-->

Budidaya Phytoplankton

Phytoplankton merupakan pakan alami yang sangat dibutuhkan bagi ikan konsumsi dan ikan hias. Bagi para pengusaha ikan air laut kebutuhan akan phytoplankton sangat diperlukan karena dalam usaha pembenihan ikan air laut membutuhkan pakan alami dari kelompok phytoplankton. Pada pembenihan ikan air tawar biasanya para pengusaha tidak membutuhkan kultur phytoplankton secara khusus. Secara umum untuk membudidayakan phytoplankton tidak terlalu sulit karena phytoplankton akan tumbuh subur dikolam budidaya jika banyak terdapat unsur hara sebagai sumber nutrientnya. Selain itu dalam kultur phytoplankton hanya membutuhkan waktu yang singkat karena phytoplankton mempunyai siklus hidup yang sangat singkat dalam hitungan hari. 
Pada beberapa jenis phytoplankton yang sudah dapat dibudidayakan secara massal, phytoplankton akan mencapai puncak populasi pada hari ke 5-7 dan selanjutnya akan mati. Pertumbuhan phytoplankton dalam kultur dapat ditandai dengan bertambah besarnya ukuran sel atau bertambah banyaknya jumlah sel. Hingga saat ini kepadatan sel digunakan secara luas untuk mengetahui pertumbuhan phytoplankton dalam kultur pakan alami. 

Pertumbuhan phytoplankton dalam kultur dapat ditandai dengan adanya pertambahan besar ukuran sel atau bertambahnya kepadatan populasi.Untuk mengetahui pertumbuhan phytoplankton dalam kultur pakan alami dapat dilihat dari stadia perkembangbiakan phytoplankton yang dapat dikelompokkan menjadi empat fase yaitu fase istirahat, fase eksponensial, fase stationer dan fase kematian. Ada juga beberapa ahli planktonologi membagi siklus pertumbuhan microalgae menjadi lima fase meliputi fase lag, fase eksponensial, fase penurunan kecepatan pertumbuhan, fase stasioner, dan fase kematian. Pada fase lag pertambahan densitas populasi hanya sedikit bahkan cenderung tidak ada karena sel melakukan adaptasi secara fisiologis sehingga metabolisme untuk tumbuh lamban. Pada fase eksponensial pertambahan kepadatan sel (N) dalam waktu (t) dengan kecepatan pertumbuhan (ยต) sesuai dengan rumus fungsi eksponensial. Pada fase penurunan kecepatan tumbuh pembelahan sel mulai melambat karena kondisi fisik dan kimia kultur mulai membatasi pertumbuhan. Pada fase stasioner faktor pembatas dan kecepatan pertumbuhan sama karena jumlah sel yang membelah dan yang mati seimbang. Pada fase kematian kualitas fisik dan kimia kultur berada pada titik dimana sel tidak mampu lagi mengalami pembelahan. Waktu generasi microalgae adalah waktu yang dibutuhkan oleh mikro algae untuk sekali membelah menjadi dua.Jika dibuat suatu kurva pertumbuhan adalah merupakan kurva pertumbuhan sigmoid yang hampir sama pada seluruh makhluk hidup pada umumnya.  

Fase istirahat adalah fase dimana pada pertama kali setelah penambahan inokulasi kedalam media kultur, populasi tidak mengalami perkembangan. Ukuran sel pada saat ini pada umumnya meningkat. Secara fisiologis phytoplankton sangat aktif dan terjadi proses sintesis protein baru. Organisme mengalami metabolisme tetapi belum terjadi pembelahan sel sehingga kepadatan sel belum meningkat. 
Fase eksponensial adalah fase dimana phytoplankton mulai melakukan pembelahan sel dengan laju pertumbuhan tetap. Pada kondisi lingkungan kultur yang optimal maka laju pertumbuhan akan mencapai maksimal. Fase ekponensial ini dapat juga disebut dengan fase logaritmik.

Fase stationer adalah fase dimana pertumbuhan phytoplankton mengalami penurunan dibandingkan fase logaritmik. Pada fase ini laju reproduksi sama dengan laju kematian. Penambahan dan pengurangan phytoplankton jumlah nya relatif sama atau seimbang sehingga kepadatan phytoplankton tetap. 
Fase kematian adalah fase dimana laju kematian lebih cepat daripada laju reproduksi dan pada fase ini jumlah sel menurun secara geometrik. Penurunan kepadatan phytoplankton ditandai dengan perubahan kondisi optimum yang dipengaruhi oleh temepratur, cahaya, pH, jumlah unsur hara dan beberapa kondisi lingkungan lainnya.  



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Our Akuntansi


0 komentar:

Post a Comment