari serangan hama, penyakit, dan kelembaban relatif tinggi dibandingkan dengan model I.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment