Melaksanakan Pembibitan Tanaman Buah Semusim bag 5
d. Penyiapan Media Semai
Pesemaian adalah tempat menanam benih/bibit yang bersifat sementara, dimana tanaman muda/bibit ini dipelihara sampai saat dipindahkan ke lapangan.Media semai hendaknya dapat menjamin pertumbuhan perakaran setelah biji berkecambah. Oleh sebab itu media pesemaian hendaknya terdiri dari komposisi media yang dipersyaratkan oleh pertumbuhan bibit sehingga bibit dapat tumbuh sehat dan baik.1) Komposisi media
Komposisi media semai yang biasa digunakan dalam pembibitan buah semusimseperti semangka, timun suri, dan blewah adalah campuran dari tanah, pupuk kandang, dan pupuk SP-36 ditambah dengan insektisida karbofuran (Furadan/Curater/petrofur pilih salah satu). Perbandingannya 2 ember tanah, 1 ember pupuk kandang yang sudah matang, atau 2 ember tanah, 1 ember pupuk kandangsudah matang, 1 ember pasir/raring sekam yang ditambah 50 g SP-36 yang dilembutkan, serta 25 g insektisida karbofuran/furadan.Tanah media semai harus kering dan diusahakan dari kebun bambu.Tanah dari kebun bambu biasanya tidak terlalu liat dan berwarna hitam karena banyak mengandung bahan organik.Setelah ditampung, tanah yang telah dibersihkan dari serabut-serabut akar disaring dengan menggunakan penyaring pasir.Tanah lembut hasil saringan ini akan memudahkan akar bibit tanaman semusim berkembang dengan baik.
2) Beberapa hal yang harus diperhatikan yang berhubungan dengan media
a) Diusahakan kondisinya cukup lembab (kurang lebih 85%)b) Berfungsi menyediakan makanan bagi benih setelah belahan biji (cotyledon) tidak berfungsi lagi dan selama benih tersebut belum dipindahkan ke lapangan atau tempat lain.
c) Sirkulasi udara cukup baik Media pesemaian sebaiknya disterilkan terlebih dahulu untuk mencegah adanya bibit-bibit penyakit yang dapat membahayakan bagi kesehatan biji atau benih.
3) Sterilisasi media pesemaian
a) Autoclaf atau mengukus media pembibitan tersebut sampai 60-70C selama 30 menit.b) Menyiram dengan larutan formalin 4% sebanyak 1 liter larutan per 1 m2 luas pembibitan kemudian ditutup selama 24 jam.
c) Menggunakan Basamid G dengan dosis 150-200 g, untuk 1 m3 media semai, aduk sampai rata ditutup dan dibiarkan selama ± 2 minggu agar gas basamid Gnya menguap. Pencampuran dan pengadukan harus menggunakan sarung tangan karena Basamid G bersifat iritasi terhadap kulit.
Media semai yang telah disiapkan kemudian ditempatkan dalam wadah semai.Wadah atau tempat pembibitan dapat mempergunakan polibag plastik atau tempat yang terbuat dari daun pisang, daun hanjuang atau daun jagung atau bahan lainnya yang biasa dikenal dengan istilah “pocis”.Apabila menggunakan “pocis” pengisian medianya penuh. Untuk polibag plastik pengisian medianya tidak harus sampai penuh sehingga tersedia ruang. Tinggi polibag plastik yang berisi media sampai 90 %, kelebihan ruang dibagian atas dapat dilipat agar mudah dilepaskan saat akan ditanam. .
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi
0 komentar:
Post a Comment