Pengertian Jisi (Sembahyang)
Sembahyang adalah suatu perbuatan yang menyangkut ritual, yang dilakukan secara sadar-tulus dalam rangka menyampaikan sembah/ sujud dan hormat kepada Tian, dengan aturan-aturan tertentu yang diwajibkan, diatur, dan ditetapkan oleh suatu agama. Secara harfiah, sembahyang berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri dari kata Sembah dan Hyang. Sembah berarti sujud, hormat atau memuja sesuatu sebagai Hyang, yaitu sesuatu yang dianggap mulia atau dimuliakan. Sembahyang biasanya dilakukan dengan cara menundukkan kepala, membongkokkan badan atau bersimpuh/bersujud. Hyang berarti suatu Dzhat (baca: Zat) Yang Mahatinggi, Yang Mencipta, Mengatur (dengan Hukum-Nya) dan menguasai dunia beserta segala isinya, yaitu Tian. Manusia dalam hidupnya secara rohaniah terpanggil untuk mengabdi kepada Tian, oleh karena itulah maka secara imani manusia terdorong (ada kecenderungan) untuk mengadakan persembahyangan dengan segala ritualnya untuk mencurahkan rasa pengabdiannya kepada Dia (Tian Yang Mahakuasa).
Persembahyangan biasanya disertai dengan bersuci diri agar persembahyangan itu berkenan kepada Tian. Hal ini sudah ada sama lamanya dengan sejarah kemanusiaan itu sendiri, hanya kemudian karena disesuaikan dengan alam pikiran manusia maka persembahyangan itu pada perkembangannya selalu disertai dengan macam-macam tata cara ditambah dengan pengorbanan dan persembahan sebagai pelengkap dari ungkapan pengabdiannya itu. Tetapi sayangnya, hal itu terkadang dapat merubah panggilan imani yang awalnya secara murni ke luar dari hati nurani manusia untuk mengadakan persembahyangan berdasarkan kesucian lahir bathin. Hal ini menjadi suatu tradisi pantulan dari pemikiran manusia yang pada akhirnya melupakan pokok dari pengabdian itu sendiri. Sesungguhnya, yang menjadi syarat utama dalam persembahyangan adalah: “Kesucian diri lahir bhatin agar semua dapat berkenan kepada-Nya.”
0 komentar:
Post a Comment